Deeptalk.co.id – Orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup anak-anaknya. Maka dari itu, menjadi orang tua bukanlah profesi yang mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dipelajari. Termasuk dalam mendidik dan membesarkan anak.

Banyak hal yang kita anggap sepele, namun memberikan dampak besar terhadap kehidupan anak. Jika dampaknya positif, maka baik untuk anak. Namun jika dampaknya negatif, tentu perlu untuk orang tua hindari.

Salah satu dampak yang sering diabaikan adalah timbulnya trauma psikologis. Selain karena kondisi tersebut tidak tampak langsung oleh mata, anak juga belum memiliki kapasitas untuk memahami dan menyampaikan kondisi mereka. Dengan demikian, orang tua harus lebih peka terhadap kondisi dan cara menyikapi anak.

Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai hal-hal sepele yang bisa menimbulkan trauma psikologis bagi anak. Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih mengenai trauma psikologis, khususnya pada anak, maka kamu bisa diskusi langsung dengan orang-orang yang ahli pada bidangnya. Misalnya dengan psikolog atau psikiater.

Setiap orang tua harus paham bahwa anak belum dalam kondisi psikologis sekuat orang dewasa pada umumnya. Anak masih dalam tahap perkembangan, termasuk dalam hal psikologis dan emosionalnya. Maka dari itu, anak cenderung lebih sensitif dari orang dewasa. Dampaknya, beberapa hal yang kita anggap sepele justru bisa berdampak besar bagi anak.

Berikut beberapa hal yang bisa menimbulkan trauma psikologis bagi anak:

Kurang Kasih Sayang dan Dukungan Emosional

Kurang Kasih Sayang dan Dukungan Emosional (Freepik)

Bagi kebanyakan orang dewasa, kasih sayang mungkin hanya sekedar pelengkap hidup. Namun hal yang berbeda berlaku bagi anak. Kasih sayang dan dukungan emosional, khususnya dari kedua orang tuanya, merupakan hal yang penting. Maka jangan heran jika salah satu hak anak adalah mendapatkan kasih sayang yang cukup.

Anak yang diabaikan sejak kecil, tidak memiliki tempat berkeluh kesah, bahkan harus memendam perasaan mereka, bisa menimbulkan trauma psikologis. Kondisi tersebut sama dengan kondisi yang tidak menyenangkan. Dimana hal itu dapat mengakibatkan ketidakseimbangan emosional pada anak, dan pada akhirnya memicu timbulnya emosi-emosi negatif.

Memarahi Anak di Depan Umum

Jangankan anak-anak, orang dewasapun akan merasa tidak nyaman jika mendapatkan teguran di depan umum. Namun sayangnya, beberapa diantara kita merasa menegur anak di depan umum akan memberikan efek jerah bagi sang anak. Walaupun tindakan tersebut berlaku untuk sebagian anak, namun sadarkan kamu bahwa tindakan tersebut bisa menimbulkan trauma psikologis bagi anak.

Memarahi anak di depan umum akan membuat harga diri anak terluka. Anak akan merasa tidak tidak dihargai, dipermalukan, dan direndahkan. Dengan demikian, tindakan tersebut bisa memicu hilangnya rasa percaya diri, dan berdampak pada kehidupan bersosial anak. Maka dari itu, carilah tempat dan situasi yang tepat jika hendak memberikan teguran bagi anak.

Baca juga : Tips Mengatasi Trauma Psikologis Pada Anak

Membanding-Bandingkan Anak

Membanding-Bandingkan Anak (Freepik)

Perilaku selanjutnya yang bisa memicu trauma psikologis bagi anak adalah sering membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Hal tersebut sering terjadi di negara kita, dan bahkan sering dianggap sebagai hal yang lumrah. Beberapa orang tua beranggapan bahwa tindakan tersebut dapat memicu anak agar menjadi lebih baik. Namun nyatanya tindakan tersebut justru bisa berdampak pada trauma psikologis.

Anak yang sering dibanding-bandingkan akan membuat anak merasa tidak dihargai. Terlebih lagi anak masih terlalu dini untuk bisa paham mengenai motivasi dan sejenisnya. Maka dari itu, alih-alih membandingkan anak, lebih baik untuk memberikan dukungan secara emosional agar anak bisa menjadi versi terbaik dirinya.

Memaksakan Kehendak Orang Tua Pada Anak

Sebagai orang tua kita memang ingin segala yang terbaik bagi anak. Termasuk dalam hal menentukan cita-cita anak. Tidak sedikit orang tua yang memaksa anak untuk menempuh pendidikan sesuai dengan kehendak orang tua, tanpa peduli dengan apa yang sebenarnya anak inginkan. Namun sadarkan kamu bahwa tindakan semacam itu juga dapat memicu trauma psikologis bagi anak.

Walaupun orang tua memiliki kehendak yang baik, namun yang terbaik bagi orang tua belum tentu baik bagi anak. Menjalani hal-hal yang tidak diinginkan tentu akan menimbulkan tekanan yang besar bagi anak. Tanpa disadari, hal tersebut bisa menjadi trauma tersendiri. Maka dari itu, orang tua juga harus paham apa yang sebenarnya anak minati dan tidak anak minati.

Memberikan Contoh yang Buruk

Memberikan Contoh yang Buruk (Freepik)

Sebagian besar anak menjadikan orang tuanya sebagai role model mereka. Maka dari itu, memberikan contoh yang buruk kepada anak tentu bukan hal yang bijak. Misalnya orang tua yang selalu berperilaku kasar, bertengkar di hadapan anak, dan lain sebagainya. Tindakan semacam itu tanpa sadar menimbulkan trauma psikologis bagi anak.

Itu dia beberapa hal yang sering orang dewasa anggap sepele, namun bisa menimbulkan trauma psikologis bagi anak. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Trauma Psikologis Juga Bisa Dialami Anak

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.