Deeptalk.co.id – Mengalami penurunan kemampuan fisik dan mental memang sudah umum terjadi pada para lansia. Lansia atau lanjut usia merupakan orang-orang dengan usia di atas 65 tahun. Pada usia yang tidak lagi muda, tidak heran jika mereka mengalami berbagai penurunan kemampuan. Salah satunya penurunan kemampuan kinerja otak yang bisa berdampak pada kondisi demensia.

Demensia sendiri merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir, mengingat, berbicara, bahkan berperilaku. Walaupun umumnya dialami oleh lansia, namun kondisi serupa juga bisa dialami oleh orang-orang dengan usia yang lebih mudah. Maka dari itu, mengenali kondisi demensia sedini mungkin merupakan hal yang penting.

Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai gejala dan pengobatan pada penderita demensia. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, maka segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Gejala Demensia

Gejala Demensia (Freepik)

Dari pengertian demensia, kita sudah memiliki bayangan bahwa gejala utama dari demensia sendiri adalah timbulnya masalah dalam kemampuan berpikir, mengingat, berbicara, dan juga berperilaku. Meski demikian, demensia merupakan kondisi yang bersifat progresif, artinya kondisi tersebut akan berangsur-angsur memburuk seiring dengan bertambahnya usia seseorang.  Penderita demensia akan mengalami beberapa tahap hingga pada akhirnya masuk dalam kategori demensia berat.

Berikut beberapa gejala demensia berdasarkan tahap yang dialami:

Tahap 1: Tidak ada gangguan

Tahap pertama pada penderita demensia ini hampir tidak bisa dikenali sama sekali. Pasalnya, pada tahap ini penderita tidak menunjukan gangguan apapun. Penderita bahkan masih memiliki fungsi otak yang normal sebagaimana orang-orang pada umumnya.

Tahap 2: Penurunan tidak tampak

Tahap kedua pada penderita demensia ini juga masih cukup sulit untuk dikenali, terutama pada lansia. Pasalnya, hampir setiap lansia mengalami penurunan kemampuan mengingat sehingga dianggap wajar. Namun tahukah kamu bahwa penurunan kemampuan mengingat justru sudah masuk pada tahap kedua kondisi demensia. Penurunan kemampuan mengingat ini bisa berupa lupa meletakkan benda, lupa nama orang terdekat, dan lain sebagainya. Walaupun sudah masuk pada tahap kedua, namun gejala demensia belum tampak saat pemeriksaan medis, maupun pemeriksaan oleh orang terdekat.

Tahap 3: Penurunan sangat ringan

Memasuki tahap ketiga demensia, orang terdekat sudah mulai bisa mendeteksi adanya kemungkinan demensia. Meski demikian, gejala yang ditunjukkan masih sangat ringan. Pada tahap ini, penderita cenderung kesulitan menyebutkan kata atau nama yang tepat, susah mengingat nama orang yang baru dikenal, lupa akan informasi yang baru dibaca, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Demensia: Penurunan Daya Ingat yang Umum Dialami Lansia

Tahap 4: Penurunan ringan

Tahap keempat adalah penurunan ringan. Pada tahap ini pendering sering kali lupa akan hal yang baru saja terjadi, kesulitan mengerjakan tugas yang berhubungan dengan hitungan, kesulitan mengatur keuangan, lupa akan sejarah pribadi, hingga memiliki emosi yang tidak stabil.

Tahap 5: Penurunan sedang

Tahap kelima adalah penurunan sedang. Walaupun dari segi nama adalah penurunan sedang, namun pada tahap ini kondisi penderita demensia sudah jauh lebih parah dari sebelumnya. Pada tahap ini penderita sudah sangat membutuhkan kontribusi orang terdekatnya untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari. Penderita bahkan tidak mampu mengingat alamat rumah, kebingungan akan waktu dan lokasi mereka sendiri, hingga kesulitan dalam menghitung.

Tahap 6: Penurunan parah

Tahap keenam adalah penurunan parah. Pada tahap ini penderita demensia tidak hanya mengalami penurunan kemampuan mengingat, mereka juga mengalami perubahan kepribadian. Tahap keenam ini penderita bahkan membutuhkan banyak bantuan dari orang-orang disekitarnya. Penderita umumnya akan mengalami hilang kesadaran akan apa yang baru dilakukan, mengenal nama sendiri namun tidak dengan kenanganannya, sulit mebedakan orang, perubahan pola tidur, mudah curiga, delusi, dan berjalan tak tentu arah.

Tahap 7: Penurunan sangat parah

Tahap terakhir pada kondisi demensia adalah penurunan sangat parah. Pada tahap ini bisa dikatakan bahwa penderita sangat bergantung pada perawat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka bahkan kehilangan kemampuan dalam berinteraksi, hingga kehilangan kendali akan ucapan dan perbuatannya.

Pengobatan Pada Penderita Demensia

Pengobatan Pada Penderita Demensia (Freepik)

Walaupun demensia belum bisa dipulihkan sepenuhnya, namun dengan pengobatan yang tepat tahapan yang dialami bisa lebih lambat. Adapun pengobatan pada penderita demensia sendiri cukup beragam, mulai dari mengkonsumsi obat-obatan, hingga terapi psikologis.

Adapun jenis terapi psikologis sendiri juga cukup beragam, diantaranya:

  • Terapi stimulasi kognitif, untuk merangsang daya ingat dan kemampuan kinerja otak lainnya.
  • Terapi okupasi, untuk mengajarkan penderita mengerjakan kegiatan sehari-hari.
  • Terapi mengingat, untuk membantu penderita mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Misalnya kenangan masa lalu, hobi, pekerjaan, keluarga, dan lain sebagainya.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai gejala dan pengobatan pada penderita demensia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengatasi Depresi Pada Lansia

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.