Deeptalk.co.id – Pendekatan pengasuhan yang tegas oleh orangtua, seringkali disebut sebagai “strict parents,” telah menjadi topik perbincangan yang menarik dalam dunia pengasuhan anak. Orangtua yang menerapkan pendekatan ini cenderung memiliki standar yang tinggi dan aturan yang ketat dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka memegang teguh nilai-nilai disiplin, kedisiplinan, dan kontrol.
Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang konsep orangtua yang tegas, mencakup karakteristik, dampaknya pada anak-anak, serta pertimbangan yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan pendekatan pengasuhan ini.
Mengenal Istilah Strict Parents
Orangtua yang sangat tegas, sering disebut sebagai “strict parents” dalam bahasa Inggris, adalah orangtua yang menerapkan aturan dan batasan yang ketat dalam pendekatan mereka terhadap pengasuhan anak. Mereka cenderung menempatkan penekanan kuat pada kedisiplinan, tata tertib, dan kontrol dalam mendidik anak-anak mereka. Konsep strict parents ini dapat bervariasi dalam arti yang berbeda bagi berbagai keluarga, tetapi pada dasarnya, orangtua tegas cenderung memiliki standar tinggi untuk perilaku dan prestasi anak-anak mereka.
Salah satu ciri utama dari strict parents adalah bahwa mereka memiliki ekspektasi yang jelas dan tinggi terhadap anak-anak mereka. Mereka mungkin mengharapkan anak-anak untuk mencapai nilai yang tinggi di sekolah, mematuhi peraturan rumah tangga, dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Strict parents seringkali akan mengatur batasan ketat tentang perilaku anak-anak mereka, termasuk waktu tidur, waktu layar, dan jenis hiburan yang diperbolehkan.
Baca juga : 4 Tipe Parenting Beserta Efeknya Bagi Anak Menurut Ahli Psikologis
Selain ekspektasi yang tinggi, orangtua yang tegas juga cenderung menegakkan aturan dengan tegas. Mereka dapat memberlakukan konsekuensi yang jelas dan konsisten untuk pelanggaran aturan, seperti hukuman atau pengurangan hak istimewa. Mereka mungkin menggunakan metode seperti waktu terbatas di luar rumah atau hukuman penarikan privasi sebagai cara untuk mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab dan akibat dari perilaku mereka.
Tidak jarang, strict parents juga memantau aktivitas dan teman-teman anak-anak mereka dengan cermat. Mereka ingin memastikan bahwa lingkungan dan pengaruh luar rumah yang diterima oleh anak-anak mereka sesuai dengan nilai dan standar keluarga. Mereka juga sering terlibat aktif dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk berprestasi akademik.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsep strict parents dapat bervariasi secara signifikan antara keluarga. Beberapa orangtua yang tegas mungkin menerapkan pendekatan yang lebih otoriter, dengan sedikit ruang bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Di sisi lain, ada orangtua yang tegas yang mungkin memanfaatkan pendekatan yang lebih demokratis, di mana mereka memberikan penjelasan dan berbicara dengan anak-anak mereka tentang aturan dan konsekuensi.
Orangtua yang tegas memiliki alasan mereka sendiri untuk mengadopsi pendekatan ini dalam pendidikan anak-anak mereka. Mereka mungkin percaya bahwa batasan yang ketat membantu membentuk karakter anak-anak mereka dan memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan mereka. Mereka juga mungkin ingin melindungi anak-anak dari bahaya dan pengaruh negatif dalam masyarakat.
Namun, seperti semua pendekatan pengasuhan, ada pro dan kontra dalam menjadi strict parents. Kelebihannya termasuk pengembangan kedisiplinan, akuntabilitas, dan tanggung jawab pada anak-anak. Namun, jika pendekatan ini diterapkan secara berlebihan atau tanpa fleksibilitas, dapat menyebabkan tekanan pada hubungan orangtua-anak dan potensi ketegangan emosional.
Ciri-Ciri Gaya Asuh Strict Parents
Orangtua yang sangat tegas, atau “strict parents,” biasanya memiliki sejumlah ciri-ciri yang khas dalam pendekatan mereka terhadap pengasuhan anak. Ciri-ciri ini dapat bervariasi antara satu keluarga dan yang lain, tetapi beberapa karakteristik umum dari orangtua yang tegas meliputi:
1) Ekspektasi Tinggi
Orangtua yang tegas sering memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap prestasi dan perilaku anak-anak mereka. Mereka ingin anak-anak mencapai standar tinggi dalam segala hal, termasuk dalam hal akademik, sosial, dan perilaku.
2) Aturan yang Ketat
Mereka menerapkan aturan rumah tangga yang ketat, dan mereka mengharapkan agar anak-anak mereka mematuhi aturan-aturan tersebut tanpa pengecualian. Ini dapat mencakup aturan tentang waktu tidur, waktu layar, atau batasan makanan tertentu.
3) Penegakan Aturan yang Tegas
Orangtua yang tegas cenderung menegakkan aturan dengan tegas. Mereka mungkin menggunakan hukuman atau konsekuensi yang jelas untuk melaksanakan aturan, dan ini dapat termasuk hukuman fisik atau non-fisik, seperti waktu terbatas di luar rumah atau pengurangan hak istimewa.
4) Monitoring Aktivitas Anak
Orangtua yang tegas sering memantau aktivitas dan teman-teman anak-anak mereka dengan cermat. Mereka ingin memastikan bahwa lingkungan dan pengaruh luar rumah yang diterima oleh anak-anak mereka sesuai dengan nilai dan standar keluarga.
5) Keterlibatan dalam Pendidikan
Mereka cenderung terlibat aktif dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka, menghadiri pertemuan sekolah, pertemuan guru, dan mendukung anak-anak dalam prestasi akademik.
6) Minimasi Pengaruh Media
Orangtua yang tegas mungkin mengurangi waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan layar, termasuk televisi, komputer, dan ponsel. Mereka dapat membatasi akses anak-anak terhadap konten tertentu.
Baca juga : Waspada Toxic Parenting, Berikut Ciri Orang Tua yang Narsistik
7) Keseriusan terhadap Prestasi
Mereka sering menekankan pentingnya prestasi dan kerja keras. Anak-anak diharapkan untuk menunjukkan komitmen terhadap pencapaian dan disiplin.
8) Privasi yang Terbatas
Terkadang, orangtua yang tegas mungkin memiliki sedikit privasi bagi anak-anak mereka. Mereka ingin tahu apa yang terjadi dalam kehidupan anak-anak mereka dan mungkin memantau pesan teks atau aktivitas online mereka.
9) Komunikasi yang Jelas
Orangtua yang tegas sering memiliki komunikasi yang jelas dengan anak-anak mereka tentang apa yang diharapkan dari mereka dan konsekuensi pelanggaran aturan.
10) Kontrol Kuat
Mereka sering mengontrol situasi dan pengambilan keputusan keluarga, dan anak-anak mungkin memiliki sedikit keputusan dalam hal ini.
Penting untuk dicatat bahwa ciri-ciri ini mungkin bervariasi dalam intensitas antara keluarga yang berbeda, dan setiap keluarga memiliki alasan sendiri untuk menerapkan pendekatan tegas dalam pengasuhan. Meskipun pendekatan ini dapat memiliki manfaat, seperti mengembangkan disiplin dan tanggung jawab, juga penting untuk mencari keseimbangan dalam pendekatan pengasuhan anak. Terlalu tegas atau otoriter dapat menghasilkan tekanan dan konflik dalam hubungan orangtua-anak. Komunikasi terbuka dan cinta kasih tetap merupakan elemen penting dalam pengasuhan yang sehat.