Deeptalk.co.id – Gaslighting ialah suatu tindakan manipulatif yang dilakukan seseorang demi mendapatkan kekuasaan atau kekuatan atas kendali terhadap orang lain, dengan menanamkan benih keraguan emosional di benak korbannya. Beberapa perilaku gaslighting memiliki pola dan ciri yang terlihat ketika memainkan emosi korbannya. Sehingga bisa dikenali untuk menghindari perilaku berbahaya ini.

 

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada sebuah film dengan judul Gaslight pada tahun 1944. Menampilkan Charles Boyer sebagai suami yang manipulatif dan ingin memanfaatkan si istri yang diperankan oleh Ingrid Bergman dengan mencuci otaknya secara sistematis sehingga istrinya merasa yakin bahwa dirinya akan gila.

 

Keraguan diri dan pertanyaan terus-menerus perlahan menyebabkan individu yang mendapatkan perilaku gaslighting kemudian mempertanyakan realitas mereka. Tujuannya selalu untuk melemahkan perlawanan, mematahkan semangat, dengan tampang tampak tidak bersalah, dan menciptakan kekacauan dan kebingungan dalam pikiran “gaslight-tee”.

 

Ciri-ciri perilaku gaslighting

Ciri-ciri perilaku gaslighting (cr : The Hindu)

 

Penyebab Seseorang Melakukan Gaslighting

 

Gaslighting bukanlah peristiwa yang terisolasi atau sesekali. Itu adalah pola perilaku yang berbahaya dan terus-menerus yang membuat korbannya mempertanyakan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya sambil perlahan-lahan mengikis harga diri dan bahkan identitas diri mereka.

 

Ada dua alasan utama mengapa seorang gaslighter berperilaku seperti itu. Pertama, ialah sebagai upaya terencana untuk mendapatkan kendali dan kekuasaan atas orang lain. Dan yang kedua karena seseorang dibesarkan oleh orang tua atau orang tua yang menjadi gaslighter sehingga mereka mempelajari perilaku ini sebagai mekanisme bertahan hidup.

 

Anak-anak yang mempelajari gaya perilaku gaslighting dari orang tuanya akan menganggap bahwa diri mereka merupakan anak emas yang tidak bisa berbuat kesalahan. Atau menjadi kambing hitam yang tidak bisa disalahkan walaupun telah melakukan kesalahan. Hal itu mengajarkan kepada anak kepercayaan yang salah bahwa orang beroperasi secara absolut, bahwa orang itu semuanya baik atau semuanya buruk, tanpa area abu-abu, sehingga mereka mulai berperilaku terhadap orang lain seolah-olah ini benar.

 

Baca juga : Apa Itu Gaslighting dan Bahayanya?

 

Ciri-Ciri Perilaku Gaslighting

 

Gaslighting bisa terjadi pada siapa saja. Para gaslighter melakukan perilaku tersebut secara perlahan dan sengaja sehingga orang yang terkena tidak menyadarinya. Pelaku menyangkal kekhawatiran berulang kali sampai-sampai seseorang tidak menyadari kenyataan dari apa yang sedang terjadi.

 

Berikut ini beberapa tanda gaslighting yang bisa Anda kenali agar terhindar dari perilaku ini.

 

1. Kebohongan yang Mencolok

 

Anda tahu bahwa orang itu berbohong. Bahkan mereka melakukannya dengan sering dan mudah. Namun mereka menyangkalnya dan kemudian mengatakan bahwa mereka tidak menyadari hal ini dalam perilaku mereka. Anda pun mulai meragukan diri sendiri, mempertanyakan segalanya dan menjadi tidak yakin akan hal-hal yang paling sederhana.

 

2. Tolak, Tolak, Tolak

 

Anda sebenarnya tahu apa yang telah mereka katakan sebelumnya. Namun lagi-lagi mereka menyangkal kalau pernah mengatakannya. Bahkan kemudian mereka meminta Anda untuk membuktikan bahwa mereka telah mengatakannya. Lalu Anda mulai mempertanyakan ingatan Anda dan muncul di benak Anda bahwa mungkin mereka benar, mereka tidak pernah mengatakannya. Sehingga Anda semakin mempertanyakan realitas Anda dan mulai menerima kenyataan dari mereka.

