Deeptalk.co.id – Bukan hal aneh jika beberapa orang memiliki ketertarikan lebih terhadap cahaya yang dipantulkan oleh api. Misalnya saat seseorang terkagum-kagum oleh kembang api di langit, atau cahaya api unggun yang semakin membesar. Kadang kala, api memang menimbulkan cahaya-cahaya indah yang membuat kita takjub.

Namun hal semacam itu bukan alasan untuk kita terobsesi menyalakan api terus-menerus. Pasalnya, obsesi akan menyalakan api bisa jadi pertanda masalah kesehatan mental yang dikenal dengan istilah pyromania.

Istilah pyromania memang masih cukup asing di telinga kita. Maka dari itu, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai kondisi pyromania. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, segera lakukan konsultasi atau pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Pengertian Pyromania

Pengertian Pyromania (Freepik)

Dalam DSM-5, pyromania dikategorikan sebagai bagian dari gangguan kontrol impuls. Gangguan kontrol impuls sendiri merupakan kondisi dimana individu mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosi dan perilakunya. Dalam kasus pyromania, penderita mengalami kesulitan untuk mengontrol keinginan menyalakan api. Dengan demikian, penderita pyromania merasakan dorongan kuat untuk terus menyalakan api.

Penderita pyromania merasakan sensasi menyenangkan saat menyalakan api. Mereka juga memiliki ketertarikan kuat terhadap api, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan api. Bahkan, penderita pyromania menggunakan api sebagai upaya untuk menghilangkan stress. Dengan demikian, penderita pyromania cenderung memiliki perilaku dengan sengaja menyalakan api lebih dari satu kali.

Penyebab Pyromania

Penyebab Pyromania (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab utama seseorang mengalami kondisi pyromania. Meski demikian, kondisi ini diduga bisa dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Faktor genetik, yaitu individu yang memiliki keluarga dengan riwayat pyromania.
  • Adanya perubahan senyawa kimia pada otak, atau disfungsi pada bagian otak tertentu.
  • Komplikasi dari masalah kesehatan mental lainnya, seperti bipolar, ADHD, stress, dan lain sebagainya.
  • Pernah menjadi korban pelecehan seksual, kekerasan fisik, maupun kekerasan mental.
  • Mendapatkan pola asuh yang keras dari orang tua atau pengasuh saat masa kanak-kanak.
  • Efek samping dari penyalahgunaan zat-zat berbahaya, atau mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Mengalami penurunan kemampuan dan keterampilan sosial.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Gangguan Kontrol Impuls

Gejala Pyromania

Gejala Pyromania (Freepik)

Sebagian besar orang yang mendapatkan diagnosis pyromania adalah laki-laki dengan usia sekitar 18 tahun. Untuk bisa memastikan apakah individu benar-benar mengalami pyromania atau tidak, tentu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog atau psikiater. Hal ini penting untuk meminimalisir kemungkinan kesalahan diagnosa dan penanganan.

Meski demikian, sebagai pengenalan awal adanya kemungkinan pyromania, penting bagi kita untuk memahami apa saja gejala dari pyromania itu sendiri. Berikut beberapa gejala yang umumnya dialami oleh penderita pyromania:

  • Mengalami dorongan dari dalam diri yang cukup kuat untuk melakukan pembakaran atau menyalakan api.
  • Menjadi pemicu terjadinya kebakaran dengan sengaja sebanyak lebih dari satu kali.
  • Memiliki ketertarikan yang besar terhadap api, dan segala atribut yang berhubungan dengan api.
  • Merasakan sensasi menyenangkan, bahagia, lega, dan lain sebagainya, saat menyaksikan nyala api, atau saat menunggu api yang hendak dinyalakan.
  • Upaya untuk melakukan pembakaran tidak bertujuan demi mendapatkan keuntungan finansial, menyembunyikan aktivitas kriminal, ungkapan kemarahan, balas dendam, atau respon terhadap halusinasi.

Selain gejala-gejala yang dipaparkan di atas, penderita pyromania juga umumnya melakukan pembakaran setidaknya setiap 6 minggu sekali. Gejala pyromania juga memiliki sedikit kesamaan dengan masalah kesehatan mental lainnya. Misalnya pada penderita depresi, bipolar, gangguan perilaku, penyalahgunaan zat, dan gangguan kontrol impuls lainnya. Maka dari itu, untuk menegakkan diagnosa pyromania perlu dilakukan oleh para ahli.

Penanganan Pada Penderita Pyromania

Penanganan Pada Penderita Pyromania (Freepik)

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, penderita pyromania terlebih dahulu harus mendapatkan diagnosa yang sesuai dari para ahli, yaitu psikolog atau psikiater. Dari pemeriksaan yang dilakukan, barulah akan ditentukan penanganan apa yang sesuai dengan gejala dan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh penderita.

Cukup banyak jenis penanganan yang bisa didapatkan oleh penderita pyromania, diantaranya:

Psikoterapi

Penanganan pertama bisa dilakukan oleh psikolog atau para terapis profesional. Psikoterapi sendiri memiliki banyak jenis, diantaranya terapi perilaku kognitif untuk membantu merekonstruksi perilaku dan pola pikirnya ke arah yang lebih positif, atau terapi perilaku yang berfokus pada pembenahan perilaku menyalakan api.

Obat-obatan

Jenis penanganan lainnya yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan. Jenis penanganan yang satu ini harus melalui resep dokter atau psikiater, dan dikonsumsi sesuai dengan anjuran yang didapatkan. Obat yang diresepkan juga cukup beragam dan disesuaikan dengan gejala yang ditimbulkan. Misalnya obat antidepresan, anti cemas, anti epilepsi, dan lain sebagainya.

Itu dia penjelasan mengenai kondisi pyromania. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Jenis-Jenis Gangguan Kontrol Impuls

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.