Deeptalk.co.id – Perilaku gaslighting dapat terjadi dalam berbagai bentuk hubungan, termasuk dalam keluarga. Gaslighting di keluarga dapat dilakukan oleh orang tua, saudara kandung, atau bahkan pasangan yang tinggal bersama dalam satu rumah. Tindakan ini dapat menimbulkan trauma yang sangat besar pada korban, terutama karena keluarga adalah lingkungan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman.

 

Menghadapi gaslighting di keluarga dapat menjadi tantangan yang besar, terutama karena korban seringkali merasa kesulitan untuk melawan tindakan manipulatif yang dilakukan oleh pelaku. Seringkali, korban merasa terjebak dalam lingkaran yang sulit untuk ditinggalkan, karena hubungan keluarga seringkali lebih kompleks dan memiliki ikatan emosional yang kuat.

 

Namun, tidak berarti bahwa tidak ada cara untuk menghadapi tindakan gaslighting di keluarga. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi yang dapat dilakukan Anda sebagai korban untuk melawan tindakan gaslighting di lingkungan keluarga demi menjaga kesehatan mental mereka.

 

Perilaku gaslighting bisa terjadi di keluarga (cr : MainMain.id)

 

1. Percayai Realitas Versi Anda

 

Sekeras apapun Anda menahan diri dari bombardir penolakan kebenaran dari keluarga Anda, bertahanlah pada realitas yang Anda yakini. Dengan mempercayai ingatan versi Anda, kemudian mendengarkan naluri dan percayai diri Anda sendiri, menjadi salah satu cara menahan diri dari gaslighting oleh anggota keluarga.

 

Untuk mengetahui bahwa realitas yang Anda percayai adalah benar, dukung keyakinan Anda pada pengalaman dan perasaan Anda. Terlebih jika Anda sudah mengetahui dan menyadari bahwa anggota keluarga Anda merupakan gaslighter patologis yang egois. Sehingga Anda tidak punya alasan lain untuk memercayai mereka, selain hanya bisa memercayai diri sendiri.

 

2. Tulis Pengalaman atau Perasaan Anda Saat Terkena Gaslighting

 

Sudah banyak penelitian yang mengaitkan pengalaman atau kebiasaan menulis dengan kesejahteraan mental. Termasuk ketika ingin berdamai akan dampak dari perilaku gaslighting yang Anda terima.

 

Menuliskan perasaan Anda memungkinkan Anda untuk tidak hanya menandai pengalaman tersebut, melainkan juga untuk memahaminya. Ini bisa membantu Anda untuk membuat ketertiban dari segala kekacauan yang terjadi.

 

Menulis juga akan membuat Anda lebih percaya untuk mendasarkan diri pada realitas versi Anda. Karena ketika sudah berpijak pada realitas diri Anda, para gaslighter tidak akan mampu dalam melawan Anda.

 

Baca juga : Waspada Toxic Parenting, Berikut Ciri Orang Tua yang Narsistik

 

3. Bicarakan Dengan Seseorang

 

Membicarakan perasaan Anda dengan orang lain, terutama yang dapat memahami atas apa yang Anda alami. Ini mampu mengurangi beban atau tekanan akibat gaslighting yang Anda terima.

 

Intinya adalah menemukan dukungan emosional untuk membantu Anda merasa diakui dan tetap waras. Mungkin langkah ini juga bisa memberikan perspektif yang membantu Anda, sehingga Anda menerima wawasan yang berharga.

 

Walaupun cara ini baik untuk dilakukan, namun jangan sampai hal ini dijadikan kebiasaan. Ini akan membuat Anda terlalu bergantung pada validasi orang lain. Karena penting juga untuk memiliki validasi perasaan atau mempercayai diri sendiri.

 

4. Hindari Konfrontasi

 

Terlalu keras melawan para gaslighter hanya akan sia-sia dan bahkan bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Mencoba membuktikan sesuatu hingga berdebat dengan mereka justru membuat Anda semakin frustasi karena hanya kebohongan yang akan Anda terima. Kemudian pada akhirnya Anda cenderung menjadi kehilangan ketenangan.

 

Ketika Anda melakukan konfrontasi, para gaslighter ini akan bertindak manipulatif. Yakni dengan bersikap seolah-lah terluka dan bingung, hingga mungkin bisa mendapatkan simpati dari orang lain. Jadi, mereka malah menjadi yang menang ketika Anda melakukan konfrontasi

 

5. Dokumentasikan

 

Jangan pernah mau kalah dengan para gaslighter. Lawan mereka dengan beberapa bukti sikap manipulatif yang mereka lakukan terhadap Anda.

 

Hal ini bisa dilakukan dengan mendokumentasikan segala perilaku yang para gaslighter lakukan. Mulai dari mencatat hal-hal kasar atau mengganggu yang dilakukan dan dikatakan pelaku gaslighting, kemudian Anda simpan di email atau teks.

 

Jenis “bukti” ini bisa berguna jika anggota keluarga yang toxic itu sampai membawa Anda ke pengadilan. Atau bahkan mereka mencoba melakukan kampanye kotor untuk menghancurkan karakter atau kredibilitas Anda.

 

6. Berhenti Membuat Pelaku Gaslighting Mengakui Perbuatannya

 

Mungkin Anda mengira bahwa dengan membuktikan secara logika dan fakta kepada pelaku gaslighting, mereka akan langsung meminta maaf. Padahal sebaliknya, dimana mereka tidak akan pernah memvalidasi realitas Anda jika itu mengancam ego mereka dengan cara apapun.

 

Cara tersebut tidak akan berhasil dan malah membuat Anda terjerat secara emosional dengan para gaslighter. Selain itu juga hanya akan membuat Anda penuh dengan rasa frustasi hingga kemarahan.

 

Jadi, terimalah bahwa hal ini tidak akan merubah apapun. Sehingga Anda akan mendapatkan kebebasan, harga diri, dan jarak emosional dari pelaku gaslighting.

 

Perilaku gaslighting sudah termasuk bentuk emotional abusive atau pelecehan secara emosional. Mengangani perilaku ini dari orang terdekat akan nampak sulit karena mereka termasuk ‘orang terdekat’ dalam kehidupan kita. Walaupun demikian, jika perilakunya sudah membahayakan orang lain, hal tersebut tentnya tidak dapat ditolerir walaupun mereka termasuk keluarga sendiri.

 

Jadi belajar lah sebanyak mungkin mengenai perilaku gaslighting ini. Karena Anda akan mendapati bahwa selain keluarga sendiri yang bahkan bisa melakukan gaslighting, akan ada banyak orang lain yang bisa melakukannya kepada Anda.

 

 

 

 

Sumber :

Adler, L. (2023, January 12). Gaslighting in the Family: 7 Ways to Fight Back. Toxic Ties. https://toxicties.com/gaslighting-family-member

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.