Deeptalk.co.id – Tahukah kamu bahwa gangguan mental tidadk hanya dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Gangguan mental juga bisa dialami oleh orang lanjut usia atau lansia. Walaupun sudah melalui banyak sekali pelajaran hidup, namun lansia juga mengalami penurunan, baik dari segi fisik, maupun mentalnya. Maka dari itu, masalah kesehatan mental sebenarnya perlu menjadi perhatian bagi para lansia, dan orang-orang terdekat lansia tersebut.

Gangguan mental pada lansia bisa berdampak negatif untuk kelangsungan hidup lansia tersebut. Salah satunya membuat lansia tidak bahagia dan tidak mendapatkan kepuasan dalam hidup. Bahkan berdasarkan riset kesehatan dasar atau riskesdas tahun 2018, lansia menjadi pengidap depresi paling banyak dibandingkan usia lainnya. Selain depresi, tentu masih banyak lagi jenis-jenis gangguan mental yang bisa dialami oleh lansia.

Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai jenis-jenis gangguan mental yang umum dialami lansia. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu akan diketahui diagnosa dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut beberapa jenis gangguan mental yang umum dialami lansia:

Demensia

Demensia (Freepik)

Jenis gangguan mental yang cukup umum dialami oleh lansia yang pertama adalah demensia. Bagi para lansia, jenis gangguan mental yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Demensia sendiri merupakan gangguan mental yang berlangsung dalam jangka panjang atau kronis. Kondisi yang satu ini berkaitan dengan penurunan kemampuan kognitif. Artinya, penderita demensia mengalami masalah dalam mengingat, berpikir, memahami, berbahasa, hingga penilaian terhadap suatu hal.

Mungkin kamu pernah mendengar berita mengenai orang tua yang tidak tahu arah jalan pulang. Beberapa dari mereka merupakan pengidap demensia. Maka dari itu, lansia dengan demensia membutuhkan bantuan secara intens dari orang-orang disekitarnya. Termasuk untuk melakukan aktivitas-aktivitas dasar, seperti makan, membersihkan tubuh, dan lain sebagainya.

Walaupun demensia erat kaitannya dengan kehilangan ingatan, namun demensia berbeda dengan amnesia. Maka dari itu, untuk dapat memastikan apakah lansia tersebut mengalami demensia atau amnesia, tentu dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh para ahli.

Depresi

Depresi (Freepik)

Jenis gangguan mental yang umum dialami lansia berikutnya adalah depresi. Jangan salah, depresi tidak hanya menyerang orang-orang dengan usia muda, melainkan kondisi ini juga bisa menimpa para lansia. Depresi sendiri merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesedihan yang sangat mendalam, bahkan sampai kehilangan minat terhadap hal-hal yang disenangi sebelumnya.

Kasus depresi pada lansia umumnya berkaitan dengan masalah kesehatan fisik, penurunan produktivitas, rasa takut akan kematian, hingga meninggalnya pasangan dan orang-orang terdekat. Maka dari itu, lansia merupakan sosok yang sangat penting mendapatkan dukungan emosional dari orang-orang disekitarnya.

Lansia dengan kondisi depresi sangat mempengaruhi kondisi fisik mereka. Selain karena fisik mereka yang tidak lagi muda, lansia dengan depresi juga sering kali mengalami penurunan nafsu makan, susah tidur, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga: Waspada Gangguan Mental Pada Lansia

Gangguan Kecemasan

Gangguan Kecemasan (Freepik)

Jenis gangguan mental yang umum dialami lansia yang ketiga adalah gangguan kecemasan. Sama halnya dengan depresi, kondisi ini juga bisa dipicu oleh penurunan kesehatan fisik, perasaan takut akan kematian, dan lain sebagainya. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder merupakan kondisi dimana individu mengalami kecemasan atau rasa khawatir yang berlebihan akan suatu hal.

Dalam beberapa kasus, gangguan kecemasan pada lansia juga beriringan dengan adanya depresi. Maka dari itu, penanganan secara intens dan profesional sangat dibutuhkan. Selain itu, kondisi ini juga bisa menurunkan kualitas hidup, termasuk memicu berbagai masalah kesehatan fisik.

Post Power Syndrome

Post Power Syndrome (Freepik)

Jenis gangguan mental yang umum dialami lansia yang keempat adalah post power syndrome. Beberapa lansia selama masa produktifnya mungkin merupakan individu-individu dengan jabatan-jabatan yang tinggi, karir yang cemerlang, dan memiliki kekuasaan terhadap pekerjaan maupun keluarganya. Namun masa pensiun, yakni masa lansia, membuat mereka melepaskan semua kekuasaan tersebut. Kondisi inilah yang bisa memicu kemunculan post power syndrome.

Post power syndrome sendiri merupakan masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan berakhirnya posisi  kepemimpinan atau kekuasaan secara signifikan. Kondisi tersebut memicu rasa kehilangan yang cukup besar, perubahan emosi yang tidak stabil, hingga kehilangan kontrol terhadap hidup mereka.

Lansia dengan kondisi post power syndrome ini seringkali merasa kehilangan identitas mereka. Selain itu, mereka juga merasa tidak berdaya dengan apa yang terjadi disekitarnya. Umumnya orang-orang mampu menyesuaikan diri dengan baik, namun hal tersebut tidak berlaku untuk para lansia dengan kondisi post power syndrome.

Itu dia beberapa jenis gangguan mental yang umum dialami lansia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Kenali Macam-Macam Gangguan Psikotik

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.