Deeptalk.co.id – “First-Born Syndrome” atau sindrom anak sulung, sebuah fenomena yang melibatkan pola perilaku dan karakteristik yang umumnya terkait dengan anak sulung dalam konteks keluarga. Meskipun tidak ada definisi yang mutlak, sejumlah penelitian dan pengamatan telah mengidentifikasi tren khas yang membedakan anak sulung dari saudara-saudara mereka yang lebih muda. Melalui artikel ini, kami akan menguraikan pengertian dan karakteristik utama yang terkait dengan sindrom anak sulung.
Apa itu First Born Syndrome?
First born syndrome atau sindrom anak sulung diyakini oleh beberapa orang sebagai bukti karakteristik umum yang dapat dikaitkan dengan urutan kelahiran. Adanya first born syndrome ini dipengaruhi oleh konsep urutan kelahiran dari penelitian Alfred Adler. Ia menunjukkan bahwa faktor ini berkontribusi pada banyak aspek kepribadian seseorang.
Teorinya berargumen dimana anak-anak sering menampilkan serangkaian karakteristik yang unik untuk posisi mereka dalam keluarga. Sejak saat itu, teori ini diperdebatkan, walaupun teori ini tetap menjadi salah satu gagasan pendiri kepribadian.
Memang banyak elemen lain yang memengaruhi kepribadian seseorang, seperti lingkungan dan faktor keluarga yang unik. Adler sendiri menyatakan bahwa komunitas, keluarga dan areal lain dalam kehidupan seseorang juga membentuk perkembangan kepribadiannya.
Termasuk pada kepribadian anak sulung, banyak penyebab atau faktor yang mendorong terbentuknya first born syndrome ini. Biasanya berasal dari kebiasaan mereka merawat adik, yang berkontribusi pada pengembangan kepemimpinan yang matang dan efektif. Namun demikian, stres yang timbul karena perasaan “digulingkan” oleh kehadiran adik-adiknya juga dapat menimbulkan sifat-sifat yang kurang positif seperti kecemburuan dan daya saing.
Mungkin dari sudut pandang anak pertama sendiri, first born syndrome yang membuktikan validitas keterampilan kepemimpinan mereka, justru kemungkinan besar dinilai lain hal seperti “sifat suka memerintah” dari adiknya. Kemudian kecerdasan dan perasaan diri yang kuat yang dapat dikaitkan dengan perhatian penuh dari orang tua di masa kanak-kanak. Akan tetapi, ketika adik mereka lahir, anak pertama akan merasa posisinya dicopot hingga merasa harus berbagi “kekuasaan” dengan adiknya. Inilah yang berkontribusi pada kecenderungan sifat kecemburuan dan kebencian terhadap hal-hal yang “tidak adil”.
Baca juga : Bagaimana Cara Meningkatkan Kemandirian dalam Merencanakan Masa Depan yang Baik Secara Psikologis
Selain itu, ada kecenderungan anak sulung yang sering menjadi “kelinci percobaan” bagi orang tua nya yang sedang mempelajari apa yang berhasil dan tidak dalam mengasuh anak. Misal, adanya perbedaan aturan yang diberlakukan anak sulung dengan adik-adiknya. Atau mungkin orang tua yang cenderung memudahkan dan mengizinkan adiknya untuk melakukan apa yang mungkin ingin dilakukan anak sulung. Pengalaman seperti ini pada akhirnya dapat memengaruhi seorang anak hingga dewasa, menghasilkan apa yang disebut sebagai first born syndrome (sindrom anak tertua atau sulung).
Karakteristik First Born Syndrome
Psikolog percaya bahwa urutan kelahiran seseorang memengaruhi kepribadiannya secara keseluruhan. Faktanya, sebagai anak tertua, anak tengah, anak bungsu, dan anak tunggal sebenarnya semuanya memiliki ciri urutan kelahiran khusus yang menyertainya.
Tentu ada banyak faktor pendukung adanya perbedaan karakteristik tersebut yang mendorong timbulnya first born syndrome. Jika Anda memiliki beberapa karakteristik berikut ini, besar kemungkinan Anda mengalami first born syndrome.
