Deeptalk.co.id – Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lainnya. Bahkan, interaksi sosial pun penting bagi individu. Salah satunya dengan ngobrol atau melakukan percakapan untuk sekedar menanyakan hari atau meminta tolong akan sesuatu.
Interaksi dan komunikasi dengan orang lain adalah kebutuhan. Diluar pentingnya melakukan interaksi dengan mengobrol atau sekedar basa-basi dengan orang lain, melakukan percakapan ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental dan emosi seseorang.
Ngobrol Ringan Membuat Suasana Hati Lebih Baik
Sudah ada banyak penelitian sebagai bukti bahwa interaksi sosial penting bagi kebahagiaan manusia. Walaupun kesendirian dan ketenangan menjadi kebutuhan populer di tengah kehidupan modern yang sibuk ini, namun penelitian tetap konsisten menunjukkan bahwa seseorang merasa lebih bahagia ketika mereka berinteraksi lebih banyak dengan orang lain daripada tidak.
Bahkan percakapan ringan sekalipun, juga dapat meningkatkan suasana hati seseorang. Bahkan beberapa saat percakapan dengan orang yang menerima pesanan kopi pun dapat menciptakan peningkatan suasana hati yang terukur.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian menarik yang dilakukan oleh psikolog di Universitas of British Columbia di Vancouver yang menjadikan para pelanggan di Starbucks sebagai peserta penelitian mereka. Mereka menginstruksikan peserta penelitian untuk masuk dan keluar secepat mungkin, atau menghabiskan beberapa saat berbicara dengan kasir.
Hasilnya pun mengatakan bahwa mereka yang telah mengobrol dengan para barista untuk sekedar menerima kopi pesanan berakhir dengan suasana hati yang baik. Selain itu, mereka juga memiliki rasa memiliki yang lebih kuat terhadap komunitas mereka.
Baca juga : Mengapa Manusia Sering Berbicara Pada Diri Sendiri?
Bagaimana Dengan Obrolan Yang Lebih Mendalam?
Percakapan ringan saja memberikan sebuah hasil yang baik bagi suasana hati. Lalu bagaimana jika obrolan yang terjadi malah makin mendalam?
Pertanyaan tersebut terjawab pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jessie Sun, seorang mahasiswa PhD di UC Davis yang menerbitkan penelitiannya dalam Journal of Personality and Social Psychology. Ia menyatakan bahwa ada perbedaan yang jelas antara percakapan yang mendalam dan obrolan ringan, antara berdebat dan melakukan percakapan yang simpatik dan penuh perhatian dengan seseorang.
Selain itu, ia menambahkan seorang individu merasa lebih terhubung secara sosial ketika mereka membuka diri atau percakapan yang lebih dalam. Juga secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial itu penting.
Sun dan timnya menjalankan tes dengan mengamati orang-orang di kehidupan nyata. Sun mengatakan bahwa sangat jarang dalam penelitian psikologis untuk mengamati perilaku dengan cara ini sehingga peneliti harus menyorotinya di makalah mereka ketika mereka melakukannya, dengan pengungkapan seperti, “kami mengukur perilaku yang sebenarnya.”
Para peneliti menempatkan EAR, atau perekam yang diaktifkan secara elektronik (iPod touch), pada 256 mahasiswa dan merekam ulang potongan audio 30 detik setiap sembilan setengah menit selama seminggu. Metode ini pun menghasilkan ribuan jam file audio yang masing-masing kemudian didekonstruksi dan diberi kode oleh enam asisten peneliti luar yang menilai klip tersebut berdasarkan apakah peserta banyak atau sedikit mengungkapkan diri, dan seberapa dalam percakapannya.
Baca juga : Penelitian : Terdapat Hubungan Antara Polusi Udara Dengan Tingkat Depresi Seseorang
Peserta melengkapi pekerjaan dengan pelaporan diri, diserahkan empat kali sehari, mencerminkan pendapat mereka tentang kualitas interaksi dan apakah mereka membuat mereka merasa bahagia dan lebih terhubung secara sosial. Data membutuhkan waktu tiga tahun untuk dikodekan.
Dari penelitian tersebut ditemukan beberapa hal menarik. Pertama, penelitian ini mengkonfirmasi teori yang lebih baik. Bahwa setiap peserta dilaporkan merasa lebih bahagia saat berinteraksi lebih banyak dengan orang lain. Sun mengatakan bahwa efek ini sudah mapan dan sangat kuat karena semua orang mendapat manfaat dari interaksi sosial.
Kemudian, para peneliti melihat dua hal yang berbeda. Yakni pertama, apakah orang lebih bahagia dan lebih terhubung secara sosial ketika mereka melakukan percakapan yang lebih dalam atau lebih terbuka; dan kedua, apakah orang-orang yang melakukan percakapan yang lebih dalam dan lebih terbuka dilaporkan lebih bahagia secara umum.
Peserta melaporkan merasa lebih terhubung secara sosial ketika diamati melakukan lebih banyak pengungkapan diri dan percakapan yang mendalam. Efek kebahagiaan yang kurang kuat kemungkinan terjadi karena kebahagiaan dipengaruhi oleh banyak hal di luar hubungan sosial. Mengenai apakah orang yang memiliki percakapan yang lebih dalam dan mengungkapkan diri rata-rata lebih bahagia, hasilnya beragam.
Sumber :
Anderson, J. (2022, July 21). Do lots of chats with strangers or a few deep conversations with friends make you happier? Quartz. https://qz.com/1715913/does-small-talk-or-deep-conversations-make-us-happier
Zetlin, M. (2019, July 31). Talking With Strangers Is Scientifically Proven to Make You Happy. Inc. https://www.inc.com/minda-zetlin/happy-happier-talking-to-strangers-initiating-conversations.html