Deeptalk.co.id – Sederhananya, Trichotillomania adalah dorongan yang sulit dikendalikan untuk menarik rambutmu—dari kepala, alis, bulu mata, atau area lain. Tapi, tenang saja. Kamu tidak sendirian dalam ini. Jadi, mari kita belajar bersama mengenai Teknik Self Care, terutama jika kamu merasa terjebak dalam perilaku menarik rambut ini.

Betapa malangnya, Trichotillomania seringkali masih kurang dipahami dan minim perhatian. Padahal, rasa malu atau isolasi dari memiliki kondisi ini bisa memberatkan. Tapi, percayalah, ada banyak yang kami bisa lakukan untuk merawat diri kita sendiri untuk mengurangi dampak Trichotillomania.

Salah satu hal terpenting yang bisa kita lakukan adalah membiasakan diri dengan teknik self-care. Self-care adalah tentang merawat kesejahteraan kita sendiri—baik fisik, mental, atau emosional. Dalam konteks Trichotillomania, ini bisa berarti belajar teknik untuk mengelola dorongan menarik rambut atau mencari dukungan dari orang lain. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Mengenal Diri: Pengenalan Self-Monitoring

Pernah dengar istilah self-monitoring? Mungkin baru buat sebagian dari kita. Tapi, tahukah kamu? Teknik sederhana ini bisa jadi teman terbaikmu dalam mengatasi Trichotillomania. Nah, apa sih self-monitoring itu?

Self-monitoring adalah proses di mana kamu secara aktif memperhatikan dan mencatat perilaku dan perasaanmu sendiri. Dalam hal ini, ya, itu berarti mencatat setiap kali kamu merasa dorongan untuk menarik rambutmu. Ataupun setiap kali kamu benar-benar melakukan itu.

Dengan melibatkan diri kita dalam self-monitoring, kita membuka pintu untuk lebih memahami apa yang mungkin memicu dorongan ini. Apakah itu stres? Bosan? Atau mungkin ada pola waktu tertentu? Dengan mencatat ini dalam jurnal atau aplikasi, kamu membangun kesadaran diri yang kuat. Yang bisa sangat membantu dalam perjalananmu menjelajahi teknik self-care lainnya.

Nah, Bagaimana Cara Melakukan Self-Monitoring Ini?

Mulailah dengan membuat catatan setiap kali kamu menarik rambutmu atau merasa dorongan untuk melakukannya. Tuliskan apa yang kamu rasakan sebelum dan sesudahnya, juga apa yang kamu lakukan. Ada banyak aplikasi yang bisa membantu dalam hal ini, tapi catatan sederhana di buku pun sudah cukup bagus.

Perlu diingat, tujuan dari self-monitoring bukan untuk membuatmu merasa bersalah atau malu. Sebaliknya, ide ini adalah untuk memberi kamu pemahaman yang lebih baik tentang dirimu sendiri. Dengan begitu, kita bisa mencari strategi self-care yang paling efektif.

Teknik Self-Care yang Bisa Membantu

Nah, setelah kita lebih paham tentang diri kita sendiri melalui self-monitoring. Terdapat beberapa teknik self-care yang bisa membantu mengurangi dorongan menarik rambut. Kamu mungkin sudah mencoba beberapa dari ini sebelumnya, tapi mari kita ulas bersama!

A. Teknik Relaksasi

  1. Latihan Pernapasan. Ternyata, mengambil napas dalam-dalam bisa menjadi cara yang luar biasa untuk meredakan stres dan mengurangi dorongan untuk menarik rambut. Kamu bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja. Coba tarik nafas dalam-dalam, tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali dan rasakan perubahannya!
  1. Meditasi atau Mindfulness. Pernah coba meditasi atau mindfulness? Mindfulness adalah praktik untuk fokus sepenuhnya pada saat ini, menerima apa adanya, tanpa melakukan penilaian. Sementara meditasi bisa membantu kamu mengambil jeda dari kegiatan sehari-hari dan meluangkan waktu untuk merasa tenang dan damai.

B. Teknik Pengalihan

  1. Menggunakan Mainan Sibuk Tangan. Mainan sibuk tangan atau fidget toys bisa sangat membantu dalam mengalihkan tanganmu dari rambut. Baik itu spinner, cube, atau slime, kamu bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatmu!
  1. Mencoba Hobi Baru. Mencoba hobi baru bisa menjadi cara yang bagus untuk menghabiskan waktu dan melibatkan tanganmu dalam sesuatu yang berbeda. Menggambar, merajut, atau bahkan memasak bisa menjadi pilihan yang bagus.

C. Manajemen Stres

  1. Identifikasi Pemicu Stres dan Belajar Cara Menghadapinya. Setelah mengidentifikasi apa yang memicu doronganmu menarik rambut melalui self-monitoring. Jadi kamu penting untuk belajar cara menghadapinya. Apakah itu dengan mengambil napas dalam-dalam, berbicara dengan teman, atau melakukan latihan relaksasi lainnya.
  1. Mengadopsi Teknik Manajemen Stres seperti Olahraga Ringan atau Yoga. Aktivitas fisik seperti olahraga ringan atau yoga bisa sangat membantu dalam meredakan stress. Selin itu juga bertujuan menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran kamu. Lakukan hal yang membuatmu merasa nyaman dan santai.

Ingat, dalam perjalanan ini, yang terpenting adalah bagaimana kamu merasa dan apa yang bekerja terbaik untuk kamu. Jadi, jangan ragu mencoba berbagai teknik hingga menemukan apa yang paling cocok dan ampuh untukmu!

Menyusun Rencana Self-Care

Ada begitu banyak teknik self-care yang bisa dicoba. Namun, tidak semua dari mereka mungkin bekerja untuk kamu. Itu sebabnya penting untuk melakukan introspeksi dan mencari tahu apa yang paling berfungsi untukmu.

Cobalah untuk menghabiskan waktu beberapa menit setiap hari untuk memikirkan kegiatan itu. Kamu merasa lebih tenang setelah meditasi? Atau mungkin justru menarik rambutmu lebih sedikit saat menggunakan mainan fidget? Apapun itu, catat dan buatlah bagian dari rencana self-caremu.

Jadi, rencana self-care adalah tentang mengetahui apa yang membuat kamu merasa baik dan sehat. Tapi untuk merasakan hal tersebut kamu harus berkomitmen untuk melakukan hal tersebut secara konsisten. Selalu ingat bahwa perjalanan ini adalah tentang merawat dirimu. Tidak ada yang bisa mengetahui dirimu lebih baik daripada dirimu sendiri.

Baca juga : Tentang Hipnosis dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental
Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.