Deeptalk.co.id – Saat ini angka penderita gangguan kecemasan dan depresi mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan meningkatnya kebutuhan akan teknik dalam mengatasi gangguan mental tersebut. Namun tak usah khawatir, karena perubahan sederhana dalam menjalani gaya hidup dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan dalam tubuh. Salah satunya dengan mindfulness yang memiliki cara kerja berkaitan dengan fungsi otak.

 

Banyak penelitian yang kuat membuktikan bahwa mindfulness memiliki kegunaan bagi mereka yang menderita kecemasan, depresi atau bahkan hanya stres. Praktiknya sangat mudah dan sederhana, yakni dengan memberikan kesadaran penuh pada momen yang terjadi saat ini. Ditambah juga dengan sikap keterbukaan dan penerimaan. Latihan sederhana ini dapat mengubah reaksi kebiasaan dan pola emosi kita serta dapat membawa perspektif baru.

 

Cara Kerja Mindfulness Untuk Kesehatan Mental

 

Mindfulness memiliki dua komponen yang bekerja sama untuk memberikan kelegaan, yakni kesadaran dan sikap terbuka & menerima.

 

Kesadaran memungkinkan seseorang untuk memperhatikan emosi, kecemasan, persepsi negatif dan self-talk saat mulai muncul hingga sebelum mengakar. Dengan memperhatikan hal-hal ini lebih awal, seseorang bisa lebih luwes dalam memberikan tanggapan.

 

cara kerja mindfulness untuk kesehatan mental

Mindfulness (cr : KuasaKata)

 

Sedangkan sikap terbuka dan menerima memungkinkan seseorang untuk menerima apapun yang muncul, alih-alih mencoba menekannya (yang tidak berhasil) atau membesar-besarkannya. Ketika Anda bisa menerima emosi yang Anda rasakan, Anda tidak akan bergumul dengan konflik internal. Sehingga Anda memiliki lebih banyak energi untuk menghadapi situasi secara positif.

 

Baca juga : Hindari Coping Mechanism yang Buruk Ini Demi Kesehatan

 

Mindfulness memberi tahu Anda segera untuk segera berhenti dan mencegah pikiran serta emosi mengganggu. Melakukan mindfulness akan memberikan pengaruh pada kerja di otak.

 

Bahkan sebuah bukti penelitian menyatakan bahwa minfulness terkait dengan perubahan baik di otak maupun produksi hormon dan bahan kimira tubuh lainnya yang memengaruhi kesehatan fisik. Para ilmuwan juga mengemukakan bahwa pengembangan mindfulness mengarah pada penerimaan yang tidak menghakimi dan tidak reaktif terhadap pengalaman. Hal tersebut terkait dengan hasil psikologis dan fisik yang positif.

 

Lalu, bagaimana cara kerja mindfulness hingga dapat mengubah otak? Sekarang ada banyak penelitian yang mendokumentasikan perubahan di otak yang terkait dengan praktik mindfulness. Pada sebuah tinjauan tahun 2014 tentang studi pencitraan otak menemukan delapan wilayah otak yang diubah secara konsisten pada mediator, termasuk area yang penting untuk :

 

  • Kesadaran diri akan pikiran dan emosi (frontopolar cortex/BA 10)
  • Kesadaran tubuh (korteks sensorik dan insula)
  • Memori (hipokampus)
  • Pengaturan diri dan emosi (anterior dan mid cingulate; orbitofrontal cortex)
  • Komunikasi antar bagian otak (superior longitudinal fasciculus; corpus callosum)

 

Studi pencitraan otak pun konsisten dengan penelitian yang melacak persepsi peserta tentang bagaimana mereka telah berubah. Serta penelitian yang melihat perilaku atau tindakan fisiologis mereka, seperti aktivitas gelombang otak atau hormon stres.

 

Manfaat Mindfulness Untuk Tubuh

 

Dengan penjabaran sebelumnya, terbukti bahwa banyak penelitian yang secara konsisten mengaitkan mindfulness dengan perubahan tertentu pada struktur dan fungsi otak, serta perubahan perilaku pada seseorang. Ini menunjukkan bahwa mindfulness dapat memberikan efek positif pada pikiran dan perasaan seseorang, termasuk mengurangi rasa takut dan rasa sakit.

 

Mindfulness Dapat Mengurangi Pengalaman Emosional Dari Rasa Sakit

 

Perubahan lain di otak akibat menerapkan latihan mindfulness berdampak pada bagaimana kita mengalami rasa sakit. Mediator memiliki aktivitas yang jauh lebih sedikit di daerah otak yang menilai sensasi dan emosi. Dan pada para meditator ini, wilayah otak yang terkait dengan rasa sakit yang tidak menyenangkan, menjadi kurang terhubung dari biasanya ke korteks prefrontal (di mana emosi diproses). Hal ini menunjukkan bahwa perhatian penuh dapat mengurangi pengalaman emosional dari rasa sakit.

 

Baca juga : Pola Hidup Mindfulness Untuk Menjaga Kesehatan Mental

 

Mindfulness Dapat Mengurangi Respon Ketakutan

 

Menggunakan alat pencitraan otak, seperti fMRI, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa respons ancaman, yang dimulai di wilayah otak yang dikenal sebagai amigdala, ditenangkan pada para meditator. Para peneliti di Stanford dan Harvard telah menemukan bahwa meditasi (sebagai salah satu latihan mindfulness) dapat mengurangi kepadatan neuron dan karenanya aktivitas di amigdala dapat meningkatkan kepadatan neuron di korteks prefrontal, yang merupakan area penting untuk mengatur emosi. Intinya, pusat ketakutan reaktif otak menyusut dan pusat respons otak yang lebih bijaksana tumbuh.

 

Selain itu, mindfulness dikaitkan dengan perubahan koneksi antar wilayah di otak. Secara khusus, hubungan antara amigdala yang tanggap terhadap rasa takut dan bagian otak lainnya melemah, sementara hubungan antara korteks prefrontal yang mengatur emosi dan bagian otak lainnya diperkuat. Secara keseluruhan, perubahan ini menunjukkan bahwa mindfulness dapat mengurangi respons reaktif dan ketakutan serta meningkatkan penilaian peristiwa dengan bijaksana.

 

Mindfulness Secara Penuh Dapat Memicu Respons Relaksasi

 

Respons ini melibatkan sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab memulihkan tubuh ke tingkat dasar setelah respons stres, menenangkannya dengan menurunkan detak jantung dan pernapasan, tekanan darah, dan ketegangan otot. Mindfulness juga dikaitkan dengan pengurangan gejala stres fisik lainnya, seperti penanda layaknya protein C-reaktif, interleukin 6, dan kortisol. Pengurangan ini sangat diinginkan, karena gejala fisik dari stres terus-menerus dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, insomnia, kelelahan terus menerus, gangguan pencernaan, masalah kesehatan mental, berkurangnya kesuburan dan diabetes.

 

 

 

 

Sumber :

https://www.takingcharge.csh.umn.edu/how-does-mindfulness-work

https://www.webmd.com/balance/stress-management/what-to-know-about-mindfulness-and-mental-health

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.