Deeptalk.co.id – Memasuki usia lansia, seseorang akan mengalami penurunan kemampuan fisik dan juga mental. Maka tidak heran jika banyak lansia yang mengalami berbagai jenis penyakit di usia senjanya. Maka dari itu, lansia harus mendapatkan perhatian khusus, dan juga pemeriksaan rutin. Baik itu pemeriksaan untuk kesehatan fisik maupun mentalnya.

Salah satu penurunan yang dialami lansia adalah penurunan dalam kinerja otaknya. Kamu mungkin pernah menjumpai nenek atau kakek yang kesulitan mengingat sesuatu. Misalnya lupa meletakkan kacamatanya, yang ternyata sedang digunakannya. Pada dasarnya kejadian semacam itu cukup normal bagi lansia. Namun jika sudah terlalu mengganggu kehidupan sehari-hari, hingga menurunkan kesejahteraan hidup lansia, maka kondisi tersebut bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan mental yang dikenal dengan istilah demensia.

Demensia sendiri merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan penurunan kinerja otak. Lantas, seperti apa sebenarnya kondisi demensia itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai demensia.

Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang sekitar mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, maka segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Pengertian Demensia

Pengertian Demensia (Freepik)

Demensia merupakan masalah penurunan kinerja otak yang mengakibatkan individu mengalami penurunan daya ingat, atau mudah lupa akan banyak hal dalam hidupnya. Demensia sendiri umumnya dialami oleh lansia, yaitu orang-orang dengan usia 65 tahun ke atas. Meski demikian, kondisi demensia tidak menuntut kemungkinan dialami oleh orang-orang dengan usia yang lebih muda. Maka dari itu, penting bagi kita mengenali kondisi tersebut sedini mungkin.

Demensia sendiri pada dasarnya bukanlah sebuah penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang mempengaruhi fungsi otak, misalnya dalam hal mengingat, berpikir, berbicara, hingga berperilaku.

Penderita demensia tidak hanya mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu, melainkan mereka juga mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, penting bagi penderita demensia untuk mendapatkan perawatan secara intens.

Demensia sendiri memiliki tingkat keparahan yang cukup beragam, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Selain itu, demensia juga juga bersifat progresif. Artinya, kondisi penderita demensia bisa terus memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Sayangnya, kondisi ini juga belum bisa dipulihkan secara medis. Meski demikian, perawatan pada penderita demensia akan membantu mereka untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari, dan memperlambat memburuknya kondisi tersebut.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengatasi Depresi Pada Lansia

Penyebab Demensia

Penyebab Demensia (Freepik)

Secara umum, kondisi demensia disebabkan oleh kerusakan sel saraf dan hubungan antar saraf pada otak. Hal inilah yang membuat penderita demensia tidak bisa memaksimalkan fungsi otaknya dengan baik. Maka dari itu penderita demensia mengalami penurunan daya ingat, berpikir, berbicara, hingga berperilaku.

Terdapat beberapa faktor yang bisa memicu atau meningkatkan resiko demensia, yaitu:

Bertambahnya usia

Seperti yang sudah dibahas di awal, demensia memang paling umum dijumpai pada usia lansia. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin menurun juga kemampuan fisik dan mentalnya. Maka dari itu, bertambahnya usia cukup meningkatkan resiko demensia. Walaupun demensia sendiri bisa saja dialami pada usia muda.

Genetik

Selain faktor usia, faktor genetik juga turut berkontribusi dalam peningkatan resiko demensia pada seseorang. Dalam hal ini, seseorang yang memiliki keluarga dengan kondisi demensia akan lebih beresiko mengalami kondisi serupa. Meski demikian, hal ini bisa diantisipasi dengan penerapan pola hidup yang sehat dan berbagai faktor pendukung lainnya. Maka dari itu, tidak semua orang dengan riwayat keluarga demensia mengalami kondisi serupa.

Pola hidup tidak sehat

Faktor pemicu demensia selanjutnya adalah pola hidup yang tidak sehat. Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti pola makan tidak sehat, malas berolahraga, kebiasaan merokok, dan kecanduan alkohol bisa memperbesar resiko demensia. Pasalnya, pola hidup tidak sehat semacam itu cukup mempengaruhi kondisi otak seseorang.

Memiliki masalah kesehatan lainnya

Kondisi demensia juga bisa jadi kompilasi dengan berbagai masalah kesehatan lainnya. Misalnya pada penderita sleep apnea, obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan lain sebagainya. Tidak hanya pada penderita masalah kesehatan fisik, penderita masalah kesehatan mental seperti depresi dan down syndrome juga beresiko mengalami demensia. Hal tersebut seakan menegakkan kalimat “kesehatan mental mempengaruhi kondisi fisik, dan begitu juga sebaliknya”.

Itu dia penjelasan singkat mengenai demensia dan penyebab dari demensia itu sendiri. Walaupun demensia dialami oleh lansia, namun mereka juga berhak mendapatkan kesejahteraan hidup di disisa waktu hidupnya. Maka dari itu, jangan ragu untuk segera mendapatkan pertolongan medis dari para profesional jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi di atas.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Mengenal Penyebab Depresi Pada Lansia

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.