Deeptalk.co.id – Coping mechanism menjadi langkah yang baik untuk manajemen emosi agar stres yang dihadapi tidak berkepanjangan dan berujung pada depresi. Walaupun begitu, dibalik banyak manfaatnya yang baik untuk mengendalikan stres, ternyata coping mechanism ada yang buruk dan juga bisa menjadi senjata berbahaya untuk seseorang.
Maka dari itu kita perlu mewaspadai coping mechanism yang buruk agar tidak mempengaruhi mental dan fisik kita.
Coping Mechanism yang Buruk
Coping mechanism yang buruk terjadi ketika perilaku yang digunakan untuk mengendalikan stres justru memberikan efek merusak dalam jangka waktu panjang. Beberapa metode coping memang ada yang bisa menyembuhkan untuk jangka waktu sementara, namun juga bisa tidak efektif untuk jangka panjang.
Dalam hal ini, coping mechanism dibagi menjadi dua kategori, yakni adaptif dan maladaptif. Coping mechanism adaptif biasa dikenal sebagai metode yang sehat dan efektif untuk mengelola stres. Sedangkan coping mechanism maladaptif inilah yang menjadi cara tidak efektif atau kontraproduktif dan memiliki konsekuensi negatif yang tidak diinginkan.
Coping mechanism maladaptif menjadi tidak sehat karena individu yang menggunakan cara ini tidak selalu mencari penyelesaian masalah, melainkan justru hanya ingin mengurangi gejalanya dalam jangka pendek. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan dan malah membuat stres meningkat dalam jangka panjang.
Terkadang metode koping ini sulit dihindari karena seseorang akan merasa seperti terbantu dengan metode maladaptif dan akan mengalami kelegaan yang hanya timbul sesaat. Akibatnya akan terbentuk sebuah pola yang memberikan kenyamanan di awal, lalu kemudian berujung pada efek tidak sehat pada waktu yang cukup lama.
Baca juga : Apakah Ini Cara Kamu Menghadapi Stres? Kenali 4 Tipe Coping Mechanism Berikut Ini
Bentuk Coping Mechanism Maladaptif
Coping mechanism pada dasarnya tidak buruk untuk dilakukan, namun ketika sudah mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, hal ini bisa menjadi berbahaya. Oleh karenanya, perlu untuk menghindari perilaku coping mechanism maladaptif agar tidak terkena dampak buruknya. Berikut ini adalah beberapa bentuk coping mechanism maladaptif yang harus dihindari.
1. Isolasi Diri
Ketika sedang lelah atau merasa terganggu dengan keberadaan orang lain, menghindari mereka dengan mengasingkan diri dari semua orang mungkin akan memberikan ketenangan untuk Anda. Namun, jika hal ini dilakukan secara terus menerus, malah akan mengurangi interaksi sosial dan aktivitas fisik. Padahal, terkoneksi dengan orang sekitar sangat penting dilakukan demi kehidupan yang sehat.
2. Terlalu Mengandalkan Orang Lain
Pada beberapa orang, mendapatkan dukungan dari orang lain akan sangat membantu dalam mengendalikan stres. Namun, jika Anda terlalu mengandalkan orang dalam kehidupan Anda pribadi, kebahagiaan Anda juga secara otomatis akan bergantung sepenuhnya pada orang lain. Sehingga Anda bisa menjadi kesulitan ketika menghadapi sesuatu sendirian.
3. Selalu Cepat Membuat Kesimpulan
Berusaha untuk mencari tahu atau membuat pilihan pada penyelesaian suatu masalah akan sangat membantu kita. Namun, jika sering membuat penilaian cepat dan berakhir pada pilihan terburuk, justru akan memperburuk keadaan. Pemikiran seperti ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat kemungkinan positif dari suatu masalah dan mencegah seseorang membuat keputusan yang terinformasi sepenuhnya.
4. Doom Scrolling
Era kemajuan digital pun bisa mengalihkan kehidupan kita untuk terpaku pada media sosial. Hingga tak jarang seseorang akan melampiaskan stres nya disana. Akan tetapi, perilaku doom scrolling atau terus menerus melihat media sosial ini menjadi kebiasaan buruk dan malah akan semakin menumpuk stres alih-alih menghilangkannya.
5. Menghindari Masalah
Kebiasaan menghindari masalah dengan menunda-nunda pekerjaan, tidur berlebihan, overwork dan lain-lain sering digunakan untuk mengalihkan emosi agar tidak semakin stres. Walaupun stres bisa menghilang sejenak, namun hal tersebut tidak membuat masalah hilang dan hanya mengubur nya kedalam hingga semakin menumpuk. Ini akan membuat Anda kewalahan dan jika menghindar justru akan terus membuat Anda stres.
6. Belanja Secara Impulsif
Bagi sebagian orang atau biasanya kebanyakan wanita, berbelanja menjadi hal yang menyenangkan dan memberikan efek serangan dopamine yang cepat. Perasaan senang hanya akan timbul di awal dan sesaat kemudian perasaan tersebut menghilang. Oleh karenanya, berbelanja untuk meredakan stres tidak menjadi solusi yang bagus dan hanya akan menambah permasalahan keuangan Anda.
7. Penggunaan Zat
Bergantung pada zat untuk meredakan kekhawatiran atau stres, seperti obat tidur atau alkohol bisa menjadi senjata jangka panjang untuk Anda. Memang zat-zat seperti itu bisa membantu meredakan kegelisahan untuk sementara, namun jika terus menerus menggunakannya malah akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh akibat ketergantungan.
Itu dia beberapa bentuk coping mechanism buruk yang harus dihindari demi menjaga kesehatan mental dan fisik kita. Ada banyak cara atau kebiasaan yang bisa dilakukan untuk meredakan stres dan lebih bermanfaat bagi kesehatan. Walaupun membutuhkan waktu yang lama, namun manfaatnya juga akan lebih baik daripada dengan cara-cara instan yang justru memperburuk keadaan.
Sumber :
https://thriveworks.com/help-with/coping-skills/unhealthy-coping-mechanisms/
https://www.forbes.com/sites/briannawiest/2018/11/13/7-unhealthy-coping-mechanisms-that-are-secretly-wreaking-havoc-on-your-psyche/?sh=53f30c0a4575