Deeptalk.co.id – Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka akan semakin banyak istilah-istilah baru untuk menggambarkan situasi dan kondisi tertentu. Salah satu istilah yang masih terbilang baru di kalangan masyarakat adalah phubbing.
Banyak orang yang menggambarkan phubbing sebagai suatu perilaku negatif, banyak juga yang menghubungkan kondisi tersebut dengan gejala-gejala gangguan mental. Lantas, apa sebenarnya phubbing itu?
Untuk mengenal lebih jauh akan istilah phubbing, artikel kali ini akan secara khusus membahas hal tersebut. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu mengalami beberapa gejala gangguan mental, jangan ragu untuk memeriksakan diri kepada psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Apa Itu Phubbing?
Istilah phubbing merupakan singkatan dari dua kata, yaitu phone yang berarti telepon, dan snubbing yang berarti menghina. Meski demikian, istilah phubbing sendiri menggambarkan perilaku seseorang yang terlalu asik dengan teleponnya, sehingga seakan menghina atau tidak menghargai orang-orang yang ada disekitarnya.
Seperti yang dipaparkan di awal, istilah phubbing sendiri memang masih terbilang baru. Istilah phubbing pertama kali dikemukakan pada tahun 2012 di Australia. Walaupun istilah tersebut terbilang baru, namun tidak bisa dipungkiri bahwa phubbing pada dasarnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu kita sendiri sebagai pelaku phubbing, atau orang-orang di sekitar kita.
Memang benar bahwa phubbing merupakan salah satu tanda kecanduan handphone. Namun bukan berarti semua orang yang melakukan phubbing pasti mengalami kecanduan handphone. Artinya, intensitas dan seberapa mendominasi phubbing dalam kehidupan individu, bisa menggiring mereka ke tahap kecanduan.
Phubbing sering kali dianggap kondisi yang sepele. Namun yang juga sering dilupakan bahwa banyak sekali dampak negatif dari sosial media. Mulai dari meningkatnya kemungkinan cyberbullying, hingga kerusakan pada mata. Terlebih lagi jika mengingat pelaku phubbing didominasi oleh anak-anak dan remaja. Dimana anak-anak dan remaja masih mengalami proses perkembangan kemampuan sosial, yang tentunya phubbing akan mengganggu proses perkembangan tersebut.
Baca juga: Jenis-Jenis Masalah Kesehatan Mental Akibat Sosial Media
Ciri-Ciri Phubbing
Terkadang kita tidak menyadari bahwa phubbing sering kita alami sehari-hari. Bisa jadi itu karena kita memang kurang peka akan perilaku dan kondisi kita, atau justru karena kurangnya pengetahuan akan kondisi tersebut. Padahal, menyadari perilaku phubbing sedini mungkin bisa membuat kita lebih mudah untuk menghindarinya. Maka dari itu, berikut beberapa ciri-ciri phubbing yang perlu kita ketahui:
Selalu memegang HP
Seperti pengertian phubbing itu sendiri, salah satu ciri dari phubbing adalah kebiasaan mereka untuk tidak terlepas dari handphone. Mereka memiliki kebiasaan untuk selalu mengecek handphone dimanapun dan kapanpun. Umumnya perilaku semacam ini dilakukan demi tidak ketinggalan informasi atau trend yang ada.
Melakukan dua percakapan sekaligus
Ciri berikutnya dari perilaku phubbing adalah kebiasaan mereka dalam melakukan dua percakapan sekaligus. Maksudnya, mereka terbiasa berkomunikasi dengan orang lain menggunakan hanphone, namun diwaktu yang sama mereka juga berkomunikasi dengan orang di hadapannya. Kondisi semacam ini sering kali mengganggu fokus. Dampaknya, mereka kurang bisa menangkap informasi, atau justru salah menyampaikan informasi.
Selalu bermain handphone tanpa mengenal situasi
Perilaku phubbing juga ditandai dengan kebiasaan mereka dalam bermain handphone yang tidak mengenal situasi dan kondisi. Dalam banyak kasus, orang-orang yang terbiasa berperilaku phubbing bahkan memainkan handphone di momen-momen penting. Misalnya saat kumpul keluarga, acara kedukaan, dan lain sebagainya.
Dampak Phubbing Dalam Kehidupan
Phubbing pada dasarnya merupakan perilaku yang buruk. Bagaimana tidak, perilaku tersebut bahkan memberikan berbagai dampak negatif dalam kehidupan. Berikut beberapa dampak dari phubbing:
Merusak hubungan sosial
Dampak paling nyata dari phubbing adalah mampu merusak hubungan sosial seseorang. Pasalnya, perilaku phubbing ini memang membuat lawan bicara seakan tidak dihargai keberadaannya. Jika berlangsung terus menerus, pelaku phubbing bisa mendapatkan cap negatif, dan dijauhi oleh lingkungan sosialnya.
Memicu berbagai masalah kesehatan mental
Tanpa disadari phubbing juga bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan mental. Seperti yang dibahas di awal, phubbing bisa saja menjadi salah satu gejala kecanduan handphone jika tidak segera ditangani dengan baik.
Selain itu, perilaku phubbing sering membuat orang lain merasa dikucilkan, ditolak, atau diremehkan. Dimana perasaan-perasaan negatif tersebut bisa mengundang berbagai masalah kesehatan mental, seperti penurunan rasa percaya diri, stress berlebih, gangguan kecemasan, hingga depresi. Artinya, dampak kesehatan mental perilaku phubbing tidak hanya pada pelakunya, namun juga pada orang-orang yang menjadi korbannya.
Disisi lain, orang-orang yang melakukan phubbing juga terlalu mencurahkan perhatian mereka pada handphone dan sosial media. Hal tersebut bisa memperbesar kemungkinan cyberbullying, gangguan kecemasan, penurunan rasa percaya diri, FOMO, depresi, dan masih banyak lagi.
Itu dia sedikit penjelasan mengenai phubbing. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga: Komplikasi dan Perawatan Pada Penderita Sindrom Diogenes
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia