Deeptalk.co.id – Stres dapat terjadi pada siapapun, baik dari anak-anak hingga orang dewasa. Mungkin beberapa dari kita melihat gejala atau tanda stres saat sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu istirahat yang cukup. Atau ketika pusing mengelola keuangan hingga menghadapi seseorang yang menguras emosi.

 

Walaupun stres sangat umum dan biasa terjadi pada siapapun, terlalu banyak stres dapat melemahkan seseorang dan bisa mengakibatkan tubuh sakit. Baik secara mental maupun fisik.

 

Apa Itu Stres?

 

Stres merupakan reaksi tubuh terhadap situasi berbahaya, dengan mengeluarkan sinyal apakah itu nyata atau dapat dirasakan. Saat seseorang merasa terancam, reaksi kimia terjadi di tubuh yang memungkinkan seorang individu bertindak untuk mencegah cedera. Reaksi ini dikenal dengan istilah “fight-or-fight” atau respon stres.

 

Selama terjadi respon stres, detak jantung meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah meningkat. Hal tersebut menandakan bahwa tubuh sudah siap untuk bertindak, dan begitulah cara seseorang melindungi diri sendiri.

 

Tubuh akan memberikan tanda ketika stres

Tubuh akan memberikan tanda ketika stres ( cr : Cleveland Clinic Health Essentials)

 

Setiap orang akan memiliki artinya sendiri dalam memaknai stres. Apa yang menyebabkan stres pada satu orang mungkin tidak berarti bagi orang lain. Beberapa orang bahkan lebih mampu menangani stres daripada yang lain.

 

Selain itu, tidak semua stres itu buruk. Dalam dosis yang kecil, stres lah yang membuat seseorang mendapatkan sinyal agar terhindar dari bahaya. Misal ketika otomatis menginjakkan rem saat ada mobil berhenti di depannya agar tidak tertabrak. Contoh yang bagus, bukan?

 

Hal itu menandakan bahwa tubuh kita telah dirancang untuk menangani stres dalam dosis yang kecil. Namun, sayangnya kita tidak dilengkapi tameng otomatis untuk menangani stres kronis dalam jangka waktu yang panjang tanpa konsekuensi buruk.

 

Baca juga : Burnout vs. Depresi, Apa Perbedaannya?

 

Tanda-Tanda Fisik Bahwa Tubuh Sedang Stres

 

Langkah pertama untuk mengendalikan stres adalah dengan mengetahui gejala-gejala stres. Tetapi mengenali gejala stres mungkin lebih sulit dari yang Anda pikirkan. Sebagian besar dari kita begitu terbiasa dengan stres, kita sering tidak tahu bahwa kita sedang stres sampai kita berada di titik puncaknya.

 

Stres yang kaitannya dengan kesehatan mental juga memiliki kaitan dengan kesehatan tubuh secara fisik. Beberapa diantaranya dapat menyebabkan perubahan kondisi yang terjadi pada fisik seseorang ketika mereka tidak menyadari adanya stres.

 

Tidak ada bagian tubuh yang kebal. Namun, karena orang menangani stres secara berbeda, gejala stres bisa berbeda-beda. Gejalanya bisa samar-samar dan mungkin sama dengan yang disebabkan oleh kondisi medis. Jadi, penting untuk mendiskusikannya dengan dokter atau ahli. Beriku beberapa gejala atau tanda fisik bahwa tubuh sedang mengalami stres yang mungkin juga Anda rasakan.

 

1. Sering Merasakan Pusing Kepala

 

Apakah kepala Anda sering berdenyut sepanjang hari? Jika iya, bisa jadi ini merupakan sakit kepala atau migrain akibat stres. Saat otot leher dan kulit kepala menjadi tegang atau berkontraksi saat stres, sakit kepala bisa berkembang. Itulah sebabnya stres adalah salah satu pemicu paling umum sakit kepala tension-type dan migrain.

 

Untuk mengatasinya, ingat agar tubuh selalu terhidrasi dengan baik setiap hari. Minum air yang cukup akan sangat bermanfaat di kala stres. Namun perlu diperhatikan bahwa cara ini hanya bisa berguna untuk mengurangi pusing akibat sakit kepala.

 

2. Mengalami Masalah Pencernaan.

 

Perut menjadi salah satu tempat pertama yang mengalami gejala stres atau kecemasan. Selama masa stres, sistem saraf simpatik pada tubuh akan meningkat. Hal ini bisa memperlambat sistem pencernaan, sehingga Anda tidak menggunakan asupan darah yang biasa dibutuhkan untuk menangani pencernaan.

