Deeptalk.co.id – Anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk bisa menunjang proses perkembangannya. Selain itu, makanan juga merupakan sumber energi yang bisa membantu setiap orang untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, memperhatikan pola makan dan asupan gizi pada anak sudah sepantasnya menjadi fokus pada orang tua.
Setiap anak tentu memiliki seleranya masing-masing dalam menentukan apa yang hendak mereka konsumsi. Namun apapun itu, setidaknya dapat memenuhi nilai gizi yang dibutuhkan, dan tentunya tidak mendatangkan bahaya di kemudian hari.
Sayangnya, beberapa anak memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi. Sehingga sering kita jumpai anak memasukan benda-benda yang tidak selayaknya dikonsumsi ke dalam mulutnya. Dalam kasus semacam ini sangat dibutuhkan pengawasan penuh dari orang tua.
Jika anak memiliki kebiasaan mengkonsumsi hal-hal yang tidak layak untuk dikonsumsi, maka bisa jadi anak sedang mengalami gangguan makan pica. Dimana gangguan makan yang satu ini memang cukup sering dijumpai pada anak-anak. Namun bukan berarti gangguan makan pica pada anak bisa dibiarkan begitu saja.
Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai gangguan makan pica pada anak. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu memiliki anak dengan beberapa gejala seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan para ahli.
Pengertian Gangguan Makan Pica
Gangguan makan pica merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kebiasaan memakan sesuatu yang tidak layak untuk dimakan, atau memiliki sedikit sekali kandungan gizi. Misalnya memakan pasir, rambut, es batu, plastik, sabun dan lain sebagainya. Walaupun beberapa objek yang dimakan notabenenya tetap bisa dimakan seperti es batu, namun intensitas dan jumlahnya cukup banyak sehingga bisa membahayakan kesehatan.
Gangguan makan pica pada anak memang cukup sulit dideteksi. Pasalnya anak memeng sedang dalam tahap ingin tahu. Sehingga memasukan benda-benda ke dalam mulut kebanyakan murni untuk memenuhi rasa ingin tahunya saja. Namun perlu diketahui bahwa anak dengan gangguan makan pica lebih dari sekedar ingin tahu. Dimana perilaku makan yang tidak layak itu berlangsung terus menerus, sampai mendatangkan bahaya bagi kesehatannya.
Penyebab Gangguan Makan Pica Pada Anak
Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti anak mengalami gangguan makan pica. Meski demikian, para ahli percaya bahwa kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, misalnya:
Masalah perkembangan
Masalah perkembangan seperti autisme atau cacat intelektual membuat anak tidak begitu paham dengan apa yang mereka konsumsi. Dengan demikian, kondisi ini dapat memicu gangguan makan pica pada anak.
Baca juga : Mengenal Jenis-Jenis Gangguan Makan Pada Anak
Masalah kesehatan mental
Selain masalah perkembangan, beberapa masalah kesehatan mental seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan skizofrenia juga dipercaya dapat memicu gangguan makan pica.
Kurang gizi
Anak-anak yang mengalami kurang gizi atau kelaparan juga bisa memicu gangguan makan pica. Pasalnya, mereka mengkonsumsi hal-hal yang tidak lazim untuk mengenyangkan perut mereka, sebab tidak ada makanan lazim yang bisa mereka konsumsi. Hal ini pada akhirnya membentuk kebiasaan makan yang tidak lazim.
Nutrisi yang rendah
Rendahnya nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan zat besi juga dipercaya dapat memicu gangguan makan pica pada anak. Dimana, rendahnya zat besi memicu tubuh kekurangan sel darah merah yang bisa menghambat perkembangan otak. Selain itu, kurangnya zat besi pada anak juga bisa membuat kepekaan terhadap rasa dan aroma berkurang. Dengan demikian kondisi ini memicu gangguan makan pica pada anak.
Dampak Gangguan Makan Pica Pada Anak
Mengatasi gangguan makan pica pada anak sedini mungkin merupakan hal yang penting. Pasalnya, gangguan makan pica bisa memicu berbagai macam masalah kesehatan, misalnya, anemia defisit zat besi, keracunan timbal, sembelit, diare, infeksi usus, obstruksi usus, cedera mulut dan gigi, dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui bahwa gangguan makan pica bisa dialami siapa saja. Namun, kebiasaan memakan makanan yang tidak lazim bisa dikategorikan sebagai gangguan makan pica saat anak berusia lebih dari dua tahun.
Jika orang tua melihat anak memiliki kebiasaan memakan sesuatu yang tidak lazim, maka segera ditindaklanjuti. Jika memang tidak bisa diatasi sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Dengan mendapatkan penanganan yang tepat, anak bisa sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan makan yang tidak lazim tersebut. Selain itu, orang tua juga tetap harus memperhatikan gizi dan nutrisi yang seimbang bisa dikonsumsi dengan baik oleh anak.
Itu dia sekilas penjelasan mengenai gangguan makan pica pada anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater terkait masalah perkembangan dan kesehatan mental anak. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga : Jangan Anggap Sepele! Berikut Hal-Hal yang Bisa Menimbulkan Trauma Psikologis Bagi Anak