Deeptalk.co.id – Apatis adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak responsif terhadap lingkungan di sekitarnya. Hal ini membuat mereka seakan tidak memiliki moral yang baik. Walaupun kondisi ini tidak masuk dalam kategori gangguan mental, namun kondisi apatis yang berlarut-larut dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental dan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Selain itu, apatis juga bisa menjadi gejala berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Misalnya pada kasus depresi, stroke, demensia, parkinson, alzheimer, dan lain sebagainya. Maka dari itu, seharusnya penderita apatis mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut oleh orang-orang ahli dibidangnya. Dengan demikian, mereka akan paham mengenai apa yang terjadi pada dirinya.

Untuk mengenal lebih jauh dengan kondisi apatis ini, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai penyebab dan cara mengatasi apatis. Namun sebelum kita masuk ke pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih, maka akan lebih bijak untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sebisa mungkin hindari self diagnosis untuk meminimalisir kesalahan diagnosis, kesalahan penanganan, dan kecemasan akibat hal tersebut.

Berikut penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi sikap apatis:

Penyebab Apatis

Penyebab Apatis (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti seseorang menjadi apatis. Meski demikian, beberapa kondisi dipercaya dapat memperbesar seseorang menjadi apatis. Hadapi kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

Depresi

Kondisi pertama adalah depresi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan mendalam sehingga kehilangan minat bahkan terhadap kegiatan yang disenanginya. Saat sedang dalam kondisi depresi inilah seseorang berpeluang menjadi apatis. Pasalnya, pada kondisi tersebut penderita akan menarik diri dari lingkungan, dan tidak peduli terhadap orang-orang disekitar.

Rasa takut akan kegagalan

Seseorang yang berulang kali mengalami kegagalan bisa saja menjadi trauma dan timbul rasa takut untuk kembali gagal. Hal ini juga bisa memicu sikap apatis. Pasalnya, orang-orang yang takut akan kegagalan menimbulkan rasa kecewa dalam dirinya. Hasilnya, mereka cenderung menarik diri dari lingkungan.

Cemas

Kondisi lain yang dapat memicu seseorang menjadi apatis adalah kecemasan. Seseorang dengan kecemasan yang tinggi memiliki rasa takut untuk memulai sesuatu. Dengan demikian, mereka akan lebih banyak mengurung diri dibandingkan mencoba hal-hal baru.

Masalah kesehatan lainnya

Beberapa masalah kesehatan lain juga berpotensi menjadikan seseorang sebagai sosok yang apatis. Masalah kesehatan yang dimaksud bisa berupa alzheimer, depresi, depresi persistent atau dysthymia, skizofrenia, demensia frontotemporal, huntington, parkinson, kelumpuhan supranuklear progresif, stroke, demensia vaskular, dan lain sebagainya.

Baca juga : Apatis : Sikap Cuek Terhadap Orang dan Lingkungan Sekitar

Tips Mengatasi Sikap Apatis

Tips Mengatasi Sikap Apatis (Freepik)

Seperti yang sudah dipaparkan pada awal pembahasan, apatis memang bukan salah satu masalah kesehatan mental. Meski demikian, kondisi tersebut bisa menjadi gejala salah satu masalah kesehatan mental. Selain itu, sikap apatis yang berlebihan dan dalam jangka waktu lama juga bisa memicu masalah kesehatan mental. Untuk itu, penting bagi kita mengenali sikap apatis sedini mungkin, dan memberikan penanganan yang tepat.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Selain itu, ditakutkan kondisi yang dialami justru mengarah kepada masalah kesehatan mental. Lagi pula berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater tidak perlu menunggu mengalami masalah kesehatan mental yang serius.

Setelah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, kamu akan mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Penanganan akan disesuaikan dengan gejala yang kamu alami.

Penanganan yang diberikan juga cukup beragam. Hal tersebut akan disesuaikan dengan hasil diagnosis dan gejala yang dialami. Adapun jenis-jenis penanganannya adalah sebagai berikut:

Obat-obatan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apatis bisa jadi pertanda salah satu masalah kesehatan. Hal ini akan diketahui dengan melakukan pemeriksaan oleh psikolog, psikiater, atau dokter. Pemberian obat-obatan ini disesuaikan dengan masalah kesehatan yang dialami. Misalnya obat stimulan dopamin untuk penderita parkinson, antidepresan untuk penderita depresi, dan lain sebagainya.

Psikoterapi

Sama halnya dengan penanganan menggunakan obat-obatan, psikoterapi juga memiliki banyak macam. Pemilihan jenis psikoterapi akan disesuaikan dengan hasil diagnosis. Pasalnya, belum ada terapi khusus untuk kasus ini. Psikoterapi akan difokuskan kepada gejala-gejala yang ditunjukan. Meski demikian, jenis terapi yang umum digunakan adalah terapi perilaku kognitif.

Perubahan gaya hidup

Jenis penanganan lainnya yang bisa dipraktekan secara mandiri adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Seseorang dengan gaya hidup sehat akan mempengaruhi kondisi fisik dan mentalnya ke arah yang lebih positif. Untuk itu, sangat disarankan oleh seorang apatis agar membiasakan gaya hidup sehat. Misalnya dengan mulai membangun interaksi dengan orang sekitar, memperhatikan pola makan dan tidur, serta berolahraga secara teratur.

Itu dia sekilas penjelasan mengenai penyebab dan cara menangani sikap apatis  semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Kenali Penyebab Seseorang Menjadi Kleptomania

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.