Deeptalk.co.id – Bullying atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan perundungan, merupakan tindak kekerasan verbal dan non verbal yang tidak pantas untuk dilakukan. Perilaku bullying ini bisa menimbulkan masalah psikologis bagi para korban-korbannya. Sayangnya, tindakan bullying masih cukup sering dijumpai. Terutama di lingkungan sekolah, bahkan di tempat kerja.
Menjadi korban bullying merupakan salah satu pengalaman tidak menyenangkan, dan bisa berdampak trauma. Maka dari itu, tidak henti-hentinya para aktivis kesehatan mental selalu menyuarakan protesnya terhadap perilaku bullying demi untuk meminimalisir kejadian semacam itu.
Korban bullying juga seharusnya mendapatkan perawatan intens hingga mereka bisa melanjutkan kehidupannya tanpa masalah psikologis. Pasalnya, apa yang dirasakan oleh korban bullying tentu bukan hal yang mudah. Untuk mengenal lebih jauh mengenai dampak bullying, artikel kali ini akan memaparkan mengenai apa saja yang dirasakan oleh para korban bullying.
Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Perasaan Korban Bullying
Perilaku bullying memiliki banyak sekali bentuk, bisa berubah bullying secara verbal, pelecehan seksual, kontak fisik, hingga cyber bullying. Bullying dalam bentuk apapun itu sangat mungkin meninggalkan trauma bagi para korbannya. Untuk itu, berikut beberapa bentuk perasaan yang dialami oleh korban bullying:
Marah
Perasaan pertama yang dialami oleh korban bullying adalah marah atau anger. Perasaan yang satu ini sangat wajar jika mengingat mereka diperlakukan dengan sangat tidak baik. Korban bullying umumnya tidak memiliki kemampuan untuk membela dirinya sendiri. Hal inilah yang pada akhirnya hanya memicu kemarahan yang semakin besar, tanpa bisa melampiaskan rasa marah tersebut.
Takut
Perasaan kedua yang dialami oleh korban bullying adalah rasa takut atau fear. Rasa takut yang dialami oleh korban bullying bahkan bisa muncul walau hanya mendengar nama pelaku bullying. Terlebih lagi jika sang korban sudah lama menjadi sasaran para pelaku bullying. Rasa takut ini sebenarnya bisa meningkatkan upaya untuk menghindar dari pelaku bullying. Namun tetap saja, hal tersebut tidak bisa menjadi tindakan bullying tidak akan terulang lagi.
Perasaan ditolak
Perasaan ketiga yang dialami oleh korban bullying adalah perasaan ditolak oleh lingkungan sekitar. Perasaan yang satu ini umumnya akan membuat korban bullying mengisolasi dirinya, atau menghindari interaksi dengan orang lain. Sayangnya, tindakan tersebut justru mengganggu kemampuan sosial, dan aktivitas sosialnya.
Sedih
Perasaan keempat yang dialami oleh korban bullying adalah rasa sedih atau sadness. Perasaan yang satu ini sudah sangat nyata, mengingat kejadian bullying bukan hal yang diharapkan oleh para korban. Perilaku bullying juga menimbulkan rasa sakit, tidak hanya fisik, namun juga mental atau perasaan korban. Rasa sedih yang dialami korban bullying bisa mempengaruhi perilaku dan kondisi mentalnya. Sangat mungkin untuk rasa sedih tersebut berubah menjadi depresi, dan juga percobaan bunuh diri.
Malu
Perasaan kelima yang dialami oleh korban bullying adalah rasa malu atau shame. Walaupun mereka tidak melakukan tindakan buruk apapun, namun ketidakmampuannya dalam melindungi diri sendiri tidak jarang membuat para korban merasa malu. Kabar buruknya, rasa malu inilah yang sering kali membuat korban tidak melaporkan para pelaku bullying.
Baca juga: Alasan Anak Kesulitan Bergaul Dengan Teman Sebaya
Gangguan Mental yang Bisa Dialami Korban Bullying
Menjadi korban bullying merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Hal tersebut bisa memicu berbagai masalah kesehatan mental. Adapun beberapa masalah kesehatan mental yang bisa dialami adalah sebagai berikut:
- Gangguan stress pasca trauma (post traumatic stress disorder/PTSD), merupakan gangguan mental yang dipicu oleh kejadian traumatis tertentu. Dalam hal ini, kejadian traumatisnya berbentuk tindakan bullying.
- Depresi, yaitu gangguan mental yang ditandai dengan adanya rasa sedih mendalam dan kehilangan minat akan aktivitas sehari-hari. Seperti yang kita ketahui, salah satu perasaan yang dialami korban bullying adalah kesedihan mendalam. Jika tidak mendapatkan penanganan, sangat mungkin untuk berkembang menjadi depresi.
- Gangguan kecemasan (anxiety disorder), yaitu gangguan mental yang ditandai dengan rasa takut atau khawatir berlebih. Dalam hal ini, korban bullying merasa takut dengan para pelaku, dan perilaku bullying
- Gangguan tidur, yaitu gangguan mental yang ditandai dengan kebiasaan tidur yang tidak sehat. Bisa berupa susah tidur, tidur berlebih, mimpi buruk, dan lain sebagainya. Korban bullying sering kali mengalami stress berkepanjangan yang membuat otak mereka tetap aktif. Hal inilah yang pada akhirnya memicu susah tidur.
- Trust issue, yaitu kondisi dimana seseorang tidak mempercayai atau selalu menaruh curiga akan orang disekitarnya.
Itu dia beberapa penjelasan mengenai perasaan korban bullying dan dampak gangguan mental yang bisa mereka alami. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga: Pengertian Crab Mentality
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia