Deeptalk.co.id – Bagi mayoritas pengamat masalah kesehatan mental, schizoaffective disorder tentu sudah tidak asing lagi. Namun berbeda dengan orang awam pada umumnya yang bahkan beberapa diantara mereka belum pernah mendengar mengenai schizoaffective disorder.

Schizoaffective disorder atau gangguan skizoafektif merupakan masalah kesehatan mental yang cukup serius. Pasalnya, kondisi schizoaffective disorder merupakan gabungan antara skizofrenia dan gangguan suasana hati (afektif). Dengan demikian, penderita schizoaffective disorder mengalami gejala-gejala yang dialami oleh penderita skizofrenia dan juga penderita gangguan suasana hati.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai kondisi schizoaffective disorder, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai penyebab dan dampak dari schizoaffective disorder. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Penyebab Schizoaffective Disorder

Penyebab Schizoaffective Disorder (Freepik)

Penyebab utama dari schizoaffective disorder itu sendiri belum diketahui hingga saat ini. Meski demikian, kondisi tersebut dipercaya bisa dipicu oleh beberapa kondisi, diantaranya:

Faktor genetik

Genetik bisa menjadi salah satu faktor pemicu seseorang mengalami kondisi schizoaffective disorder. Dalam hal ini, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan riwayat schizoaffective disorder, skizofrenia, atau gangguan suasana hati, akan lebih berpotensi mengalami kondisi schizoaffective disorder.

Faktor biologis

Selain faktor genetik, faktor biologis juga dipercaya dapat memicu kondisi schizoaffective disorder. Dalam hal ini, penderita schizoaffective disorder umumnya mengalami kelainan pada komposisi atau ukuran pada bagian otak tertentu. Misalnya pada bagian otak yang dikenal dengan hipokampus dan talamus. Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu kondisi schizoaffective disorder, misalnya pada hormon dopamin, norepinefrin, dan serotonin.

Faktor lingkungan

Faktor pemicu schizoaffective disorder selanjutnya bisa berasal dari lingkungan. Dalam hal ini, individu yang tinggal di lingkungan dengan tingkat stress yang tinggi bisa memicu kondisi schizoaffective disorder. Selain itu, seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis, atau mengalami trauma emosional juga bisa memicu timbulnya kondisi schizoaffective disorder.

Efek samping obat-obatan

Kondisi schizoaffective disorder juga bisa saja dialami akibat efek samping dari mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya orang-orang yang mengkonsumsi obat psikoaktif dan psikotropika. Dimana obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi atau mengganggu pikiran pengonsumsinya.

Baca juga: Mengenal Gejala Schizoaffective Disorder

Dampak Schizoaffective Disorder

Dampak Schizoaffective Disorder (Freepik)

Sayangnya, schizoaffective disorder merupakan salah satu gangguan mental kronis dan tidak dapat pulihkan 100%. Meski demikian, penderita schizoaffective disorder tetap perlu mendapatkan penanganan yang serius. Dimana penanganan tersebut dilakukan untuk meminimalisir munculnya gejala, dan tentunya meminimalisir dampak dari schizoaffective disorder itu sendiri. Maka dari itu, selain penting untuk memahami penyebab atau faktor pemicu schizoaffective disorder, penting juga bagi kita memahami dampak dari schizoaffective disorder itu sendiri.

Dampak dari schizoaffective disorder sendiri tentu cukup serius. Berikut beberapa dampak schizoaffective disorder yang perlu kamu ketahui:

Penurunan produktivitas

Penderita schizoaffective disorder juga mengalami gejala gangguan suasana hati. Dimana salah satunya bisa mengalami depresi serius. Dalam kasus semacam ini, penderita cenderung menarik diri dari lingkungannya. Akibatnya, mereka terhalang dari kegiatan-kegiatan produktif, seperti bekerja, sekolah, atau sekedar bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Selain itu, gejala skizofrenia seperti delusi dan halusinasi juga membuat penderita dianggap aneh. Dengan demikian, banyak diantara mereka yang justru terkucilkan.

Kemiskinan dan tunawisma

Masih berhubungan dengan dampak yang pertama, penderita schizoaffective disorder juga bisa saja mengalami kemiskinan dan menjadi tunawisma. Hal ini akan menjadi sangat mungkin jika penderita tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya, beberapa gejala seperti menarik diri, serta tidak memperhatikan kebersihan dan penampilan, membuat mereka susah mendapatkan pekerjaan yang layak.

Penyalahgunaan obat-obatan

Dalam beberapa kasus, penderita schizoaffective disorder justru menjadi pecandu obat-obatan terlarang. Hal ini bisa terjadi sebagai efek samping obat-obatan yang dikonsumsi. Khususnya bagi penderita yang tidak mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter atau psikiater. Selain itu, penyalahgunaan obat-obatan juga bisa terjadi jika obat-obatan terlarang tersebut dijadikan pelarian dari pikiran-pikiran yang mengganggu.

Timbulnya pikiran atau keinginan untuk bunuh diri

Sama halnya dengan penderita gangguan suasana hati pada umumnya, pada kasus schizoaffective disorder yang cukup parah juga bisa menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Khususnya pada penderita schizoaffective disorder tipe depresi, atau penderita schizoaffective disorder tipe bipolar yang masuk dalam episode depresi.

Itu dia penjelasan mengenai penyebab dan dampak dari kondisi schizoaffective disorder. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater jika kamu merasa kondisi schizoaffective disorder. Mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin akan membantu penderita untuk lebih cepat beradaptasi dan menjalani kehidupan layaknya orang-orang pada umumnya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Mengenal Gejala Positif dan Negatif Pada Penderita Skizofrenia

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.