Deeptalk.co.id – Istilah anti sosial di kalangan remaja tentu bukan hal yang asing lagi. Bahkan istilah tersebut sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam pembahasan formal, maupun nonformal. Dikalangan masyarakat sendiri, antisosial sering disingkat dengan ansos. Sayangnya, antisosial atau ansos ini justru disalah artikan di kalangan masyarakat, termasuk remaja itu sendiri.

Agar tidak terjadi kesalahan pengertian mengenai antisosial di kalangan masyarakat, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai antisosial, khususnya pada remaja. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa gejala seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, maka segera ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pengertian Gangguan Kepribadian Antisosial

Pengertian Gangguan Kepribadian Antisosial (Freepik)

Gangguan kepribadian antisosial merupakan salah satu gangguan mental yang telah diakui dan tercantum dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders, 5th edition (DSM-5). Gangguan kepribadian antisosial sendiri ditandai dengan timbulnya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial, membahayakan diri sendiri dan orang lain, serta berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang.

Penderita gangguan kepribadian antisosial pada dasarnya tidak peduli kepada orang lain, artinya mereka memiliki empati yang rendah. Hal inilah yang membuat mereka melanggar norma-norma yang berlaku tanpa merasa bersalah.

Penderita gangguan kepribadian antisosial cenderung bertingkah kasar, suka membuat orang marah, dan lain sebagainya. Tidak heran jika mereka selalu dijuluki sebagai sosok troublemaker. Selain mendapatkan julukan sebagai seorang troublemaker, penderita gangguan kepribadian antisosial juga mendapatkan julukan psikopat atau sosiopat.

Walaupun tindakan yang dilakukan oleh penderita gangguan kepribadian antisosial sudah cukup meresahkan, namun mereka tetap saja merasa tidak bersalah. Bahkan kondisi tersebut sering membuat mereka terlibat dalam kasus-kasus melanggar hukum. Pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap aktivitas sosialnya.

Fenomena Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja

Fenomena Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja (Freepik)

Walaupun terbilang cukup muda dan jauh dari berbagai macam masalah berat, namun pada kenyataannya remaja justru sangat berpotensi mengalami gangguan kepribadian antisosial. Dengan demikian penting bagi kita mengenali kondisi yang satu ini.

Perilaku antisosial sendiri pada dasarnya mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak, yaitu pada usia 8-15 tahun. Namun pada usia tersebut seseorang belum dikategorikan sebagai penderita gangguan kepribadian antisosial. Pasalnya, pembentukan kepribadian belum sempurna. Namun, jika gejala antisosial bertahan hingga usia 18 tahun ke atas, yaitu usia remaja, maka anak berpotensi mengalami gangguan kepribadian antisosial.

Selain bisa dialami sejak masa remaja, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa gangguan kepribadian antisosial yang dialami sejak remaja cenderung lebih parah jika dibandingkan dengan gangguan kepribadian antisosial yang dialami pada masa dewasa. Meski demikian, hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya.

Remaja dengan gangguan kepribadian antisosial juga akan sangat rawan mengalami putus sekolah. Dengan demikian, mereka tidak bisa menyelesaikan pendidikan wajibnya, dan berpotensi merusak masa depannya.

Baca juga: Percaya Pada Takhayul? Waspada Gejala Gangguan Kepribadian Skizotipal Pada Remaja

Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja

Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti remaja mengalami gangguan kepribadian antisosial. Meski demikian, kondisi ini bisa saja dipicu oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Faktor genetik, yaitu riwayat keluarga dengan kondisi gangguan kepribadian antisosial.
  • Faktor biologi, yaitu ketidaknormalan level serotonin dalam otak.
  • Gaya hidup, yaitu kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan obat terlarang.
  • Lingkungan, yaitu kejadian traumatik pada masa kanak-kanak, atau lingkungan tempat tinggal yang rawan akan kejahatan.
  • Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin laki-laki lebih berpotensi mengalami gangguan kepribadian antisosial, jika dibandingkan dengan perempuan.

Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja

Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Remaja (Freepik)

Untuk dapat memastikan remaja mengalami gangguan kepribadian antisosial atau tidak tentu memerlukan pemeriksaan lebih dalam oleh psikolog atau psikiater. Namun sebagai langkah awal mengenali kemungkinan gangguan kepribadian antisosial pada remaja, perlu diketahui beberapa gejala berikut:

  • Cenderung melanggar aturan yang berlaku di sekolah, misalnya bolos sekolah, terlibat perkelahian, pelaku perundungan, tidak mengerjakan tugas dari guru, dan masih banyak lagi.
  • Tidak bertanggung jawab atas kewajibannya.
  • Melakukan tindakan-tindakan ilegal, seperti pencurian, mengkonsumsi narkoba dan alkohol, terlibat dalam tawuran, dan lain sebagainya.
  • Memiliki kesenangan dengan tindakan vandalisme, yaitu merusak fasilitas umum termasuk mencoret-coret tembok tanpa izin.
  • Sering mengeluarkan ucapan-ucapan kasar dan menyakitkan. Selain itu, mereka juga tidak peduli dengan perasaan orang yang mendapatkan ucapan kasar tersebut.
  • Tidak adanya penyesalan dengan segala kegaduhan yang dilakukan.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai gangguan kepribadian antisosial pada remaja. Pada dasarnya remaja dengan gangguan kepribadian antisosial justru merasa tindakannya tidak salah. Maka dari itu, kontribusi dari orang-orang sekitar sangat penting untuk mengarahkan mereka ke hal-hal yang lebih baik.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Gangguan Kepribadian Skizoid Pada Remaja

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.