Deeptalk.co.id – Lautan memang merupakan tempat yang masih menyimpan banyak misteri di muka bumi. Meski begitu, keindahan lautan seringkali membuat orang terpanah. Hal ini membuat pantai, bahkan lautan dalam menjadi tempat liburan atau refreshing oleh banyak orang.

Menjelajahi lautan memang tidak semudah menjelajahi daratan. Karena itulah keindahan lautan lebih terjaga oleh tangan-tangan manusia. Hanya sebagian kecil orang saja yang mampu untuk menyelam ke dalam lautan.

Walaupun indah untuk sebagian besar orang, namun bagi penderita thalassophobia lautan merupakan tempat yang sangat mengerikan. Simak penjelasan mengenai thalassophobia dalam artikel ini!

Pengertian Gangguan Thalassophobia

Pengertian Gangguan Thalassophobia (Cr. Hipwee)

Sebelum membahas lebih dalam mengenai thalassophobia, ada baiknya kamu mengetahui apa pengertian dari thalassophobia itu sendiri. Thalassophobia berasal dari bahasa Yunani yaitu thalassa yang artinya laut, dan phobia yang merupakan gambaran akan rasa takut berlebih terhadap suatu hal.

Thalassophobia dalam artian luas artinya rasa takut berlebih terhadap air dalam jumlah yang cukup besar, seperti lautan, samudra, dan juga danau. Thalassophobia masuk dalam kategori fobia spesifik dan berfokus kepada air dalam jumlah besar.

Berbeda dengan aquaphobia yang merupakan rasa takut terhadap air secara menyeluruh, penderita thalassophobia hanya merasa takut terhadap air dalam jumlah yang besar. Sedangkan penderita aquaphobia akan takut terhadap air walau dalam jumlah kecil.

Gangguan fobia merupakan gangguan mental yang paling sering dialami oleh masyarakat di Amerika Serikat. Namun, thalassophobia hanya ditemukan pada sebagian kecil dari banyaknya penderita gangguan fobia. Thalassophobia juga lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria.

Penderita thalassophobia umumnya akan merasa takut secara berlebihan jika berada di dekat laut, tidak berani masuk ke dalam laut, tidak suka mendatangi pantai, tidak mau naik perahu, dan mendekati hal-hal yang berhubungan dengan lautan atau air dalam jumlah besar.

Penyebab Gangguan Thalassophobia

Penyebab Gangguan Thalassophobia (Cr. Boombastis)

Sayangnya, gangguan thalassophobia belum diketahui secara pasti penyebabnya hingga saat ini. Meski demikian, beberapa faktor dipercaya dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami gangguan thalassophobia. Faktor-faktor tersebut adalah faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor biologis.

Faktor genetik meliputi individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau gangguan fobia jenis lain, akan beresiko mengalami gangguan thalassophobia.

Untuk faktor lingkungan bisa berupa pengalaman pernah tenggelam atau melihat orang tenggelam, melihat hiu atau binatang menyeramkan di laut, melihat atau mengalami bencana yang berhubungan dengan lautan atau air dalam jumlah besar, dan juga memiliki pengalaman negatif saat berenang.

Sedangkan faktor biologis bisa berupa adanya gangguan pada bagian otak yang memproses rasa takut. Hal tersebut bisa membuat seseorang merasa takut bahkan terhadap hal-hal kecil sekalipun. Termasuk mengalami thalassophobia atau gangguan fobia lainnya.

Baca juga : Takut Kepada Hujan? Kenali Keunikan Gangguan Ombrophobia

Gejala Gangguan Thalassophobia

Gejala Gangguan Thalassophobia Cr. KlikDokter)

Untuk mengetahui seseorang mengalami gangguan thalassophobia atau tidak, kamu bisa memperhatikan beberapa gejala berikut:

Gejala fisik

Penderita thalassophobia saat berhadapan dengan lautan atau air dalam jumlah besar cenderung akan merasa pusing, sakit kepala ringan, mual, jantung berdebar lebih cepat, sesak nafas atau kesulitan bernafas, dan juga berkeringat.

Gejala psikologis

Penderita thalassophobia cenderung akan merasa kewalahan akan apa yang mereka rasakan, memiliki perasaan cemas yang berlebih terutama saat berhadapan dengan lautan, merasa terpisah dari situasi, merasa perlu untuk melarikan diri, bahkan memiliki bayangan akan terjadinya bencana.

Penanganan Gangguan Thalassophobia

Penanganan Gangguan Thalassophobia (Cr. Alodokter)

Walaupun telah mengetahui beberapa gejala di atas, untuk memastikan hal tersebut merupakan gangguan thalassophobia atau bukan, perlu dilakukan diagnosis oleh psikolog atau psikiater terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan penangan yang tepat sesuai dengan gejala yang ada.

Jika masih ragu untuk mengunjungi psikolog atau psikiater, kamu bisa melakukan penanganan secara alami seperti meminum minuman herbal yang dapat membuat mu merasa lebih rileks, mengerjakan hobi yang menenangkan, melakukan meditasi atau olahraga ringan, dan juga perbanyak interaksi dengan keluarga dan orang-orang terdekat.

Jika cara-cara tersebut tidak mendapatkan hasil yang baik, kamu harus segera mengunjungi psikolog atau psikiater. Psikolog umumnya akan memberikan penanganan berupa terapi psikologis. Sedangkan dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan.

Terapi psikologis yang sering digunakan untuk kasus penderita thalassophobia adalah terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi eksposur. Terapi kognitif perilaku bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan penderita mengalami gangguan thalassophobia, sedangkan terapi eksposur bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang ditakuti sebenarnya bukanlah hal yang perlu ditakuti.

Untuk obat-obatan yang diresepkan oleh psikiater tentulah bukan obat-obatan yang bisa dibeli dengan bebas. Psikiater umumnya akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu meredakan perasaan cemas berlebih terhadap penderita thalassophobia.

Baik terapi psikologis maupun obat-obatan, keduanya akan disesuaikan dengan gejala dan seberapa tinggi tingkat keparahan gangguan thalassophobia yang dimiliki penderita. Untuk itulah diagnosis perlu dilakukan secara tepat. Bisa jadi antara penderita satu dengan penderita yang lain akan mendapatkan penanganan yang berbeda.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : Rasa Takut Terhadap Wanita Cantik. Ini Dia Gangguan Venustraphobia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.