Deeptalk.co.id – Tahukah kamu bahwa trauma psikologis tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga bisa terjadi pada anak-anak. Banyak hal yang bisa memicu anak mengalami trauma psikologis. Dimana kondisi tersebut bisa mendatangkan berbagai dampak negatif, jika anak tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Trauma psikologis sendiri merupakan respon emosional seseorang terhadap kejadian tidak menyenangkan. Dimana kondisi tersebut bisa memicu masalah kesehatan mental yang dikenal dengan gangguan stress pasca trauma (PTSD).

Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai penyebab dan gejala trauma psikologis pada anak. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu memiliki anak dengan beberapa gejala seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, maka segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu anak akan mendapatkan diagnosa, dan penanganan yang tepat.

Berikut pembahasan mengenai penyebab dan gejala trauma psikologis pada anak.

Penyebab Trauma Psikologis Pada Anak

Penyebab Trauma Psikologis Pada Anak (Freepik)

Penyebab anak mengalami trauma psikologis cukup beragam. Bahkan beberapa kondisi yang dianggap biasa saja bagi orang dewasa bisa memicu trauma psikologis pada anak. Seperti yang kita ketahui, anak belum memiliki mental sekuat orang dewasa.

Pada umumnya penyebab trauma psikologis pada anak adalah kejadian-kejadian tidak menyenangkan. Namun banyak sekali kejadian tidak menyenangkan tersebut, misalnya:

Kecelakaan

Anak yang mengalami kecelakaan akan berpotensi mengalami trauma psikologis. Dimana kecelakaan ini juga cukup beragam, mulai dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian, dan lain sebagainya. Selain itu, menyaksikan orang kecelakaan juga bisa memicu kondisi trauma psikologis bagi anak.

Digigit atau diserang hewan

Penyebab berikutnya adalah digigit atau diserang hewan. Misalnya anak yang dikejar anjing, digigit atau dicakar kucing, dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui, kejadian tersebut merupakan hal yang tidak menyenangkan. Walaupun jika hal tersebut terjadi pada orang dewasa tidak sampai menjadi trauma.

Bencana alam

Anak yang menjadi korban bencana alam juga berpotensi mengalami trauma psikologis. Menjadi korban bencana alam tentu tidak menyenangkan bagi siapa saja. Bahkan kondisi tersebut bisa mengakibatkan berbagai masalah, baik itu finansial, hingga kesehatan fisik dan juga mental. Bencana alam dalam hal ini bisa berupa banjir, gempa bumi, tsunami, dan masih banyak lagi.

Baca juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Bipolar Pada Anak

Bencana akibat ulah manusia

Selain menjadi korban bencana alam, anak juga bisa mengalami trauma psikologis saat menjadi korban bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia. Misalnya anak yang tinggal di daerah perang, menjadi korban teroris, kebakaran, dan masih banyak lagi.

Korban kekerasan

Menjadi korban kekerasan juga bisa mengakibatkan trauma psikologis bagi anak. Kekerasan dalam hal ini bisa berupa kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan oleh teman sebaya, penculikan, penyekapan, termasuk kekerasan secara psikologis.

Pelecehan

Hal berikutnya yang bisa memicu trauma psikologis pada anak adalah menjadi korban pelecehan. Dimana pelecehan dalam hal ini bisa berupa pelecehan atau penyerangan seksual, maupun pelecehan emosional.

Gejala Trauma Psikologis Pada Anak

Gejala Trauma Psikologis Pada Anak (Freepik)

Untuk bisa mendeteksi kondisi trauma psikologis pada anak, kamu harus tahu gejala apa saja yang dimunculkan. Pasalnya anak cenderung tidak menyadari hal tersebut, dan bisa membiarkannya berlarut-larut. Berikut beberapa gejala trauma psikologis pada anak:

Perubahan perilaku

Pada umumnya, anak yang mengalami trauma psikologis akan mengalami perubahan perilaku. Bisa yang tadinya anak sangat aktif, tiba-tiba menjadi pasif. Selain itu, anak juga cenderung lebih manja dan seakan ingin selalu berada di dekat orang yang mereka percaya. Hal ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan perlindungan. Beberapa anak juga cenderung mengalami penurunan nafsu makan, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan lainnya.

Perubahan emosi

Selain mengalami perubahan perilaku, anak dengan trauma psikologis juga umumnya mengalami perubahan emosi. Beberapa anak yang tadinya periang dan selalu tampak gembira, secara mendadak menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Hal semacam itu terjadi karena anak diliputi oleh perasaan takut. Sehingga anak meningkatkan kewaspadaannya dan menjadi sosok yang pendiam dan tertutup.

Melukai diri dan berpikiran untuk bunuh diri

Pada kasus trauma psikologis yang cukup parah, anak bahkan berupaya untuk melukai diri sendiri sebagai pelarian pikiran-pikiran akan kejadian yang tidak menyenangkan. Selain itu, beberapa anak juga merasa tidak pantas untuk hidup, dan memunculkan pikiran untuk mengakhiri hidup mereka. Bahkan diantaranya benar-benar merealisasikan pikiran tersebut.

Itu dia penjelasan mengenai penyebab dan gejala trauma psikologis pada anak. Segera lakukan pemeriksaan dengan psikolog atau psikiater jika anak mengalami beberapa kondisi di atas. Penanganan yang tepat dan didapatkan sesegera mungkin akan lebih mudah membantu anak melalui fase traumanya.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Waspada Gejala Bipolar Pada Anak

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.