Kutub kepribadian yang berlawanan
Alfred Adler mengatakan bahwa anak sulung biasanya dapat berkemauan keras dan mandiri, atau bahkan menjadi orang yang suka menurut. Seperti, anak tertua akan memberontak atau berkemauan keras hingga cemberut atau patuh pada pelengseran posisi mereka sebagai satu-satunya pemilik perhatian orang tua sepenuhnya setelah saudara atau adiknya hadir di dunia.
Berprestasi/perfeksionis
Anak sulung tidak akan memberi tahu orang tuanya (apa yang ia rasakan dan pikirkan), tetapi dia memahami setiap harapan yang orang tuanya miliki. Meskipun orang tuanya tidak mengharapkan kesempurnaan, tetapi anak paling tua akan berusaha menjadi yang terbaik demi membuat orang tuanya senang. Ini tentu akan menguntungkan anak sulung menjadi sukses dan berprestasi dalam jangka panjang, termasuk karirnya.
Baca juga : Regulasi Emosi Pada Anak : Pentingnya Pengajaran Emosi Sejak Dini
Pemimpin alami / suka memerintah
Tahukah Anda bahwa lebih dari 25 presiden AS adalah anak sulung? Sebagian besar sisanya adalah putra pertama dalam sebuah keluarga. Anak sulung didorong ke peran kepemimpinan sejak mereka mendapatkan adik.
Itu berarti pengalaman kepemimpinan di rumah selama puluhan tahun sudah terbentuk, yang maskipun (kadang-kadang) bisa menjadi sikap suka memerintah. Mereka suka memegang kendali, juga beberapa anak sulung akan kesulitan mendelegasikan sehingga mereka tidak akan mempercayai orang lain untuk melakukan pekerjaan dengan cukup baik.
Rajin/teliti
Anak sulung terkenal berprestasi di sekolah. Sebagian dari ini mungkin karena keinginan kuat mereka untuk tampil terbaik untuk orang tuanya. Tetapi semua jam yang dibacakan ketika mereka masih kecil mungkin ada hubungannya dengan itu. Orang-orang yang menyenangkan akan dapat diandalkan, terorganisir, tepat waktu, dan kompeten.
Serius / soliter
Mungkin adiknya yang masih bayi tidak sepadan untuk diajak berinteraksi atau bermain oleh si anak sulung. Berbeda jika usia mereka tidak berbeda jauh, ini tentu tidak menjadi masalah. Namun tetap saja anak sulung lebih memilih teman sebayanya atau orang tuanya sampai saudara kandungnya jauh lebih tua. Sehingga anak tertua bisa bersikap suka menyendiri dan sombong terhadap saudara kandungnya.
Guru/pengasuh
Dalam artikel bulan Juni 2007 dari The New York Times, yang menunjukkan bahwa anak tertua memiliki IQ lebih tinggi, Dr. Robert Zajonc mengatakan bahwa anak yang lebih tua mendapat manfaat dari posisi mereka sebagai tutor bagi adiknya. Siapa pun yang telah mengajar memahami bahwa guru selalu belajar lebih banyak dalam proses mengajar daripada sebagai siswa. Meskipun anak yang lebih tua mungkin memberikan informasi yang salah arah, yang penting adalah proses berpikir, dan pertanyaan juga memperluas perspektifnya tentang apa yang menurutnya benar.
Sumber :
Helping Your First Overcome The Oldest-Child Syndrome. (2017). EverydayHealth.com. https://www.everydayhealth.com/kids-health/helping-your-first-overcome-oldest-child-syndrome/
RefreshMH. (2021, August 19). What Your Sibling Birth Order Reveals About Your Personality Traits (Even If You’re an Only Child) – Comprehensive MedPsych Systems. Comprehensive MedPsych Systems. https://www.medpsych.net/2021/08/19/what-your-sibling-birth-order-reveals-about-your-personality-traits-even-if-youre-an-only-child/
Choosing Therapy. (2023). Oldest (First) Child Syndrome: 10 Common Characteristics. Choosing Therapy. https://www.choosingtherapy.com/oldest-child-syndrome/