Deeptalk.co.id – Dalam era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Kehadirannya pun memberikan berbagai manfaat dan kemudahan dalam berkomunikasi dan berbagi informasi hingga memungkinkan untuk memperluas relasi. Namun, dibalik manfaatnya yang memudahkan aktivitas manusia, media sosial juga memiliki dampak buruk terutama bagi kesehatan mental.

 

Paparan berlebihan pada media sosial dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Hal ini dapat terjadi karena seringkali kita terpapar informasi yang menimbulkan perasaan cemas atau tidak nyaman, seperti konten negatif atau berita yang tidak menyenangkan.

 

Selain itu, media sosial juga seringkali memunculkan perasaan tidak cukup atau rendah diri karena terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain yang diposting di media sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dampak media sosial pada kesehatan mental kita dan mengambil tindakan preventif untuk menjaga kesehatan mental.

 

 

kesehatan mental di media sosial

Media sosial memberikan dampak bagi kesehatan mental (cr : Kompas)

 

Berkontribusi Pada Kecemasan dan Depresi

 

Berbagai studi penelitian menunjukkan adanya hubungan antara media sosial dan gejala kecemasan dan depresi. Salah satunya pada sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2016 dengan menggunakan data survei dari 1.787 orang dewasa AS antara usia 19 dan 32. Dari survei tersebut ditemukan adanya hubungan antara penggunaan media sosial dan peningkatan depresi.

 

Kemudian studi lainnya pada tahun 2017 dengan menggunakan data dari survei yang sama mencoba untuk mencari tahu dampak penggunaan berbagai platform di media sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang menggunakan antara 7 hingga 11 platform media sosial lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan daripada orang yang menggunakan antara 0 dan 2 platform.

 

Sedangkan sebuah studi tahun 2018 terhadap 143 mahasiswa menemukan bahwa membatasi penggunaan media sosial hingga 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan kesejahteraan. Dalam penelitian ini, partisipan yang menggunakan Facebook, Snapchat, dan Instagram hanya 10 menit setiap hari selama 3 minggu. Dilaporkan bahwa mereka mengalami penurunan depresi dan kesepian, dibandingkan dengan partisipan yang menggunakan media sosial seperti biasanya.

 

Menjaga Kesehatan Mental Namun Tetap Bisa Up-To-Date?

 

Dari beragam penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya, disimpulkan bahwa terlalu sering terpapar atau banyak menggunakan media sosial akan berakibat buruk pada kesehatan mental. Sehingga perlu bagi kita untuk mengurangi penggunaannya demi mencapai kesejahteraan diri.

 

Akan tetapi, dunia saat ini meminta kita untuk selalu mawas diri dengan informasi yang ada. Juga agar bisa tetap terhubung dengan lingkungan, pun tidak memungkiri untuk kita tetap harus menggunakan media sosial.

 

Tak perlu risau, karena dalam artikel ini kami akan menyajikan tips untuk Anda agar tetap up-to-date namun kesehatan mental tetap terjaga.

 

1. Berhati-Hatilah

 

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memikirkan tentang bagaimana, mengapa, dan seberapa banyak Anda menggunakan media sosial. Platform media sosial dengan banyak orang di dalamnya memiliki agendanya sendiri. Dan beberapa mungkin mengajak Anda untuk saling terhubung atau berinteraksi. Jadi, perhatikan berapa banyak waktu dan energi yang Anda berikan kepada sesama pengguna media sosial dan pikirkan tentang apa yang mereka inginkan dari Anda saat berinteraksi.

 

Untuk mengukur penggunaan mana yang positif dan produktif dan mana yang merugikan, tanyakan pada diri Anda sendiri. Seperti kapan sebaiknya saya menggunakan media sosial yang dapat membuat saya merasa baik atau buruk, dan mengapa? Atau apakah saya perlu menggunakannya sepanjang waktu?

 

Berhati-hati tentang penggunaan media sosial Anda dapat membantu Anda mendapatkan wawasan dan penerimaan tentang bagaimana hal itu membuat Anda merasa dan bertindak sesuai dengan itu.

 

Baca juga : Gunakan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Dampak Positive Self-Talk

 

2. Jadilah Aktif, Bukan Pasif

 

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara pasif, seperti hanya menghabiskan waktu untuk menjelajahi feed berita dan doomscrolling semata dikaitkan dengan hasil negatif. Ini termasuk membandingkan diri dengan orang lain, iri hati, perasaan cemas dan depresi.

 

Namun sebaliknya yakni penggunaan aktif dimana Anda sering mengirim pesan dan berinteraksi dengan memberikan suatu komentar positif di postingan akan berkaitan dengan hasil yang positif. Hal ini bisa digambarkan sebagai peningkatan dukungan sosial dan perasaan keterhubungan sosial yang lebih besar.

 

Ikuti, bagikan, dan berinteraksi dengan akun dan orang-orang yang menyediakan konten positif yang Anda sukai. Bergabunglah dengan komunitas online untuk menemukan orang yang berpikiran sama dan membuat koneksi baru. Perhatikan pengikut Anda sendiri di media sosial dan gunakan pengaturan Anda untuk memastikan hanya orang positif yang mengikuti Anda.

3. Istirahat

 

Untuk menjaga kewarasan diri dari hiruk pikuk persebaran informasi di media sosial, akan lebih baik bagi Anda untuk mengambil cuti sejenak dari postingan-postingan orang lain atau bahkan rehat sepenuhnya.

 

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa istirahat satu minggu dari media sosial memberikan peningkatan yang signifikan dalam kesejahteraan diri. Ini termasuk pada berkurangnya gejala depresi dan kecemasan, terutama bagi orang-orang yang merupakan pengguna berat dari platform tersebut.

 

Jika Anda khawatir tentang penggunaan media sosial Anda, ingatlah bahwa Anda dapat menghindarinya. Itu bisa berarti mematikan selama beberapa jam setiap hari, satu hari dalam seminggu atau bahkan seminggu penuh.

 

4. Mengontrol Diri

 

Penelitian telah menemukan bahwa berhenti dari media sosial untuk sementara waktu sangat bermanfaat bagi mereka yang penggunaannya menimbulkan perasaan iri terhadap orang lain di platform tersebut. Penting untuk diingat bahwa Anda dapat mengambil kendali ketika menggunakan aplikasi media sosial. Aplikasi atau platform hanyalah alat dan Anda yang bertanggung jawab pada diri Anda sendiri.

 

Bisukan, berhenti ikuti, blokir, atau hapus apa pun atau siapa pun yang membuat Anda kesal. Laporkan apa pun yang kasar atau menjengkelkan ke platform media sosial.

 

Pada tingkat yang lebih terperinci, gunakan setelan Anda untuk mempertahankan kontrol tersebut. Jika melihat berapa banyak suka yang diperoleh orang lain, misalnya, mengarah pada perbandingan negatif yang merusak, minimalkan atau matikan suka atau batasi apa yang Anda lihat.

 

 

 

 

Sumber :

Ms, M. T. (2022, April 20). Your Guide to Creating a Healthier Relationship with Social Media. Healthline. https://www.healthline.com/health/social-media-and-mental-health

Plackett, R. (n.d.). Social media: how to protect your mental health. The Conversation. https://theconversation.com/social-media-how-to-protect-your-mental-health-187935

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.