 

3. Menggunakan Apa yang Anda Cintai Terhadap Masalah Anda

 

Ini adalah taktik manipulatif yang digunakan oleh gaslighter, yang menyebabkan korbannya kemudian mempertanyakan diri mereka sendiri beserta hal-hal yang mereka pegang erat. Seperi misalnya jika Anda menyukai suatu pekerjaan, gaslighter pun akan menemukan masalah dengan pekerjaan tersebut sehingga membuat Anda ragu akan pekerjaan yang telah disukai. Atau ketika seseorang memiliki anak, gaslighter akan membuat mereka percaya bahwa mereka seharusnya tidak memilikinya, dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang tua yang miskin.

 

4. Kehilangan Rasa Diri Anda

 

Gaslighter berlanjut secara metodis dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Korban, seiring waktu, akan menjadi orang yang berbeda. Kepercayaan diri menghilang, dan korban menjadi bayangan dari diri mereka sebelumnya. Realitas dan keberadaan mereka pun menjadi milik pelaku.

 

5. Kata Berbanding Terbalik Dengan Tindakan

 

Gaslighter akan terus berbicara dan berbicara untuk meyakinkan seseorang tentang kepeduliannya terhadap mereka. Namun, tindakan mereka sesungguhnya menipu dan tidak akan mencerminkan kata-kata yang mereka ucapkan sebelumnya.

 

6. Cinta dan Sanjungan

 

Gaslighter akan menghancurkan seseorang, membangunnya kembali dan meruntuhkannya lagi. Pola abusive ini menjadi kenyataan bagi korban melalui pujian yang mereka lontarkan. Hal ini terkait membangun cadangan dengan meyakinkan mereka untuk berpikir bahwa tidak semua tindakan pelaku itu buruk.

 

7. Kebingungan

 

Seorang gaslighter menanamkan kebingungan yang konstan dan konsisten sehingga membuat korban menjadi sangat membutuhkan kejelasan. Saat korban tersebut mencari kejelasan dari pelaku, siklus ini terus berlanjut dan kekuatan pelaku meningkat.

 

8. Memutarbalikkan atau Memproyeksikan Tindakan Mereka

 

Gaslighter memproyeksikan tindakan mereka dengan menuduhkannya kembali ke korban mereka. Misalnya, jika gaslighter adalah pembohong dan penipu, mereka justru akan mengatakan bahwa korbanlah yang pembohong dan penipu. Orang tersebut merasa bahwa mereka terus-menerus perlu membela diri atas hal-hal yang tidak mereka lakukan.

9. “Kamu Gila”

 

Gaslighter tahu orang tersebut sudah mempertanyakan kewarasan mereka. Mereka juga tahu korban sedang mencari kejelasan. Oleh karena itu, ketika mereka menyebut korbannya gila, si korban bahkan akan mempercayainya. Gaslighter juga akan memberi tahu orang lain bahwa korbannya gila. Oleh karena itu, jika korban pernah mendekati orang-orang tersebut untuk meminta bantuan, kemungkinan besar mereka tidak akan dipercaya.

 

10. Semua Orang Lain Adalah Pembohong

 

Gaslighter mungkin memberi tahu korbannya bahwa semua orang telah menentangnya dan bahwa semua orang berbohong. Tindakan semacam itu semakin mengaburkan kesadaran korban akan realitas dan meningkatkan ketergantungan mereka pada si gaslighter.

 

Gaslighting adalah bentuk pelecehan mental dan emosional. Semakin cepat tanda-tandanya dikenali, semakin cepat korban dapat mengambil langkah untuk mencari pertolongan.

 

 

 

Sumber :

Coercive Control: 10 Signs It’s Gaslighting | Grampian Womens Aid. (n.d.). http://www.grampian-womens-aid.com/newsevents/gaslighting-10-signs/

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.