Deeptalk.co.id – Beberapa penderita narsistik ingin dipandang otoritatif, memiliki pengetahuan tertinggi atau dunia berputar di sekitar mereka. Padahal, mereka hanya berpura-pura menjadi sesuatu yang lain karena takut kelemahan para narsistik diketahui orang-orang.

Narsistik termasuk ke dalam kondisi gangguan kepribadian mental dengan karakteristik umum yakni penghargaan yang kuat untuk dirinya sendiri dan kurangnya empati terhadap orang lain. Kira-kira, apakah Anda pernah menjumpai orang dengan perilaku seperti ini?

 

Jika Anda melihat sisi terdalam dari mereka, Anda akan menemukan bahwa mereka memiliki citra diri yang rentan sehingga membuat mereka terlihat rapuh. Cukup mengejutkan karena ternyata ada banyak hal di dunia ini yang membuat penderita narsistik takut sehingga memilih untuk menyembunyikan kelemahan mereka.

 

kelemahan seseorang yang berkepribadian narsistik

 

Berikut 7 kelemahan seorang narsistik yang perlu Anda ketahui.

 

1. Energi Atau Aura

 

Bisa dikatakan seorang narsistik memiliki aura akan dirinya yang terlihat seperti medan energi yang bersinar agar dapat dilihat semua orang. Ketika sumber energi tersebut rusak atau hilang, mereka akan kehilangan kulit terluarnya yang dia gambarkan pada orang lain.

 

Kelemahan ini hampir tidak mungkin dipatahkan. Hanya orang-orang yang penuh perhitungan yang memiliki cara untuk memanipulasi orang narsistik hanya untuk menembus aura itu. Kalau tidak, jarang bisa berhasil dan sukses mengungkapnya.

 

2. Komitmen Hubungan

 

Penderita narsisme mengalami kesulitan dalam menemukan dan menjaga hubungan. Sebagai pasangan, keduanya perlu untuk membuka diri agar hubungan dapat berjalan dengan baik. Namun, orang narsistik tidak dapat membiarkan orang lain mengintip isi hatinya. Orang narsistik tidak ingin menunjukkan kelemahan mereka pada siapapun, termasuk untuk hal romantisme sekalipun.

 

3. Analisis Diri

 

Kelemahan paling terlihat dari seorang narsistik ialah kegagalan untuk melihat secara internal dan menyempurnakan apa yang perlu dikerjakan. Dan tentu saja kemudian mereka hanya akan menghabiskan waktu untuk memperbaiki diri.

 

Orang narsistik cenderung selalu memakai topeng kepura-puraan dan membuat orang percaya bahwa mereka adalah pertunjukan satu-satunya yang sempurna. Kita semua tahu ada kelemahan di balik topeng itu yang tidak ingin dia ungkapkan karena takut. Karena itu berarti mereka akan diturunkan ke level yang sama dengan orang lain.

 

4. Hipersensitif dan Tidak Suka Direndahkan

 

Penyakit mental ini membuat mereka menjadi hipersensitif untuk direndahkan dan diolok-olok. Para narsistik akan merasakan pukulan rendah itu pada ego mereka yang lemah dan kemudian mereka memikirkannya selama berminggu-minggu.

 

Seorang narsistik bahkan akan membayangkan seseorang telah melontarkan hinaan ke arahnya yang sebenarnya tidak melakukan apapun. Penghinaan tersebut berarti hanya akan menunjukkan kelemahannya.

 

5. Tidak Menjadi Yang Teratas

 

Ketakutan terbesar para narsistik adalah ketika mereka tidak dianggap penting lagi. Mereka selalu mengejar posisi yang kuat demi mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain. Menang dan menjadi yang No. 1 adalah impian dan tujuan mereka.

 

Seorang narsistik menginginkan semua posisi tinggi dan perkasa ini tanpa kerja, usaha dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Jika mereka tidak lagi menjadi yang teratas, mereka yakin kelemahan mereka akan terlihat dan tidak lagi dikagumi orang.

 

6. Mengungkapkan Rasa Syukur dan Terima Kasih

 

Sebaliknya manusia pada umumnya, narsistik enggan menjalankan rasa terima kasih. Ada gagasan kacau dalam seorang narsistik bahwa terima kasih adalah tanda kelemahan. Bagi mereka, mereka akan menyerahkan kendali atas seseorang saat mereka mengungkapkan rasa terima kasih mereka.

 

Para narsistik mungkin berpikir mereka berutang sesuatu kepada seseorang karena adanya kewajiban setelah mengucapkan terima kasih. Konsep bahwa seseorang memberi mereka hadiah menempatkan narsisis pada posisi yang sama dalam pikirannya. Mereka merasa lebih lemah atau mereka berada di bawah tangga sosial. Dan ternyata hal ini sebenarnya adalah ketakutan terbesar narsisis.

 

7. Kematian

 

Siapa yang tidak takut akan kematian? Pada umumnya orang pasti takut mati. Namun, berbeda dengan para narsistik yang memiliki rasa takut lebih tinggi pada kematian dibanding orang biasa. Mereka tiga kali lipat takut jika mati. Hal ini dikarenakan seorang yang narsistik ingin berada di atas orang yang sudah berada di atas.

 

Kematian tidak membeda-bedakan. Siapapun akan setara ketika mereka mati, baik yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin, dan lain-lain. Semua penghargaan, piala, prestasi, uang, dan harta benda lainnya tidak bisa pula dibawa mati. Paling akan diserahkan atau dibuang. Selain itu, kematian tidak dapat dihindari dan hal itu membawa para narsistik ke tingkat yang sama dengan orang lain. Membuat ketakutannya tak pernah habis.

 

 

 

 

Sumber :

https://psychcentral.com/blog/discoveries/2018/05/narcissists-7-weaknesses-reveal#4

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.