Deeptalk.co.id – Kebiasaan menggigit kuku pada dasarnya cukup sering kita jumpai. Bahkan salah satu diantara kita mungkin ada yang memiliki kebiasaan tersebut. Dalam banyak kondisi, kebiasaan menggigit kuku memang tidak begitu mengganggu. Namun tidak jarang juga kondisi ini bisa mempengaruhi pencernaan.

Kebiasaan menggigit kuku umumnya kita jumpai pada anak-anak. Seiring dengan bertambahnya usia, kebiasaan tersebut akan semakin memudar. Namun pada beberapa orang, kebiasaan menggigit kuku ini justru dialami hingga usia dewasa, atau berlangsung terus menerus. Kondisi semacam inilah yang dikenal dengan istilah onychophagia.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai kondisi onychophagia, artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai kondisi tersebut. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Pengertian Onychophagia

Pengertian Onychophagia (Freepik)

Onychophagia merupakan kondisi dimana seseorang memiliki kebiasaan menggigit kuku yang kronis atau terus-menerus. Pada dasarnya, kebiasaan menggigit kuku bukanlah masalah yang besar. Namun jika perilaku tersebut berlangsung terus-menerus, maka bisa jadi itu tanda adanya suatu gangguan tertentu.

Dalam DSM-5 yang merupakan buku pedoman diagnosa gangguan mental, kondisi onychophagia ini dikategorikan dalam body focused repetitive behavior atau gangguan perilaku yang fokus terhadap tubuh.

Kebiasaan menggit kuku ini sering kali dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan mental. Misalnya stress berlebih yang membuat seseorang melakukan pelarian dengan menggigit kuku, atau seseorang yang mengalihkan rasa cemasnya dengan menggigit kuku. Dengan demikian, kondisi onychophagia juga cukup mempengaruhi kondisi mental seseorang.

Kebiasaan menggigit kuku sering kali dianggap tidak masalah. Tentu saja itu benar, jika menggigit kuku hanya dilakukan sekali dua kali. Namun jika kebiasaan menggigit kuku sudah berlangsung cukup lama, maka penderitanya perlu melakukan sesuatu untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.

Penyebab Onychophagia

Penyebab Onychophagia (Freepik)

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui penyebab utama seseorang mengalami onychophagia. Meski demikian berdasarkan beberapa sumber, onychophagia bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Kecemasan berlebih

Dalam situasi cemas, seseorang cenderung melakukan hal-hal diluar kendali mereka. Beberapa orang cenderung menggigit kukunya saat sedang mengalami kecemasan berlebih. Mungkin adegan semacam itu pernah kamu saksikan di film atau bahkan dunia nyata.

Baca juga: Apa Itu Sindrom Lima?

Karakter perfeksionis

Pemicu onychophagia bisa juga karena memiliki karakter yang perfeksionis, yaitu orang-orang yang memiliki standar tinggi untuk dirinya dan lingkungan disekitarnya. Orang dengan karakter perfeksionis akan merasa frustasi jika standarnya tidak terpenuhi. Pada posisi frustasi tersebutlah beberapa dari mereka memiliki kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia.

Perasaan bosan

Dalam beberapa kasus, onychophagia juga bisa dipicu oleh rasa bosan. Misalnya saat sedang mengantri, menunggu seseorang, atau memang sedang tidak ada pekerjaan. Beberapa orang mengisi kebosanan mereka dengan menggigit kuku.

Meniru perilaku orang lain

Kondisi onychophagia juga bisa saja disebabkan oleh upaya untuk meniru orang lain. Kondisi semacam ini biasanya terjadi pada anak-anak. Dimana anak akan meniru perilaku temannya dalam menggigit kuku. Jika berlangsung lama, maka perilaku tersebut bisa terus berulang.

Komplikasi dari beberapa gangguan mental

Faktor pemicu onychophagia berikutnya bisa saja karena komplikasi dari gangguan mental tertentu. Misalnya pada penderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), oppositional defiant disorder, separation anxiety disorder, obsessive compulsive disorder, dan sebagainya.

Gejala Onychophagia

Gejala Onychophagia (Freepik)

Kondisi onychophagia seharusnya dikenali sejak dini untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Maka dari itu, penting bagi kita memahami gejala-gejala yang ditunjukan oleh penderita onychophagia.

Gejala utama dari kondisi onychophagia tentunya timbulnya kebiasaan menggigit kuku. Namun secara lebih spesifik, berikut beberapa gejala onychophagia:

  • Merasa lebih lega atau tenang saat menggigit kuku.
  • Berusaha menyembunyikan kebiasaan mereka dalam menggigit kuku, karena merasa malu akan perilaku tersebut. Walaupun dalam banyak kondisi penderita menggigit kuku bahkan tanpa mereka sadari.
  • Merasa malu atau takut saat mengalami lecet, luka, atau sejenisnya pada kulit sekitar kuku. Walaupun kondisi tersebut merupakan hal yang sering mereka alami.
  • Mengalami berbagai masalah akibat kebiasaan mereka dalam menggigit kuku. Misalnya mengalami masalah pencernaan, kerusakan gigi dan mulut, infeksi jamur pada area kulit, dan masih banyak lagi.

Itu dia penjelasan singkat mengenai onychophagia. Walaupun sekilas kondisi tersebut tidak tampak berbahaya, namun pada kenyataannya onychophagia tetap tidak bisa diabaikan. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut jika kamu memiliki beberapa gejala di atas. Ketahuilah, penanganan yang tepat sesegera mungkin akan membantu kelancaran proses penanganan. Jangan tunggu kondisi semakin parah untuk melakukan pemeriksaan.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Hubungan Abusive dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.