Deeptalk.co.id – Tindakan pencurian pada dasarnya memang merupakan tindakan kriminal. Namun tahukah kamu bahwa perilaku mencuri bisa jadi bukan untuk mendapatkan keuntungan, melainkan pertanda pelaku mengalami masalah kesehatan mental yang dikenal dengan istilah kleptomania.

Istilah kleptomania tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kondisi ini memang cukup banyak menjadi pembahasan, khususnya dalam bidang kesehatan mental. Berbeda dengan tindakan pencurian pada umumnya, penderita kleptomania justru melakukan pencurian bukan untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan tersebut dilakukan karena adanya dorongan dari dalam diri yang tidak tertahankan.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai kondisi kleptomania, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai hal tersebut. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Pengertian Kleptomania

Pengertian Kleptomania (Freepik)

Kleptomania merupakan salah satu gangguan mental yang dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders, 5th edition (DSM-5) termasuk dalam kategori gangguan kontrol impuls. Gangguan kontrol impuls sendiri merupakan kondisi dimana individu kesulitan untuk mengendalikan emosi dan perilaku mereka. Sedangkan DSM-5 merupakan buku panduan diagnosa gangguan mental yang digunakan oleh psikolog dan psikiater di seluruh dunia. Artinya. Kondisi kleptomania ini memang sudah diakui keberadaannya oleh para ahli.

Seperti yang sudah dibahas secara singkat di awal, penderita kleptomania melakukan tindak pencurian bukan untuk mendapatkan keuntungan. Justru, benda-benda yang dicuri cenderung tidak memiliki nilai jual yang tinggi. Bahkan, penderita tidak membutuhkan benda curian tersebut, tidak untuk digunakan kembali, tidak juga untuk dijual.

Penderita kleptomania merasakan dorongan yang kuat untuk mengambil barang milik orang lain. Dorongan tersebut seringkali muncul secara spontan. Maka dari itu, penderita biasanya tidak menyusun strategi yang pas untuk melakukan pencurian. Namun karena benda yang dicuri cenderung tidak bermakna, biasanya mereka cukup jarang diketahui atau bahkan diadili.

Jika dilihat sekilas, penderita kleptomania memang cukup merugikan orang lain. Lantas bagaimana dengan dirinya sendiri? Selain mereka bisa mendapatkan sanksi, baik itu sesuai hukum yang berlaku, maupun sanksi sosial. Penderita kleptomania merasakan gangguan emosional yang berkelanjutan. Dengan demikian, kondisi kleptomania ini merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitar. Maka dari itu, kondisi kleptomania termasuk dalam masalah kesehatan mental yang cukup serius.

Cukup jarang bagi penderita kleptomania untuk berinisiatif melakukan pengobatan terhadap dirinya sendiri. Walaupun mereka sadar bahwa ada yang salah dengan dirinya. Pasalnya, banyak diantara mereka yang merasa malu akan kebiasaan yang mereka lakukan. Dampaknya, mereka cenderung menyembunyikan kondisinya, dan membuat kondisinya menjadi semakin parah.

Umumnya, kondisi kleptomania ini terbentuk pada masa remaja. Namun tidak menuntut kemungkinan kondisi tersebut juga dialami atau terbawa hingga dewasa. Aksi pencurian oleh seorang kleptomania sering kali dilakukan di tempat-tempat umum, seperti di warung, sekolah, atau di rumah temannya.

Baca juga: Pyromania: Obsesi untuk Terus Menyalakan Api

Gejala Kleptomania

Gejala Kleptomania (Freepik)

Seorang penderita kleptomania bisa jadi menunjukan gejala yang berbeda-beda. Namun umumnya mereka akan menunjukan beberapa gejala berikut ini:

Adanya dorongan kuat untuk mencuri

Sebagai ciri khas dari gangguan kontrol impuls, penderita cenderung tidak bisa menahan atau mengontrol perilaku dan emosi mereka. Dalam kasus kleptomania, penderita tidak bisa menahan dorongan dari dalam diri untuk mencuri barang milik orang lain. Walaupun pada kenyataannya barang yang dicuri tidak memiliki nilai jual.

Mengalami kecemasan saat mencuri

Walaupun dorongan untuk mencuri berasal dari dalam diri, namun penderita tetap merasakan kecemasan saat melakukan dan setelah aksi pencurian berlangsung. Walaupun di satu sisi mereka merasa puas karena berhasil mencuri, namun disisi lain ada penyesalan dalam diri mereka.

Tindak pencurian secara spontan

Dorongan untuk mencuri bagi penderita kleptomania akan datang secara spontan, dan dilaksanakan secara spontan pula. Dengan demikian, penderita kleptomania tidak melakukan pencurian secara berencana selayaknya pelaku kriminal pada umumnya.

Tidak untuk balas dendam atau mencari keuntungan

Tidak jarang penderita kleptomania justru orang-orang yang mampu secara ekonomi. Dengan demikian, tindak pencurian yang dilakukan tidak didasarkan oleh rasa mencari keuntungan. Selain itu, tindak pencurian juga tidak untuk balas dendam terhadap korban. Tindak pencurian murni karena dorongan dari dalam diri semata.

Tindak pencurian di tempat umum atau tempat yang ramai

Penderita kleptomania umumnya melakukan tindak pencurian di tempat-tempat umum. Misalnya di pusat perbelanjaan, warung, lokasi pesta, sekolah, dan lain sebagainya. Dalam beberapa kasus, tindak pencurian juga dilakukan di rumah teman atau keluarga saat sedang berkunjung.

Itu dia penjelasan singkat mengenai kleptomania dan gejala yang dialami. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Gangguan Kontrol Impuls

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.