Deeptalk.co.id – Kita seringkali mendengar istilah kleptomania, yaitu gangguan mental yang menyebabkan seseorang merasa terus-menerus mengambil barang secara impulsif tanpa memperhatikan nilai atau akibat dari tindakannya. Namun, meskipun tindakan tersebut dapat dianggap sebagai tindakan pencurian, kleptomania tidak dapat dibandingkan dengan kejahatan pencurian biasa.

 

Maka dalam pembahasan kali ini kita akan membahas apa saja perbedaan mendasar antara kleptomania dan kejahatan pencurian biasa. Memahami bahwa tindakan pencurian yang dilakukan oleh kleptomania adalah gangguan mental yang sulitnya mengkontrol perilaku tersebut. Maka kita menyadari bahwa penderita kleptomania perlu dilakukan penanganan secara psikologis.

 

 

 

Perbedaan Antara Kleptomania dan Kejahatan Pencurian Biasa

 

Berikut adalah beberapa perbedaan antara kleptomania dan kejahatan pencurian biasa:

 

Motif Pencurian

Ketika seseorang melakukan pencurian biasa, motifnya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kebanyakan kasus, pencuri melakukan tindakan tersebut karena ia ingin memperkaya dirinya sendiri atau memenuhi kebutuhan finansial. Di sisi lain, motif pencurian pada orang dengan kleptomania berbeda. Mereka tidak melakukan tindakan tersebut karena ingin memperkaya diri sendiri, tetapi karena dorongan impulsif yang tidak bisa mereka kontrol.

 

Penyebab

Kleptomania adalah gangguan kontrol impulsif yang menyebabkan seseorang merasa tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Hal ini seringkali dilakukan tanpa adanya motif keuntungan finansial. Orang yang mengalami kleptomania biasanya merasa tergoda oleh benda-benda kecil yang sebenarnya tidak berharga. Sementara itu, kejahatan pencurian biasa dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial atau material.

 

Karakteristik Perilaku

Ketika melakukan pencurian, seseorang biasanya akan merencanakan tindakan tersebut dengan baik, termasuk mencari tahu kapan waktu yang tepat, bagaimana cara memasuki tempat yang akan dicuri, dan apa yang akan dicuri. Namun, pada orang dengan kleptomania, tindakan mencuri dilakukan secara impulsif dan tanpa perencanaan sebelumnya. Mereka seringkali mengambil barang-barang kecil dan tidak berharga, seperti permen atau kunci gembok, yang tidak memberikan keuntungan apapun bagi mereka.

 

Perasaan dan Dampak

Setelah melakukan pencurian biasa, seseorang biasanya akan merasa senang dan puas karena berhasil mendapatkan barang yang dicuri. Namun, pada orang dengan kleptomania, setelah melakukan tindakan tersebut mereka justru merasa bersalah dan cemas. Mereka menyadari bahwa tindakan tersebut salah dan tidak bisa dikontrol, sehingga membuat mereka merasa tertekan dan cemas.

 

Penanganan

Ketika seseorang tertangkap melakukan pencurian, ia bisa dijerat hukuman yang tegas sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Namun, pada orang dengan kleptomania, penanganan yang tepat adalah melalui terapi psikologis atau psikiatrik. Dalam kasus kleptomania, kejahatan tidak terjadi karena keinginan untuk melanggar hukum, melainkan karena adanya gangguan mental yang memerlukan perawatan dan pengobatan yang tepat.

 

Frekuensi

Orang yang mengalami kleptomania biasanya mencuri dalam jumlah yang lebih sedikit dan dengan frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan pelaku pencurian biasa. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kleptomania biasanya muncul secara tidak terduga dan tidak terkendali.

 

Maka dalam mengatasi kleptomania, kita harus memahami bahwa gangguan tersebut berbeda dengan kejahatan pencurian biasa. Kleptomania bukanlah perilaku yang disengaja, melainkan suatu gangguan mental yang memerlukan perawatan dan pengobatan yang tepat. Oleh karena itu, jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan kleptomania, sebaiknya segera konsultasikan.

 

 

Contoh Kleptomania

 

Berikut contoh lainnya tentang perbedaan kleptomania dengan kejahatan pencurian biasa:

 

Pada suatu malam, seorang pencuri melakukan tindakan pencurian di sebuah toko pakaian dengan tujuan untuk mengambil beberapa baju dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Namun, pada saat yang sama, seorang wanita yang menderita kleptomania juga sedang berbelanja di toko yang sama.

 

Baca juga: Penyebab Kepribadian Ganda: Ketika Trauma dan Kondisi Keluarga yang Tidak Sehat Membentuk Kepribadian Baru.

 

Wanita tersebut merasa sangat tertarik dengan baju yang dijual di toko tersebut dan tiba-tiba merasa dorongan untuk mengambil satu baju tanpa membayar. Setelahnya, ia merasa bersalah dan cemas serta kembali ke toko untuk mengembalikan baju yang dicuri.

 

Perbedaan terbesar antara kleptomania dengan kejahatan pencurian biasa adalah motif yang mendasar dari perilaku mencuri tersebut. Dalam kasus tindakan kleptomania, tindakan mencuri dilakukan tanpa tujuan untuk memperoleh keuntungan finansial, melainkan didorong oleh impuls yang tidak bisa dikendalikan oleh si penderita. Sedangkan dalam kasus pencurian biasa, tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial.

 

Baca juga: Terapi untuk Kepribadian Ganda: Mengintegrasikan Kepribadian yang Terpisah.

 

Contoh di atas mengilustrasikan bahwa tindakan mencuri yang dilakukan oleh si penderita kleptomania tidak bisa dibandingkan dengan kejahatan pencurian biasa karena motivasi dan karakteristik perilaku yang berbeda. Oleh karena itu, penanganan yang tepat untuk kleptomania harus melibatkan psikolog atau psikiater untuk membantu si penderita mengatasi dorongan impulsifnya.

 

Kleptomania tidak dapat dibandingkan dengan kejahatan pencurian biasa. Orang yang mengalami kleptomania membutuhkan perawatan medis dan terapi perilaku untuk membantu mengatasi gangguan tersebut. Oleh karena itu, kita harus lebih memahami bahwa kleptomania bukanlah sebuah kejahatan biasa dan orang yang mengalaminya butuh dukungan dan perawatan yang tepat.

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.