Deeptalk.co.id – Memiliki pasangan yang cemburuan memang merupakan tantang tersendiri. Terlebih lagi jika rasa cemburunya sudah sangat mendominasi. Pasangan semacam itu biasanya tidak akan membiarkan pasangannya pergi seorang diri, atau sekedar mengobrol dengan lawan jenis.
Perasaan cemburu pada dasarnya merupakan hal yang wajar. Namun jika rasa cemburu sudah sangat berlebihan, atau yang kita kenal dengan “cemburu buta”, bisa saja pertanda adanya gangguan mental yang dikenal dengan istilah sindrom othello.
Memiliki pasangan dengan kondisi sindrom othello akan sangat menyiksa. Dalam kasus sindrom othello yang sudah cukup parah, penderita bahkan tidak segan terlibat dengan masalah hukum. Dengan demikian, sindrom othello merupakan salah bentuk hubungan toxic.
Sindrom othello adalah masalah psikologis yang ditandai dengan timbulnya delusi, atau pikiran-pikiran yang tidak nyata adanya dan membuat penderitanya sulit membedakan kenyataan dan imajinasi. Pada kasus sindrom othello ini, penderita percaya bahwa pasangannya sedang berselingkuh di belakangnya. Pada akhirnya, penderita akan melakukan segala cara untuk membuktikan pemikirannya tersebut. Walaupun tidak terbukti, tetap akan sulit meyakinkan penderita sindrom othello bahwa itu perselingkuhan itu tidak pernah ada.
Cukup jarang ditemui penderita sindrom othello yang dengan sukarela melakukan pemeriksaan dan perawatan psikologis. Pasalnya, mereka yakin bahwa tidak ada yang salah yang kondisinya. Hal inilah yang membuat banyak penderita sindrom othello datang melakukan pemeriksaan saat kondisinya sudah cukup parah. Maka dari itu, penting bagi kita mengenal gejala dari sindrom othello. Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai hal tersebut.
Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan gejala dan penanganan yang tepat.
Gejala Sindrom Othello
Untuk dapat memastikan apakah seseorang benar-benar mengalami sindrom othello atau tidak, maka perlu dilakukan pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater. Meski demikian, sebagai pengenalan awal adanya kemungkinan seseorang mengalami sindrom othello, bisa dilihat dari beberapa gejala dari sindrom othello berikut:
Delusi
Gejala pertama dari seseorang dengan sindrom othello adalah timbulnya delusi. Delusi sendiri merupakan kondisi psikologis dimana seseorang mempercayai hal-hal yang pada dasarnya tidak nyata. Dari pengertian sindrom othello sendiri, sudah cukup jelas bahwa penderita sindrom othello yakin dan percaya bahwa pasangannya berselingkuh, walaupun prasangka tersebut belum terbukti kebenarannya.
Baca juga: Mudah Cemburu? Waspada Sindrom Othello
Selalu waspada
Gejala selanjutnya dari seseorang dengan sindrom othello adalah kewaspadaan mereka yang cukup tinggi. Penderita sindrom othello cenderung sulit untuk percaya kepada orang lain, termasuk dengan usaha pasangannya untuk meyakinkan bahwa mereka tidak selingkuh.
Obsesif dan mengontrol
Sudah menjadi ciri khas seorang pencemburu dengan perilaku obsesif dan sikap suka mengontrolnya. Hal serupa juga berlaku untuk para penderita sindrom othello. Meski demikian, obsesif dan sikap mengontrolnya ini sering kali diluar batas wajar.
Bersikap kasar
Penderita sindrom othello juga umumnya tidak ragu untuk bersikap kasar dengan pasangan, atau orang yang dicurigai sebagai selingkuhan pasangannya. Sikap kasar ini bisa berupa hinaan, tuduhan, makian, bahkan dalam beberapa kasus tega melakukan kekerasan secara fisik, termasuk upaya untuk membunuh.
Penanganan Pada Penderita Sindrom Othello
Sindrom othello tidak hanya merugikan pasangan atau orang terdekat penderitanya saja. Namun juga cukup bisa berdampak buruk pada penderitanya. Salah satu dampaknya adalah kesulitan dalam mebangun hubungan asmara yang positif. Untuk itu, penting bagi penderita sindrom othello mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut beberapa penanganan yang bisa didapatkan penderita sindrom othello:
Psikoterapi
Jenis penanganan pertama bisa berupa psikoterapi atau terapi psikologis. Penanganan yang satu ini akan fokus pada pembenahan pola perilaku dan pola pikir agar lebih sehat. Jenis psikoterapi yang bisa didapatkan juga cukup beragam, mulai dari terapi perilaku kognitif, terapi pasangan, terapi keluarga, dan masih banyak lagi. Tentu saja penentuan jenis terapi ini akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan penderita.
Mengkonsumsi obat-obatan
Selain mengikuti psikoterapi, penanganan lainnya pada penderita sindrom othello juga bisa berupa mengkonsumsi obat-obatan. Tentu saja obat-obatan dalam hal ini harus sesuai dengan resep dokter atau psikiater. Jenis obat yang diberikan juga akan disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan gejala yang dialami penderita. Misalnya obat antidepresan untuk gejala depresi, obat antipsikotik untuk gejala delusi dan halusinasi, dan jenis obat lainnya yang sudah disesuaikan.
Penderita sindrom othello bisa saja mendapatkan penanganan psikoterapi, atau mengkonsumsi obat-obatan, atau justru kombinasi dari keduanya. Namun terlepas dari itu, support atau dukungan orang terdekat juga tidak kalah penting dalam hal ini.
Itu dia penjelasan singkat mengenai gejala dan penanganan sindrom othello. Semoga artikel ini dapat bermanfaat
Baca juga: Dampak dan Cara Mengatasi Dermatillomania
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia