deeptalk.co.id – Pola asuh strict parents seringkali menjadi topik kontroversial, memunculkan debat tentang apakah pendekatan ini lebih bermanfaat atau berpotensi merugikan bagi perkembangan anak. Meskipun terdapat pandangan kritis terhadap pendekatan orang tua yang tegas, beberapa penelitian dan pendapat berpendapat bahwa pola asuh strict parents ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi anak-anak.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut mengenai manfaat yang mungkin terkandung dalam pola asuh strict parents, sekaligus mengeksplorasi cara penerapannya dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak.

Manfaat Pola Asuh Strict Parents

Pola asuh strict parents merupakan gaya pengasuhan yang ditandai dengan ekspektasi yang tinggi, aturan yang jelas, dan disiplin yang konsisten. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa risiko jangka panjang dari pola asuh strict parents mungkin lebih besar bagi anak. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang tegas mungkin mengalami perasaan tertekan, rendah diri, dan terbatasnya otonomi, serta lebih cenderung terlibat dalam perilaku memberontak atau berisiko.

Meskipun pola asuh strict parents terkenal memiliki dampak negatif bagi anak, namun nyatanya masih ada sisi manfaat dari menggunakan pola asuh ini. Di antara beberapa manfaat tersebut yakni seperti menanamkan disiplin diri, tanggung jawab, dan akuntabilitas pada anak-anak, menetapkan standar yang tinggi untuk prestasi akademik, dan mendorong pengendalian diri dan kemandirian.

Baca juga : Apa Itu Strict Parent dan Ciri-Cirinya?

Lebih lanjut lagi, berikut kami sampaikan beberapa manfaat dari adanya pola asuh strict parents bagi anak-anak, yakni:

1) Menanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab

Pola asuh strict parents membantu menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab pada anak-anak. Mereka belajar untuk menghormati aturan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

2) Mengajari Keterampilan Hidup

Orang tua yang tegas sering kali mengajarkan keterampilan hidup yang berharga kepada anak-anak mereka. Mereka dapat melibatkan anak-anak dalam tanggung jawab rumah tangga atau memberikan tugas-tugas yang mengajarkan keterampilan praktis.

3) Menetapkan Standar Prestasi Akademik Tinggi

Pola asuh strict parents sering kali memasang standar prestasi akademik yang tinggi. Sehingga strict parents ini memberikan manfaat yang dapat mendorong anak-anak untuk mencapai potensi akademik mereka dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.

4) Pengendalian Diri dan Kemandirian

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan ketat mungkin mengembangkan pengendalian diri yang baik. Strict parents menawarkan manfaat bagi mereka belajar untuk mengelola emosi dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta menjadi mandiri dalam pengambilan keputusan.

5) Mengurangi Perilaku Berisiko

Batasan dan aturan yang jelas dapat membantu mengurangi kemungkinan anak terlibat dalam perilaku berisiko. Mereka menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan menyadari konsekuensi dari tindakan mereka.

6) Pengembangan Disiplin Diri, Tanggung Jawab, dan Akuntabilitas

Pola asuh ketat dapat berkontribusi pada pengembangan disiplin diri, tanggung jawab, dan akuntabilitas pada anak-anak. Mereka belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan menjadi individu yang lebih terorganisir.

Meskipun pola asuh yang ketat dapat memberikan manfaat tertentu, penting untuk diingat bahwa pendekatan ini juga dapat memiliki konsekuensi negatif pada perkembangan anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan orang tua yang sangat tegas mungkin menghadapi tekanan yang berlebihan untuk mencapai standar yang tinggi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Mereka mungkin merasa terlalu dikendalikan dan kehilangan kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan identitas mereka sendiri.

Menyeimbangkan Batasan Pada Pola Asuh Strict Parents

Pentingnya keseimbangan antara batasan yang diberlakukan dan memberikan kebebasan untuk tumbuh dan belajar juga harus diperhatikan. Pola asuh yang terlalu ketat dan otoriter dalam strict parents dapat menghambat kreativitas dan inisiatif anak-anak. Anak-anak mungkin menjadi kurang mampu mengatasi tantangan dan mengambil risiko, keterampilan yang penting untuk pengembangan pribadi yang sehat.

Selain itu, pola asuh strict parents juga dapat memengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Anak-anak mungkin merasa kesulitan membuka diri kepada orang tua mereka atau menghadapi masalah yang mereka hadapi karena takut akan hukuman atau penilaian yang ketat. Oleh karena itu, dalam menerapkan pola asuh strict parents, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan emosional dan psikologis anak serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka secara menyeluruh.

Baca juga : Inilah Yang Terjadi Pada Anak Dengan Strict Parents Saat Dewasa

Untuk menyeimbangkan pola asuh strict parents dengan kasih sayang dan dukungan, orang tua dapat mempertimbangkan strategi berikut:

1) Bersikaplah responsif: Orang tua yang responsif terhadap kebutuhan dan emosi anak mereka lebih mungkin membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak mereka. Hal ini dapat melibatkan praktik seperti menggendong dan menghibur anak ketika mereka sedang kesal, segera menanggapi permintaan mereka, dan mendengarkan mereka secara aktif.

2) Tetapkan aturan yang jelas dan fleksibel: Jelaskan aturan keluarga dan alasannya, dengarkan masukan, lalu ambil keputusan akhir. Pendekatan ini memungkinkan penetapan batasan sekaligus mempertimbangkan sudut pandang anak dan membina komunikasi terbuka.

3) Sering-seringlah menunjukkan kasih sayang: Jangan takut untuk memeluk, mengatakan “Aku sayang kamu”, dan berbagi aktivitas yang disukai anak Anda. Mengekspresikan kasih sayang dan melakukan aktivitas bersama dapat mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.

4) Gunakan disiplin induktif: Bantu anak Anda memikirkan situasi sehari-hari untuk belajar keterampilan penalaran yang benar dan salah. Pendekatan ini menggabungkan bimbingan dengan empati dan pemahaman, mendorong pengembangan keterampilan pengambilan keputusan anak.

5) Batasan: Secara konsisten menetapkan dan menegakkan ekspektasi, batasan, dan batasan yang masuk akal. Menemukan keseimbangan antara membimbing anak dan memberikan dukungan sangat penting untuk mengasuh anak secara efektif.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, orang tua dapat menciptakan pendekatan seimbang yang menggabungkan keterikatan dan kontrol, menumbuhkan kesehatan emosional, ketahanan, dan kepercayaan diri pada anak-anak mereka. Pendekatan yang seimbang ini, sering disebut sebagai pola asuh otoritatif, bertujuan untuk memberikan struktur dan bimbingan sekaligus memupuk landasan emosional yang kuat untuk perkembangan anak.

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.