Deeptalk.co.id – Skizofrenia merupakan jenis gangguan mental yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang mempelajari psikologi. Namun bagaimana dengan orang-orang awam? Penderita skizofrenia justru lebih sering dikenal dengan julukan “orang gila”. Walau pada kenyataannya, tidak semua penderita skizofrenia memiliki kondisi serupa dengan orang gila yang kita jumpai di jalan-jalan.

Lantas, seperti apa sebenarnya kondisi skizofrenia itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai kondisi penderita skizofrenia. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa aritkel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Pengertian Skizofrenia

Pengertian Skizofrenia (Freepik)

Skizofrenia atau schizophrenia adalah salah satu gangguan mental dengan gejala utama berupa delusi, halusinasi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Kondisi yang satu ini juga mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi penderitanya. Dengan demikian, kondisi skizofrenia ini termasuk dalam kategori gangguan mental yang cukup serius.

Skizofrenia merupakan gangguan mental jangka panjang, dan perlu mendapatkan perawatan intens seumur hidup. Artinya, kondisi skizofrenia tidak dapat dipulihkan 100%. Namun penanganan tetap dilakukan untuk membantu meminimalisir gejala, dan membantu penderita agar bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berpotensi mengalami skizofrenia. Meski demikian, gejala skizofrenia pada laki-laki umumnya lebih dulu ditunjukan, dibandingkan gejala skizofrenia pada perempuan. Dimana laki-laki umumnya menunjukan gejala di awal atau akhir usia 20 tahun, sedangkan perempuan menunjukan gejala pada usia akhir 20 tahun dan awal 30 tahun.

Kondisi skizofrenia juga cukup sering disamakan dengan psikosis. Meski demikian, baik skizofrenia dan psikosis merupakan dua hal yang berbeda. Dimana psikosis merupakan sebagian gejala dari skizofrenia. Namun tidak semua orang dengan psikosis pasti mengalami skizofrenia. Pasalnya, beberapa jenis gangguan mental juga memiliki gejala psikosis.

Penyebab Skizofrenia

Penyebab Skizofrenia (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab utama dari skizofrenia itu sendiri. Meski demikian, kondisi ini dipercaya bisa dipicu oleh beberapa faktor, yaitu:

Faktor genetik

Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor genetik memang sedikit banyak mempengaruhi kondisi mental seseorang. Dalam kasus skizofrenia, seseorang dengan riwayat keluarga skizofrenia 10% lebih tinggi beresiko mengalami kondisi serupa. Namun presentasi tersebut bisa meningkat hingga 40% jika seseorang memiliki kedua orang tua dengan kondisi serupa. Selain itu, salah satu anak kembar dengan kondisi skizofrenia akan meningkatkan resiko 50% lebih besar bagi kembarannya untuk mengalami kondisi serupa.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Lansia

Faktor lingkungan

Tidak hanya faktor genetik, faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang. Misalnya pada anak yang selama di dalam kandungan sang ibu terpapar virus atau mengalami malnutrisi, maka akan meningkatkan resiko skizofrenia pada anak yang dikandungnya. Selain itu, tinggal dan tumbuh di lingkungan dengan tingkat stress tinggi juga bisa memicu kondisi skizofrenia.

Faktor biologis

Kondisi skizofrenia juga bisa dipicu oleh faktor biologis, khususnya masalah pada otak. Dalam hal ini, penderita skizofrenia mengalami perbedaan struktur otak dengan orang tanpa skizofrenia. Selain itu, penderita skizofrenia juga mengalami ketidakseimbangan hormon dopamin dan glutamat pada otak.

Gejala Skizofrenia

Gejala Skizofrenia (Freepik)

Pada dasarnya, untuk dapat memastikan apakah seseorang benar-benar dalam kondisi skizofrenia atau tidak adalah dengan melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut oleh para ahli. Namun sebagai langkah awal pengenalan kemungkinan adanya skizofrenia, kita bisa melihat beberapa gejala berikut:

Gejala negatif

Gejala negatif pada kondisi skizofrenia akan berhubungan dengan hilangnya minat, kebiasaan, atau sifat tertentu yang dimiliki orang tanpa skizofrenia. Misalnya hilangnya minat untuk bersosialisasi atau melakukan interaksi dengan orang lain, kehilangan atau menurunnya motivasi, hilangnya emosi yang biasa ditampakkan, hingga penolakan akan perubahan.

Ciri utama dari gejala negatif skizofrenia ini adalah sikap apatis yang mereka miliki. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar, tidak memperhatikan penampilan dan kebersihan, hingga memiliki emosi yang buruk.

Gejala positif

Sedangkan gejala positif pada kondisi skizofrenia ini berhubungan dengan gejala psikotik, perubahan perilaku, dan juga perubahan pola pikir. Pada gejala positif ini, penderita skizofrenia mengalami delusi, halusinasi, kekacauan pola pikir, dan juga kekacauan perilaku.

Delusi atau waham bisa berupa timbulnya perasaan selalu diawasi, walau sebenarnya tidak ada yang mengawasinya. Sedangkan halusinasi bisa berupa mendengar bisikkan-bisikkan, yang sebenarnya tidak nyata. Untuk kekacauan berpikir bisa berupa kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan komunikasi. Pada kekacauan perilaku bisa berupa adanya gerak tubuh yang tidak normal.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai kondisi skizofrenia. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan psikologis jika kamu mengalami beberapa kondisi di atas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Jenis-Jenis Gangguan Mental yang Umum Dialami Lansia

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.