 

Sebaliknya, tubuh akan mengalihkan energinya ke otot dan jantung untuk menghasilkan respon stres manusia. Oleh karenanya sistem pencernaan yang lebih lambat dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti peningkatan asam lambung, yang menyebabkan rasa mulas, mual dan kembung.

 

3. Jadwal Tidur Berantakan

 

Terlalu banyak stres yang tidak kunjung reda dapat merusak kualitas dan jadwal tidur, sehingga memicu siklus stres tidur yang tidak sehat. Menurut American Institute of Stress, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik, yang kemudian akan berdampak stres dalam kehidupan sehari-hari, dan akan menyebabkan kurang tidur di malam hari. Hal tersebut semacam menjadi siklus lingkaran setan yang perlu diwaspadai.

 

Bagaimana orang terjebak dalam siklus ini? Alasan utamanya adalah bahwa hormon yang bertanggung jawab atas stres secara teknis adalah hormon gairah. Mereka secara biologis dirancang untuk membuat tetap terjaga dan membuat sistem saraf tubuh beroperasi dalam mode melawan. Jika sistem saraf pada tubuh tidak dapat tenang, dan tubuh serta pikiran tidak dapat kembali ke keadaan istirahat, kemungkinan besar Anda akan kesulitan mengantuk dan tetap tertidur.

 

Selain itu, stres di siang hari juga dapat memicu mimpi aneh atau kecemasan. Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengembangkan kebiasaan sehat untuk kualitas tidur yang baik, terutama menjelang waktu tidur.

 

4. Berkeringat Lebih Banyak Dari Biasanya

 

Mengeluarkan banyak keringat menjadi hal yang normal bahkan menyehatkan, terutama apabila sedang melakukan banyak aktivitas. Akan tetapi, akan menjadi hal yang tidak normal ketika berkeringat banyak akibat stres. Keringat banyak ini ditimbulkan saat manusia mengalami situasi yang membuat stres, dimana medula adrenal (area di otak) melepaskan hormon adrenalin yang mempersiapkan tubuh untuk merespon stres (fight-or-fight). Hal ini lah yang juga akan meningkatkan detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, juga berkeringat.

 

Baca juga : Rekomendasi Jenis Olahraga Yang Cocok Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

 

Saat tubuh bereaksi terhadap emosi seperti kecemasan atau stres, tubuh mengeluarkan keringat dari kelenjar apokrin yang terletak di ketiak, selangkangan, dan di kulit kepala (dibandingkan kelenjar ekrin yang menghasilkan keringat panas). Keringat stres ini terdiri dari asam lemak dan protein yang biasanya tidak berbau. Namun tetap saja, keringat banyak membuat tubuh tidak nyaman.

 

5. Mengalami Kerontokan Rambut

 

Jika Anda menemukan lebih banyak helai rambut di lantai kamar atau sisir, itu bisa menjadi tanda stres. Ketika kadar kortisol melonjak, maka dapat menghambat hormon lain di tubuh, seperti hormon tiroid dan ovarium. Saat itu terjadi, itu akan memengaruhi sinyal tubuh untuk menumbuhkan rambut.

 

Manusia normalnya mengalami kerontokan antara 50 hingga 100 helai rambut dalam sehari. Jumlah kerontokan diluar angka tersebut bisa disebabkan oleh hormon. Dan hal tersebut mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang stres.

 

Stres juga dapat menyebabkan trikotilomania, suatu kondisi yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan yang “tak tertahankan” untuk menarik rambut dari kulit kepala, alis, atau area tubuh lainnya. Namun tetap saja, kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan lainnya, jadi penting untuk menemui spesialis jika teknik manajemen stres agar dapat mengurangi kerontokan rambut.

 

6. Merasakan Nyeri Dada

 

Nyeri dada selalu merupakan gejala serius yang harus diatasi, — dan Anda selalu lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter, untuk berjaga-jaga — tetapi terkadang sebenarnya bukan karena masalah yang berhubungan dengan jantung. Stres mungkin menjadi penyebab sebenarnya, dan untungnya, nyeri dada akibat stres tidak mengancam jiwa.

 

Nyeri dada dan stres juga bisa menjadi lingkaran setan. Meskipun stres dapat menyebabkan nyeri dada, nyeri dada yang menakutkan dapat meningkatkan stres sebagai gantinya. Oleh karena itu, mengelola stres sangat penting untuk menghindari terjebak dalam lingkaran stres-nyeri ini.

 

 

 

Sumber :

https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-symptoms-effects_of-stress-on-the-body

https://www.realsimple.com/health/mind-mood/stress/stress-symptoms

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.