Deeptalk.co.id – Multitasking, praktik melakukan beberapa tugas sekaligus, seringkali dipandang sebagai cara efisien untuk meningkatkan produktivitas dalam era modern yang penuh dengan tuntutan. Di sisi lain, kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir di luar kotak, menggabungkan ide-ide baru, dan menciptakan solusi yang unik. Terkadang, tampaknya ada kontradiksi antara multitasking yang berfokus pada tugas-tugas konkret dan kreativitas yang menuntut pemikiran yang mendalam dan koneksi ide-ide yang kompleks.
Namun, artikel ini akan menguraikan hubungan antara multitasking dan kreativitas, menjelaskan apakah mereka bisa bersamaan, atau mungkin ada cara tertentu untuk menggabungkannya secara efektif. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan ini, kita dapat memanfaatkan multitasking dengan bijak untuk meningkatkan kreativitas kita tanpa mengorbankan produktivitas.
Multitasking dan Kreativitas
Ide lahir dari aktivitas di korteks prefrontal otak, namun bagian otak ini sebenarnya hanya dapat fokus pada satu hal dalam satu waktu. Multitasking memberikan beban yang tidak perlu pada korteks prefrontal Anda dan memperlambat kemampuan berpikir Anda.
Sebuah tim tidak dapat secara efektif mengetahui apakah anggota timnya melakukan banyak tugas karena korteks prefrontal memerlukan “waktu tenang” untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. Jika otak tidak diberikan waktu untuk fokus, kreativitas dan inovasi akan terganggu.
Multitasking adalah kemampuan untuk mengelola beberapa tanggung jawab atau tugas pada saat yang bersamaan. Meskipun keterampilan ini tampak berguna, penelitian justru menunjukkan bahwa multitasking dapat berdampak negatif pada kreativitas.
Ketika seseorang melakukan banyak tugas, memori kerjanya digunakan untuk menyimpan informasi sementara, yang dapat menyebabkan beban mental dan penurunan kreativitas. Multitasking juga dapat menyebabkan kelelahan dan stres, yang selanjutnya dapat menurunkan kreativitas. Selain itu, multitasking dapat menurunkan produktivitas dan kualitas kerja.
Baca juga : Cara Agar Tetap Memiliki Motivasi Saat Bekerja
Meskipun mungkin untuk mengintegrasikan informasi visual dan meningkatkan kemampuan kognitif dengan melakukan banyak tugas secara multitasking, penting untuk dicatat bahwa efek negatif dari multitasking dapat lebih besar daripada potensi manfaatnya. Oleh karena itu, umumnya disarankan untuk fokus pada satu tugas pada satu waktu untuk memaksimalkan kreativitas dan produktivitas.
Namun ada juga penelitian lain yang menyebutkan pengaruh multitasking terhadap kreativitas seseorang. Kebiasaan multitasking mempengaruhi kreativitas pada tugas-tugas berikutnya dan hal itu terjadi melalui proses yang dimediasi secara serial. Yakni di mana multitasking meningkatkan aktivasi, yang meningkatkan fleksibilitas kognitif, sehingga menghasilkan efek positif pada kreativitas hilir.
Hasilnya, dari studi arsip dan percobaan laboratorium pertama mendukung teori yang diajukan tentang hubungan positif antara multitasking dan kreativitas selanjutnya. Hasil dari studi lapangan eksperimen semu dan eksperimen laboratorium kedua menunjukkan bahwa multitasking meningkatkan kreativitas melalui aktivasi dan fleksibilitas kognitif yang bertindak secara bersamaan.
Strategi Multitasking Untuk Tingkatkan Inovasi
Kebanyakan orang yang melakukan banyak tugas akan menolak gagasan bahwa kebiasaan mereka berdampak buruk pada kinerja mereka. Anda mungkin perlu mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka menghentikan kebiasaan tersebut. Berikut adalah beberapa ide.
1) Menyatakan jeda email: Beberapa eksekutif bisnis telah menetapkan “hari tanpa email” dan sebagai hasilnya, mereka menikmati peningkatan produktivitas yang besar. Email dapat memakan waktu hingga 28 persen dalam sehari, dan hal ini menyebabkan stres bagi pekerja. Menetapkan batasan pada email akan langsung meningkatkan produktivitas dan mengurangi stres sehingga menghasilkan lebih banyak kreativitas.
Baca juga : Tips Mengatasi Anxiety di Tempat Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas
2) Jadwalkan waktu tenang: Otak Anda tidak dirancang untuk melakukan dua hal sekaligus dan tidak dapat menghasilkan ide-ide inovatif jika stres dan terlalu banyak bekerja. Berikan waktu dan ruang untuk menciptakan solusi inovatif yang Anda cari.
3) Tetapkan prioritas: Penelitian menunjukkan dengan jelas bahwa berfokus pada banyak tugas pada saat yang sama mengurangi efektivitas upaya tersebut. Kebanyakan orang yang berprestasi fokus pada satu tugas untuk jangka waktu yang lama sebelum beralih ke tugas lain, namun orang yang tidak jelas dalam prioritasnya mungkin tidak dapat melakukan hal ini tanpa merasa stres. Bantu mereka dengan memastikan bahwa prioritasnya jelas.
4) Tetapkan tenggat waktu yang masuk akal dan beban kerja yang seimbang: Jika Anda terus-menerus meminta hal yang mustahil dari karyawan Anda, mereka akan berusaha mencapainya dengan melakukan banyak tugas atau memberikan hasil di bawah standar. Kecuali pendekatan semacam ini dimasukkan ke dalam rencana Anda, bersikaplah wajar ketika Anda meminta karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugas ini pada tanggal tertentu, dan dengarkan setiap kekhawatiran yang mereka ajukan mengenai tenggat waktu. Selain itu, pastikan Anda mendistribusikan tugas secara adil di antara anggota tim.
5) Mendorong kewaspadaan: Seseorang akan bekerja lebih baik dan lebih kreatif ketika mereka fokus pada tugas yang ada. Jika memungkinkan, cegah multitasking, yang sering kali dianggap kebalikan dari mindfulness. Anda tidak perlu menetapkan waktu meditasi harian—walaupun tidak ada salahnya jika semua orang fokus pada waktu yang sama untuk meminimalkan gangguan. Pastikan saja tim mengetahui bahwa Anda menghargai perhatian dan perhatian dibandingkan hiruk pikuk multitasking yang tidak ada artinya.
Sumber :
https://www.qad.com/blog/2019/07/multitasking-or-innovation-choose-one