Deeptalk.co.id – Siapa sih yang tidak pernah merasa lelah atau stres? Semua orang pasti pernah merasakannya. Di tengah kesibukan dan tantangan hidup yang datang silih berganti, pernah tidak kamu merasa butuh ‘istirahat’? Istirahat ini bukan berarti tidur semalaman atau liburan seminggu, tapi pemulihan dari dalam diri sendiri. anak zaman sekarang menyebutnya dengan ‘self-healing’.
‘Self-healing’ adalah proses di mana individu mengambil langkah-langkah aktif untuk merawat kesehatan fisik dan mental mereka melalui berbagai cara. Ini bisa mencakup praktik meditasi, olahraga, atau hanya menyendiri untuk ‘detox’ pikiranmu sejenak. Namun, self-healing juga memiliki aspek spiritual yang kuat. Terutama dalam konteks kehidupan Islami, self-healing dapat menjadi cara untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Self-healing dalam konteks kehidupan Islami bukan hanya tentang merawat tubuh dan pikiran. Tapi, lebih dalam lagi, yaitu memperbaiki hubunganmu dengan Tuhan dan dengan diri sendiri. Lantas, apa makna self-healing dalam kehidupan Islami? Bagaimana cara melakukannya? Yuk, kita cari tahu bersama lewat artikel ini!
Artikel ini dibuat dengan tujuan dapat membantu kamu memahami tentang self-healing dalam konteks kehidupan Islami. Mengapa hal itu penting? Bagaimana cara melakukannya?
Apa itu Self Healing dalam Islam?
Self-healing, untuk kebanyakan dari kita, mungkin kerap diartikan sebagai usaha kita dalam menenangkan diri. Tapi, tahukah kamu bahwa dalam Islam, konsep self-healing ini memiliki cakupan yang lebih luas dan mendalam.
Menurut ajaran Islam, self-healing atau penyembuhan diri sendiri adalah proses meraih kembali kesendirian dan ketentraman hati. Proses ini memposisikan individu dalam mengambil peran aktif dalam mendekatkan diri kepada Allah, baik melalui ibadah, doa, maupun dzikir. Dengan kata lain, self-healing dalam Islam lebih dari sekadar merawat kesehatan fisik dan mental. Tapi, juga merawat dan memperbaiki hubunganmu dengan Sang Pencipta.
Konsep Self Healing Dalam Pandangan Umum
Konsep self-healing dalam pandangan umum biasanya terfokus pada pemulihan atau peningkatan kondisi fisik dan mental seseorang. Dalam konteks ini, self-healing melibatkan aktivitas seperti meditasi dan yoga, yang bertujuan untuk memelihara keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Selain itu, melalui konsep self-healing ini, seseorang seringkali mencari terapi pribadi, pendekatan holistik, atau bahkan seni dan music. Semua itu bertujuan untuk meredakan stres, memecahkan masalah kehidupan, atau hanya untuk menenangkan pikiran dan emosinya.
Self-healing dalam pandangan umum sering kali juga berarti peningkatan diri dalam segala aspek kehidupan. Termasuk kesehatan, intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), social quotient (SQ), spiritual quotient (SQ), dan lain-lain. Jadi, dalam konteks ini, self-healing lebih difokuskan pada pengembangan diri dan peningkatan kualitas hidup.
Konsep Self Healing dalam Pandangan Islam
Sedangkan dalam pandangan Islam, konsep self-healing meliputi dimensi yang lebih dalam dan spiritualitas yang lebih kuat. Dalam hal ini, Islam menganggap self-healing tidak hanya berfokus pada pemulihan kondisi fisik dan mental, tetapi juga terhadap aspek spiritual.
Ini berarti, melalui praktik self-healing, seseorang ditekankan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita membangun hubungan yang lebih baik dengan-Nya melalui doa, dzikir, dan ibadah lainnya. Konsep ini mencerminkan pemahaman bahwa keseimbangan dan kesejahteraan dalam hidup dapat dicapai melalui penyeimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Sehingga, ketika seseorang melakukan self-healing dalam konteks ajaran Islam, pada dasarnya sedang mencari hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Melalui proses ini, seseorang dapat menemukan kedamaian dalam, merasa lebih terpenuhi secara spiritual. Dan pada akhirnya, mendapatkan pemulihan yang lebih holistik dalam aspek fisik, mental, dan spiritual.
Manfaat Spiritual dan Psikologis Self Healing dalam Islam
Mengenal konsep self-healing dalam Islam mendorong kita untuk memahami betapa pentingnya merawat diri secara utuh, baik fisik, mental, dan spiritual. Tapi, apa sih manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mengimplementasikan self-healing dalam kehidupan Islami?
Secara spiritual, self-healing dalam Islam membuat kita menjadi lebih baik dalam menjaga keimanan dan ketakwaan kita. Ketika kita merasa damai dan tenang secara lahir dan batin, kita lebih mudah untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan ikhlas. Sehingga kita lebih mampu untuk berserah diri kepada Allah.
Dari segi psikologis, self-healing membantu kita menghadapi stres, kecemasan, dan berbagai emosi negatif. Dengan mempraktikkan doa, dzikir, dan memohon pertolongan Allah, kita akan merasa lebih ringan dalam menghadapi kesulitan hidup. Selain itu, adanya dukungan spiritual juga membantu meningkatkan rasa optimis dan harapan kita terhadap hidup.
Pengaruh Self Healing terhadap Kesehatan Mental dan Emosional, dan Hubungannya dengan Keimanan dan Ketakwaan
Ketika kita melakukan self-healing dalam kehidupan Islami, hubungan erat antara kesehatan mental, emosional, dan keimanan kita menjadi semakin kuat. Doa, dzikir, dan ibadah menjadi sarana pengungkapan perasaan dan emosi kita kepada Allah. Sehingga kita merasa lebih lega dan mampu menjalani hidup dengan lebih baik. Ini merupakan proses yang membantu kita menjadi lebih sabar, ikhlas, dan menyadari betapa besar kekuasaan Allah dalam mengatur segala hal.
Bagi kamu yang mengejar inner peace atau ketenangan batin. Mengimplementasikan self-healing Islami membantu kamu meraih ketenangan batin yang bersumber dari keimanan dan ketakwaan. Semakin dekat kita dengan Allah. Dengan mengetahui betapa Maha Besar dan Maha Penyayang-Nya. Maka bisa membantu untuk meredakan kegelisahan dan kecemasan yang kita alami.