Deeptalk.co.id – Menavigasi pilihan antara berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater adalah langkah yang serius dalam perjalanan kesehatan mental seseorang. Keduanya memiliki peran unik dalam mendukung individu yang menghadapi tantangan kesehatan mental, tetapi perbedaan dalam pendekatan dan metodologi mereka dapat membingungkan.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan yang bermanfaat bagi individu yang mungkin merasa bingung dalam memilih antara psikolog dan psikiater. Dengan memahami perbedaan mendasar di antara keduanya, pembaca akan diberdayakan untuk membuat keputusan informan dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan mental mereka sendiri atau orang yang mereka sayangi. Langkah pertama dalam perjalanan ini adalah merinci peran dan kemampuan unik dari setiap profesional kesehatan mental, memastikan bahwa individu dapat mengakses dukungan yang paling relevan dan efektif bagi kebutuhan mereka.

Psikiater vs. Psikolog

Baik psikolog maupun psikiater memiliki kemampuan untuk mendiagnosis dan menangani kondisi yang menyangkut kesehatan mental, meskipun keduanya mempunyai cara mereka sendiri yang berbeda. Perbedaan secara umum di antara keduanya yakni psikiater lebih berwenang untuk meresepkan obat, seperti antidepresan, untuk segala kondisi kesehatan mental. Ini dikarenakan psikiater telah menerima pelatihan medis sebagai bagian dari persyaratan pada gelar mereka.

Oleh American Psychological Association, psikiater didefinisikan sebagai dokter yang berspesialisasi dalam diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan studi gangguan mental, perilaku serta kepribadian. Dengan kata lain, psikiater ialah dokter medis yang berfokus pada penyakit jiwa.

Baca juga : Psikolog vs. Psikiater, Apa Perbedaanya?

Sedangkan di sisi lain, psikolog sebagian besar cenderung terlatih di bidang ilmu psikologi. Mereka dididik dan dilatih untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental dan mengembangkan serta menerapkan rencana pengobatan. Akan tetapi, psikolog tidak dapat meresepkan obat.

Saat memberikan perawatan, psikolog menggunakan berbagai jenis terapi—misalnya, terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi perilaku dialektis (DBT). Jika psikolog yakin pasien dapat memperoleh manfaat dari pengobatan untuk gangguan kesehatan mental, mereka akan memberikan rujukan ke psikiater untuk menangani bagian pengobatan tersebut.

Psikiater menggunakan obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala pasiennya dan juga dapat memberikan terapi. Psikiater biasanya menghabiskan sebagian waktu perawatannya untuk mendiskusikan gejala untuk membantu menyempurnakan resep psikiatris kliennya. Mereka mengetahui obat mana yang paling efektif untuk berbagai kondisi dan obat mana yang aman dikonsumsi bersama obat lain.

Antara psikolog dan psikiater, keduanya dapat menjadi bagian dari tim perawatan kesehatan mental. Banyak yang menemui psikolog untuk terapi dan psikiater untuk mengatur pengobatan. Apakah seseorang memerlukan kedua jenis penyedia layanan tersebut atau tidak akan bergantung pada diagnosis, gejala, dan tujuan pengobatannya.

Lalu, Bagaimana Memilih Antara Psikolog atau Psikiater?

Psikolog dan psikiater sama-sama terlatih dalam penilaian psikologis. Keduanya pun dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi perawatan apa yang terbaik untuk kebutuhan Anda. Jika mereka merasa Anda memerlukan perawatan yang tidak mereka tawarkan, mereka akan merujuk Anda ke penyedia layanan yang dapat membantu.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih layanan penyedia antara psikolog atau psikiater:

1) Tingkat Keparahan Gejala

Secara umum, psikolog sangat cocok untuk individu dengan gejala kondisi ringan hingga sedang seperti depresi atau kecemasan. Mereka unggul dalam memberikan terapi suportif dan mengajarkan strategi mengatasi gejala-gejala ini.

Sedangkan individu yang menghadapi masalah kesehatan mental yang parah, seperti gangguan depresi mayor atau skizofrenia, dapat memperoleh manfaat dari keahlian psikiater. Psikiater dapat memberikan penilaian komprehensif dan meresepkan obat untuk mengatasi gejala yang parah.

2) Pengobatan

Psikolog tidak mempunyai kewenangan untuk meresepkan obat. Oleh karena itu, jika pengobatan bukan merupakan pilihan atau bagian penting dari rencana pengobatan, psikolog mungkin merupakan pilihan yang tepat.

Lalu bagi individu yang mungkin memerlukan pengobatan sebagai bagian dari perawatannya, psikiater sangat penting. Psikiater dapat mengevaluasi kebutuhan dan meresepkan obat psikiatris untuk menangani gejala secara efektif.

3) Pendekatan Perawatan

Psikolog berspesialisasi dalam berbagai pendekatan terapeutik, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), psikoanalisis, modifikasi perilaku, terapi bicara, dan praktik mindfulness. Mereka fokus pada eksplorasi dan modifikasi pola pikir dan perilaku untuk meningkatkan kesejahteraan mental.

Psikiater dapat menggunakan kombinasi perawatan, termasuk pengobatan, terapi bicara, dan intervensi terapeutik lainnya. Mereka memiliki cakupan yang lebih luas yang mencakup aspek biologis dan psikologis dari kesehatan mental.

Baca juga : Apa Saja yang Dibahas Saat Proses Konseling?

4) Jenis Masalah

Psikolog cocok untuk masalah yang berfokus pada hubungan atau situasional, seperti masalah di tempat kerja, konflik keluarga, atau mengatasi transisi kehidupan. Psikolog sering kali memberikan panduan dan strategi untuk mengatasi tantangan interpersonal.

Psikiater idealnya berkonsultasi untuk gejala kesehatan mental yang melemahkan yang secara signifikan mengganggu fungsi sehari-hari. Ini termasuk gangguan mood yang parah, gangguan psikotik, dan kondisi yang memerlukan intervensi farmakologis.

5) Efektivitas Perawatan Psikologis

Jika masalah ini dapat diatasi secara efektif melalui perawatan psikologis dan intervensi perilaku tanpa memerlukan pengobatan, psikolog mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, psikiater lebih penting ketika pengobatan merupakan komponen penting dari pengobatan yang efektif, terutama untuk kondisi dengan dasar biologis yang kuat.

6) Faktor Masyarakat, Komunitas, dan Keluarga

Jika masalahnya terkait dengan dinamika antarpribadi, hubungan, dan strategi penanggulangan pribadi, psikolog dapat menawarkan wawasan dan dukungan yang berharga. Sedangkan psikiater diperlukan jika masalahnya melibatkan interaksi kompleks antara faktor biologis, psikologis, dan sosial, dan pengobatan dianggap sebagai elemen penting dalam rencana pengobatan.

Pada akhirnya, keputusan antara psikolog dan psikiater bergantung pada kebutuhan spesifik individu, sifat dan tingkat keparahan gejala, serta preferensi mereka mengenai modalitas pengobatan. Perawatan kolaboratif, dimana psikolog dan psikiater bekerja sama, juga merupakan pendekatan yang umum dan efektif untuk perawatan kesehatan mental yang komprehensif.

 

 

 

 

 

 

Sumber :

https://www.lyrahealth.com/blog/psychiatrist-vs-psychologist/

https://pacifichealthsystems.com/blog/should-you-see-a-psychiatrist-or-a-psychologist-first/

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.