Deeptalk.co.id – Beberapa orang memang memiliki feeling yang kuat saat sedang berinteraksi dengan orang lain. Misalnya mereka akan merasa bahwa lawan bicaranya memiliki ketertarikan terhadap dirinya. Atau bahkan sebaliknya, mereka justru merasa lawan bicaranya sudah ingin mengakhiri interaksi diantara mereka. Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda-beda. Selain itu, dengan mempelajari teknik komunikasi juga akan meningkatkan kepekaan kita akan hal-hal semacam itu.

Meski demikian, dalam beberapa kasus hal ini justru bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan mental. Misalnya pada kasus erotomania yang merasa bahwa orang lain mencintainya. Namun pada kenyataannya kepercayaan tersebut hanyalah delusi semata. Gangguan yang satu ini memang cukup asing ditelinga kita. Pasalnya, erotomania memang merupakan kasus kesehatan mental yang sangat langkah jika dibandingkan dengan gangguan mental lainnya seperti stress, depresi, anxiety disorder, dan masih banyak lagi.

Walaupun erotomania termasuk dalam gangguan yang langkah, namun penting bagi kita membekali ilmu mengenai kondisi yang satu ini. Untuk itu, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai gangguan erotomania. Namun sebelum kita masuk ke pembahasannya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, maka segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan Psikolog atau Psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Berikut pembahasan mengenai gangguan erotomania.

Pengertian Gangguan Erotomania

Pengertian Gangguan Erotomania (Freepik)

Erotomania adalah salah satu gangguan mental yang ditandai dengan adanya perasaan bahwa orang lain sangat mencintai atau mengagumi dirinya. Namun pada kenyataannya hal tersebut hanya delusinya semata. Bahkan dalam beberapa kasus, orang yang menjadi subjek delusinya itu justru tidak mengenal dirinya.

Pengidap gangguan erotomania bahkan sering kali merasa memiliki hubungan spesial dengan subjek delusinya. Sayangnya karena ini termasuk dalam kategori gangguan delusi, mereka akan sulit menerima kenyataan yang sebenarnya. Tidak jarang hal ini justru membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin.

Gangguan erotomania ini bisa dialami oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan lebih rentan terhadap kondisi yang satu ini. Wanita yang rentan mengalami erotomania pada dasarnya adalah orang-orang dengan karakter penyendiri, penampilan yang kurang menarik, atau jarang berinteraksi secara langsung dengan lawan jenisnya.

Walaupun penderita gangguan erotomania didominasi oleh perempuan, namun laki-laki juga bisa saja mengalami kondisi serupa. Bahkan, gangguan erotomania pada laki-laki lebih berpotensi menimbulkan perilaku-perilaku agresif, bakan kekerasan.

Baca juga : Mengenal Bahaya dan Cara Mengatasi Sifat Egois

Penyebab Gangguan Erotomania

Penyebab Gangguan Erotomania (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti mengenai gangguan erotomania. Selain memang karena gangguan yang satu ini terbilang cukup langkah, tidak banyak juga penelitian lebih lanjut mengenai gangguan erotomania.

Masalah kesehatan mental

Dalam beberapa kasus, gangguan erotomania bisa ditimbulkan oleh beberapa masalah kesehatan mental. Gangguan mental yang berhubungan dengan gangguan erotomania adalah skizofrenia, skizoafektif, penyakit alzheimer, gangguan bipolar, gangguan depresi mayor dengan gejala psikotik, gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia, dan masih banyak lagi.

Kontribusi media social

Media social juga bisa saja berkontribusi dalam pembentukan gangguan erotomania dalam diri seseorang. Pasalnya, social media membuat seseorang dengan mudah mengakses privasi seseorang. Dengan demikian, tidak menuntut kemungkinan orang yang tidak dikenalpun dapat mengetahui aktivitas yang kita lakukan.

Metode penanganan stress

Gangguan erotomania yang kita kenal merupakan gangguan mental dan kucup memberikan stigma negatif di mata masyarakat. Meski demikian, dalam beberapa kasus gangguan ini justru menjadi metode bagi beberapa orang untuk mengatasi stress atau bahkan trauma berat yang dialami.

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang

Seperti yang kita ketahui bahwa mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang tanpa arahan dari dokter bisa memicu delusi dan halusinasi. Delusi sendiri merupakan ciri khas utama dari seorang pengidap gangguan erotomania. Maka dari itu, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang bisa memicu kondisi erotomania.

Kurang percaya diri

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang rendah juga bisa memicu gangguan erotomania. Hal ini diperkirakan menjadi mekanisme pertahan diri bagi mereka. Pasalnya, mereka tidak bisa menemukan orang-orang yang tepat di dunia nyata, dan akhirnya melahirkan delusi-delusi akan rasa cinta orang terhadap dirinya.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai gangguan erotomania. Dapat disimpulkan bahwa gangguan erotomania merupakan gangguan mental yang bisa menyerang siapa saja. Walaupun gangguan ini lebih sering dialami oleh perempuan, namun gangguan erotomania pada laki-laki justru bisa menimbulkan perilaku agresif. Gangguan erotomania juga termasuk dalam kategori gangguan mental. Untuk itu, penderita gangguan erotomania perlu mendapatkan penanganan secara profesional. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Egois : Sikap Berlebihan Dalam Mementingkan Diri Sendiri

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.