Deeptalk.co.id – Tugas orang tua dalam mendidik anak memang tidaklah mudah. Orang tua yang baik akan memastikan anak melalui masa-masa tumbuh kembangnya dengan baik. Tidak lupa juga untuk mengajarkan berbagai macam kemampuan untuk melindungi diri. Salah satunya mengajarkan anak untuk tidak menjadi seorang people pleaser.
Sekilas anak dengan people pleaser memang tampak bagaikan malaikat. Mereka akan dengan sigap membantu teman, guru, atau orang-orang disekitarnya. Sayangnya, anak dengan people pleaser juga kesulitan untuk menolak permintaan orang lain. Dalam banyak kasus, anak dengan people pleaser bahkan mengabaikan kepentingan pribadinya demi membantu orang lain.
Kondisi people pleaser pada anak bisa berdampak buruk untuk masa depan anak. Maka dari itu, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai tips mencegah anak menjadi people pleaser.
Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu memiliki anak dengan kecenderungan people pleaser, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan psikolog atau ahli tumbuh kembang anak. Dengan begitu anak akan mendapatkan arahan untuk bisa bersikap lebih baik lagi.
Dampak Buruk People Pleaser Pada Anak
Mencegah people pleaser pada anak tentu bukan tanpa alasan yang jelas. People pleaser memberikan dampak buruk yang bisa mempengaruhi masa depan anak. Berikut beberapa dampak buruk people pleaser pada anak:
Sulit membuat keputusan
Anak dengan people pleaser cenderung mengalami kesulitan dalam membuat keputusan. Pasalnya, mereka terbiasa bertindak sesuai dengan arahan atau perintah dari orang lain. Kondisi yang satu ini bisa menimbulkan masalah saat anak memasuki usia remaja dan dewasa. Pasalnya pada usia tersebut anak mulai membuat banyak keputusan untuk hidupnya.
Lelah secara fisik dan emosional
Dampak buruk people pleaser pada anak selanjutnya adalah memungkinkan anak mengalami kelelahan secara fisik maupun emosional. Pasalnya, anak dengan people pleaser tidak mampu menolak permintaan orang lain. Dengan demikian, mereka selalu melakukan permintaan orang lain terlepas dari kondisi mereka saat itu.
Mengabaikan kepentingan pribadi
Anak dengan people pleaser juga selalu mengutamakan kebutuhan, kepentingan, perasaan, dan permintaan orang lain. Hal tersebut membuat anak sering mengabaikan diri sendiri, termasuk perasaan dan kondisi emosional anak.
Memicu berbagai masalah kesehatan mental
Terjebak dalam kebiasaan menjadi seorang people pleaser juga bisa membuat anak rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental. People pleaser pada anak bisa memicu stress berlebih, gangguan kecemasan, dan hilangnya rasa menghargai diri sendiri.
Baca juga: Masalah Mental Akibat Memiliki Pasangan Toxic
Cara Mencegah Anak Menjadi People Pleaser
Dampak dari people pleaser pada anak tentu bukan hal yang dihadapkan orang tua. Untuk itu, orang tua harus mengantisipasi agar anak tidak menjadi seorang people pleaser. Berikut beberapa cara yang bisa orang tua praktekan agar anak tidak menjadi seorang people pleaser:
Jangan biarkan anak terus-menerus bertindak untuk orang lain
Mungkin akan menyenangkan bagi orang tua jika memiliki anak yang senang membantu. Namun hal tersebut harus dalam batas wajar. Jangan sampai bantuan dari anak justru menyiksa anak tersebut. Untuk itu, sebisa mungkin orang tua jangan membiarkan anak terus-menerus bertindak untuk orang lain.
Memberikan contoh
Untuk mendidik anak agar terhindar dari kondisi people pleaser, orang tua harus terlebih dahulu menjadi seseorang yang terhindar dari kondisi people pleaser. Menjadi contoh yang baik untuk anak merupakan pilihan yang tepat. Orang tua juga bisa mengajarkan anak bagaimana cara menolak permintaan orang lain dengan cara yang baik.
Jangan biarkan anak selalu merasa bersalah
Ada kalanya anak melakukan beberapa kesalahan dalam proses belajarnya. Tugas yang cukup berat untuk membuat anak belajar dari kesalahan, tanpa membuatnya merasa bersalah. Terutama untuk kesalahan yang tidak sepenuhnya ada pada anak.
Tingkatkan rasa percaya diri anak
Orang tua juga bisa mendidik anak agar lebih percaya diri. Rasa percaya diri anak akan membuatnya terhindar dari kondisi people pleaser. Orang tua bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti memberikan pujian akan pencapaian yang anak dapatkan.
Ajarkan anak berkata tidak
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa sekalipun masih banyak yang kesulitan untuk menolak permintaan orang lain atau berkata tidak. Untuk itu, orang tua harus sedini mungkin mengajarkan anak kapan mereka menerima untuk membantu orang lain, dan kapan anak menolak untuk membantu orang lain. Orang tua juga harus mengajarkan kalimat yang tepat untuk menolak permintaan orang lain. Misalnya dengan menyelipkan kata “maaf” saat menolak permintaan orang lain.
Itu dia sedikit penjelasan mengenai dampak people pleaser pada anak, dan cara mencegahnya. Jika kamu memiliki kendala dalam mengawasi tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan para ahli. Kamu bisa mengunjungi psikolog, psikiater, atau para ahli tumbuh kembang anak.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pasangan Toxic
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia