Deeptalk.co.id – Tantrum yang sering terjadi pada anak merupakan bentuk ekspresi akan rasa frustasi mereka terhadap keterbatasannya atau kemarahan karena tidak mampu mencapai apa yang diinginkannya. Frustasi pada anak ini bisa memicu ledakan kemarahan, sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Tantrum pada anak adalah hal yang normal namun sangat mengganggu sehingga diperlukan beberapa strategi saat menghadapinya.

Tantrum ini terjadi mungkin karena anak mengalami kesulitan dalam memikirkan sesuatu atau menyelesaikan suatu tugas, atau tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. Bisa juga jika anak lelah, lapar, merasa sakit atau harus melakukan transisi, ambang frustasinya kemungkinan besar akan lebih rendah dan kemungkinan besar terjadi tantrum.

Anak kecil tidak berencana untuk membuat frustrasi atau mempermalukan orang tuanya. Bagi sebagian besar balita, tantrum adalah salah satu cara untuk mengekspresikan rasa frustrasinya. Bagi anak yang lebih besar, tantrum mungkin merupakan perilaku yang dipelajari. Jika Anda menghadiahi anak Anda dengan sesuatu yang diinginkan anak Anda – atau Anda membiarkan anak Anda keluar dari situasi tersebut dengan mengamuk – kemungkinan besar kemarahannya akan terus berlanjut.

Tips dan Cara Terbaik Merespons Tantrum

Biasanya, cara terbaik merespons dan menghadapi tantrum anak adalah dengan tetap tenang. Jika Anda merespons dengan ledakan kemarahan yang keras, anak Anda mungkin akan meniru perilaku Anda. Membentak anak agar tenang juga kemungkinan besar akan memperburuk keadaan.

Sebaliknya, cobalah mengalihkan perhatian anak Anda. Buku lain, perubahan lokasi, atau membuat wajah lucu mungkin bisa membantu. Jika Anda meminta anak Anda melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya, tindak lanjuti dengan menawarkan bantuan. Lalu jika Anda meminta anak Anda untuk tidak bermain di area tertentu, pertimbangkan untuk menunjukkan kepadanya di mana bermain diperbolehkan.

Jika anak Anda memukul atau menendang seseorang atau mencoba lari ke jalan, hentikan perilaku tersebut dengan menggendongnya sampai dia tenang. Saat anak Anda sudah tenang, jelaskan aturan Anda dengan tenang.

Lebih lanjut lagi, berikut kami sampaikan beberapa strategi dalam menghadapi tantrum pada anak dengan perasaan yang lebih tenang dan tanpa ledakan amarah, yakni:

1) Cari tahu mengapa tantrum itu terjadi dan pahami kemarahan anak

Anak Anda mungkin mengamuk karena lelah atau lapar, jadi solusinya sederhana. Mereka mungkin merasa frustrasi atau cemburu, mungkin terhadap anak lain. Mereka mungkin membutuhkan waktu, perhatian, dan cinta, meskipun mereka tidak begitu menyenangkan.

Selanjutnya, pahami dan terima kemarahan yang anak rasakan. Anda mungkin kadang-kadang merasa marah, tetapi tidak seperti anak Anda, Anda dapat mengungkapkannya dnegan cara lain.

Baca juga : Memahami Tantrum yang Sering Dialami Oleh Anak

2) Temukan gangguan

Jika Anda merasa anak Anda mulai tantrum, segera temukan sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya. Ini mungkin sesuatu yang bisa Anda lihat dari jendela. Misalnya, Anda bisa berkata, “Lihat! Seekor kucing”. Buatlah diri Anda terdengar terkejut dan tertarik.

3) Tunggu sampai berhenti

Kehilangan kesabaran atau balas membentak ketika menghadapi tantrum anak tidak akan mengakhiri amukannya. Abaikan pandangan yang Anda dapatkan dari orang-orang di sekitar Anda dan berkonsentrasilah untuk tetap tenang.

4) Jangan berubah pikiran

Menyerah tidak akan membantu dalam jangka panjang. Jika Anda sudah mengatakan tidak, jangan berubah pikiran dan katakan ya hanya untuk mengakhiri amukan. Jika tidak, anak Anda akan mulai berpikir bahwa tantrum dapat memberikan apa yang diinginkannya. Untuk alasan yang sama, menyuap mereka dengan permen atau camilan tidak ada gunanya.

Jika Anda di rumah, cobalah masuk ke ruangan lain sebentar. Pastikan anak Anda tidak melukai dirinya sendiri terlebih dahulu.

5) Bersiaplah saat Anda keluar berbelanja

Tantrum sering terjadi di toko-toko. Hal ini bisa memalukan, dan rasa malu membuat Anda lebih sulit untuk tetap tenang. Usahakan perjalanan berbelanja sesingkat mungkin. Libatkan anak Anda dalam berbelanja dengan membicarakan apa yang Anda butuhkan dan biarkan mereka membantu Anda.

6) Coba gendong anak Anda erat-erat hingga amukannya berlalu

Beberapa orang tua menganggap menggendong anak mereka dengan kuat ketika sedang mengamuk bisa membantu, namun mungkin sulit untuk menggendong anak yang sedang mengamuk. Biasanya cara ini berhasil ketika anak Anda lebih kesal daripada marah, dan ketika Anda merasa cukup tenang untuk berbicara dengan lembut dan meyakinkan mereka.

7) Jangan memukul, menggigit, atau menendang balik

Kebanyakan anak kecil kadang-kadang menggigit, memukul, atau mendorong anak lain. Balita penasaran dan mungkin tidak mengerti bahwa menggigit atau mencabut rambut itu menyakitkan. Ini tidak berarti anak Anda akan tumbuh menjadi agresif.

Oleh karenanya jangan memukul, menggigit atau menendang balik anak saat menghadapi tantrum mereka. Hal ini dapat membuat anak Anda berpikir bahwa melakukan hal ini dapat diterima. Sebaliknya, jelaskan bahwa apa yang mereka lakukan itu menyakitkan dan Anda tidak akan mengizinkannya.

Baca juga : Mengatasi Tantrum dengan Mengajarkan Anak Keterampilan Emosional

8) Bicaralah dengan mereka

Anak-anak sering kali melalui fase kesal atau tidak aman dan mengekspresikan perasaannya dengan bersikap agresif. Mencari tahu apa yang membuat mereka khawatir adalah langkah pertama untuk bisa membantu.

9) Tunjukkan pada mereka bahwa Anda mencintainya, tetapi bukan perilakunya

Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian. Tunjukkan bahwa Anda menyayanginya dengan memuji perilakunya yang baik dan memberikan banyak pelukan ketika dia tidak berperilaku buruk.

10) Bantu mereka mengungkapkan perasaannya dengan cara lain

Temukan tempat yang luas, seperti taman, dan dorong anak Anda untuk berlari dan berteriak. Memberi tahu anak Anda bahwa Anda mengenali perasaannya akan memudahkannya mengekspresikan diri tanpa menyakiti orang lain.

Anda dapat mencoba mengatakan hal-hal seperti: “Saya tahu Anda merasa marah karena… “. Selain menunjukkan bahwa Anda mengenali rasa frustrasinya, hal ini juga akan membantunya mengenali perasaannya sendiri dan memikirkannya.

 

 

 

 

 

Sumber :

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/tantrum/art-20047845

https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/temper-tantrums/

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.