Deeptalk.co.id – Setiap orang tentu memiliki bidang keahliannya masing-masing. Dalam hal ini kecerdasan tidak hanya diukur dari prestasi akademik, atau segudang olimpiade yang dimenangkan. Beberapa ahli sependapat bahwa keseimbangan antara IQ, EQ, dan SQ sangat dibutuhkan sekedar memperhatikan dari satu jenis kecerdasan saja.

Walau pada kenyataannya orang dengan IQ tinggi akan dianggap pintar maksimal, namun jika EQ nya rendah maka mereka akan kesulitan untuk melakukan eksplorasi. Begitu juga dengan SQ yang rendah, maka mereka cenderung merasa hampa, bahkan kehilangan makna dalam hidup.

Membahas mengenai kecerdasan tentu membuat kita ingin hasil yang maksimal, khususnya mengenai kecerdasan emosional yang sudah cukup dipertimbangkan akhir-akhir ini. Terlebih lagi banyak tes yang bisa memberikan hasil terhitung. Lantas, bisakah kecerdasan ditingkatkan untuk bisa dimaksimalkan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai kecerdasan emosional (EQ), dan tips untuk meningkatkannya.

Namun perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi dan tidak untuk dijadikan patokan utama. Jika kamu membutuhkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya, maka segera konsultasikan dengan para ahli, seperti psikolog.

Berikut pembahasan mengenai kecerdasan emosional.

Pengertian EQ

Pengertian EQ (Freepik)

EQ (Emotional Quotient) atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan kecerdasan emosional, adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara efektif, memiliki empati yang tinggi, serta memiliki kemampuan dalam menghadapi kesulitan dan pemecahan masalah. Dengan demikian, orang dengan EQ yang tinggi memiliki manajemen emosi yang cukup baik.

Sama halnya dengan bidang kecerdasan lainnya, EQ juga bukan hal yang dibawah sejak sebelum kelahiran. Meski demikian, beberapa kasus pada proses prenatal juga bisa mempengaruhi hal tersebut. Namun artinya, EQ adalah hal yang bisa dilatih dan ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu. Dalam kata lain, EQ adalah kemampuan yang bisa dipelajari.

Perkembangan ilmu pengetahuan membuat para rekruter dan pemilik perusahaan mempertimbangkan nilai EQ dalam pertimbangan perekrutan calon karyawan. Bahkan dalam beberapa perusahaan menetapkan nilai EQ lebih tinggi atau sejajar pentingnya dengan IQ, yang notabenenya selalu dinomor satukan dalam hal kecerdasan.

Baca juga : Tips Menghadapi Pelaku Silent Treatment

Tips Meningkatkan EQ

Tips Meningkatkan EQ (Freepik)

Setelah mengetahui mengenai EQ, dan betapa pentingnya EQ dalam mencari kerja, tentu timbul keinginan untuk meningkatkan kecerdasan tersebut. Seperti yang sudah dipaparkan di awal bahwa, EQ adalah kemampuan yang bisa dipelajari. Untuk itu, berikut beberapa tips untuk dapat meningkatkan EQ:

Kurangi emosi negatif

Tanpa disadari, pada kenyataannya emosi negatif cukup mempengaruhi EQ seseorang. Pasalnya, EQ tidak hanya perihal kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, namun juga mengenai kemampuan pengelolaan emosi.

Emosi negatif cenderung hadir pada seseorang dengan kemampuan manajemen emosi yang buruk. Maka dari itu, EQ bisa diperburuk oleh emosi negatif. Untuk itulah, demi meningkatkan EQ, maka kita harus bisa mengurangi emosi-emosi negatif dalam diri.

Mengurangi emosi negatif bukan berarti tidak menyalurkan emosi tersebut. Jika seperti itu, justru bisa memberikan dampak yang lebih buruk. Maka, emosi mengurangi emosi negatif artinya mampu menyalurkan emosi negatif ke hal-hal yang lebih positif.

Belajar untuk berempati

Tips lainnya untuk bisa meningkatkan EQ adalah dengan belajar untuk berempati terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Seperti pada pengertian EQ itu sendiri, yaitu memiliki empati yang tinggi.

Memiliki empati artinya kita mampu menempatkan diri pada posisi orang lain. Dengan begitu kita akan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Pemahaman inilah yang akan menuntun kita agar tidak semenah-menah terhadap orang lain.

Melatih kemampuan komunikasi

Masih dengan pengertian EQ itu sendiri, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif. Berkomunikasi secara efektif artinya mampu menyampaikan informasi dengan baik, dan bisa dipahami dengan baik pula oleh mendengarnya. Dengan demikian, peningkatan kemampuan komunikasi efektif akan menunjang peningkatan EQ seseorang.

Kemampuan komunikasi tidak selalu diikuti dengan kemampuan komunikasi yang efektif. Buktinya masih banyak orang yang berani menyampaikan pendapatnya, namun tidak dapat dipahami dengan baik oleh pendengarnya.

Belajar mengekspresikan emosi

Seperti yang dibahas pada poin-poin sebelumnya bahwa, emosi mempengaruhi tinggi rendahnya EQ seseorang. Sedangkan emosi tidak untuk di tahan. 

Untuk itu, penting bagi kita belajar dalam mengekspresikan emosi. Artinya, bagaimana kita mengenali emosi sedih dengan tangisan, atau emosi bahagia dengan tawa. Namun kembali lagi, pengekspresian emosi ini perlu dikendalikan dengan kemampuan manajemen emosi yang baik. Dengan demikian, emosi tetap terekspresikan dengan benar, namun tidak dengan hal-hal yang berbau negatif.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai EQ atau kecerdasan emosional. Dapat disimpulkan bahwa, EQ bukan kemampuan bawaan sejak lahir, melainkan kemampuan yang bisa dipelajari dan dikembangkan. Untuk itu, mengupayakan peningkatan EQ diri sendiri akan baik untuk kedepannya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat, serta memberikan informasi bagi orang-orang yang membutuhkan.

Baca juga : Silent Treatment : Sikap Diam Saat Menghadapi Masalah

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.