Deeptalk.co.id – Ayo kita ngobrol sedikit soal metode manajemen waktu. Pasti kamu setuju kalau waktu adalah aset berharga yang kita miliki. Begitu hilang, kamu tak akan bisa mendapatkannya kembali. Oleh karena itu, kita harus pintar dalam memanfaatkan waktu. Di artikel ini, kita akan membahas tentang berbagai metode manajemen waktu dan mencari tahu mana yang paling bagus. Yang pasti, yang terbaik buat kamu adalah yang cocok dengan gaya kerjamu.
Berbagai metode manajemen waktu telah dikembangkan untuk membantu kita lebih efisien dan produktif. Mulai dari 90 Minutes Work Block, Metode Pomodoro, Metode Time Boxing, sampai metode 52/17. Semua nyaris mirip, namun satu metode mungkin cocok untuk kamu, dan tidak untuk orang lain.
Ingat, tujuan utama dari manajemen waktu adalah agar kamu dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Tujuannya agar kamu bisa menjalani kehidupan yang lebih seimbang. Dengan kata lain, ini bukan tentang bekerja lebih keras, tapi bekerja lebih pintar mengatur waktu!
90 Minutes Work Block
Metode manajemen waktu ini didasarkan pada siklus alami tubuh kita yang disebut “Ultradian Rhythm”. Ritme ultradian adalah siklus alami tubuh yang terjadi dalam periode yang kurang dari 24 jam. Salah satu siklus ultradian yang terjadi pada tubuh manusia adalah siklus aktivitas dan istirahat otak yang berlangsung selama 90-120 menit.
Dalam siklus ini, tubuh bergerak dari fase tingkat energi tinggi (aktivitas otak tinggi) ke fase energi rendah (aktivitas otak rendah atau istirahat). Oleh karena itu, metode 90 Menit Work Block didesain untuk mengikuti ritme ini. Dimana periode kerja intensif selama 90 menit diikuti oleh istirahat singkat untuk “mengisi ulang” energi dan konsentrasi otak
Dalam 90 Minutes Work Block, kamu akan bekerja fokus selama 90 menit, lalu istirahat selama 20 menit. Tapi, memerlukan disiplin tinggi dan bisa jadi kurang fleksibel untuk beberapa orang.
Keunggulan:
- Didasarkan pada siklus alami tubuh manusia, sehingga dapat membantu memaksimalkan energi dan konsentrasi.
- Menyediakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugas yang kompleks dan memerlukan fokus kedalam.
Kelemahan:
- Memerlukan tingkat disiplin yang tinggi, karena harus bekerja fokus selama 90 menit tanpa distraksi.
- Kurang fleksibel, terutama untuk tugas yang mungkin tidak memerlukan waktu selama 90 menit untuk diselesaikan.
Metode Pomodoro
Dibuat oleh Francesco Cirillo. Metode Pomodoro membagi waktu kerja kamu dalam blok-blok 25 menit (disebut “Pomodoro”) yang dipisahkan oleh istirahat 5 menit. Setelah empat “Pomodoro”, kamu dapat mengambil istirahat lebih panjang. Eits, tapi sedikit distraksi bisa mengacaukan Pomodoromu!
Keunggulan:
- Membantu membagi waktu kerja menjadi sesi yang lebih pendek yang dapat membantu menjaga fokus.
- Seringkali memberikan peningkatan motivasi, karena setiap sesi “Pomodoro” yang selesai memberikan rasa pencapaian.
Kelemahan:
- Sering kali mengacaukan alur kerja jika kamu dalam ‘aliran’ dan harus berhenti karena ‘Pomodoro’ berakhir.
- Bisa terasa tidak praktis atau mengganggu untuk tugas yang memerlukan konsentrasi dalam jangka panjang.
Metode Time Boxing
Metode Time Boxing melibatkan penentuan waktu maksimum untuk setiap tugas. Baik itu email, pertemuan, atau proyek besar, semuanya dimasukkan ke dalam “kotak” waktu mereka sendiri. Ini bagus untuk tugas besar dan memastikan tidak ada satu aktifitas pun yang mengambil alih hari kerjamu. Tapi, metode ini bisa jadi kurang fleksibel kalau tugasmu memerlukan lebih banyak waktu.
Keunggulan:
- Efektif untuk mengejar tenggat waktu dan mencegah penundaan.
- Dapat membantu memberi struktur pada hari kerja dan mencegah kamu terjebak dalam satu tugas.
Kelemahan:
- Asumsi bahwa semua tugas memerlukan jumlah waktu yang sama dapat merasa tidak realistis.
- Kurang fleksibilitas, terutama jika suatu tugas memerlukan lebih banyak waktu dari yang dijadwalkan.
Metode 52/17
Menurut penelitian, metode ini adalah metode paling produktif. Dimana kamu bekerja selama 52 menit dan istirahat selama 17 menit. Ini berdasarkan pengamatan bahwa orang-orang paling produktif mengambil istirahat secara reguler. Sayangnya, ritme ini bisa terganggu dengan kehadiran rapat atau tugas mendadak.
Keunggulan:
- Mengimbangi antara waktu kerja dan waktu istirahat, sehingga dapat membantu menjaga energi dan kesejahteraan mental.
- Beberapa studi telah menemukan bahwa ini adalah metode paling produktif untuk bekerja secara efektif.
Kelemahan:
- Tidak setiap lingkungan kerja dapat mengakomodasi jadwal kerja dan istirahat yang ketat ini.
- Bisa terganggu jika ada pertemuan atau tugas mendadak yang tidak dapat dihindari.
Jadi, Metode Mana Yang Paling Pas Buat Kamu?
Tidak ada jawaban yang pasti. Semuanya tergantung pada gaya kerja, jenis pekerjaan, dan prioritas personal kamu. Sebenarnya, yang paling terpenting bukan metode mana yang kita gunakan, tapi bagaimana kita menggunakannya secara efektif.
Ingatlah, tujuan utama dari manajemen waktu adalah untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Pelajari dan cobalah setiap metode. Kamu mungkin menemukan salah satunya atau kombinasi dari beberapa metode yang paling efektif untuk kamu.
Akhir kata, peningkatan produktivitas tidak terletak pada berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan. Tetapi pada seberapa baik kamu dapat mengelola waktu dan energi. Jadi, tetap fokus, dan manfaatkan waktu kerja kamu dengan sebaik mungkin!
Baca juga : Teknik Mengatasi Menunda-Nunda Pekerjaan dengan Metode Pomodoro