Deeptalk.co.id – Panic attack adalah sebuah keadaan dimana kamu merasakan kecemasan dan ketakutan yang sangat intens, terkadang bisa terasa seperti “serangan” yang tiba-tiba dan tak terduga. Ketika kamu mengalami panic attack, kamu bisa merasakan gejala fisik seperti denyut jantung yang cepat, sesak napas, berkeringat, gemetar, dan perasaan mual atau muntah. Selain itu, kamu juga bisa merasakan sensasi tubuh yang tidak nyaman, seperti merasa kesemutan atau mati rasa.

 

Kita tidak tahu persis apa penyebab pasti dari panic attack, namun kita tahu bahwa faktor-faktor tertentu dapat memicu munculnya keadaan ini. Beberapa faktor tersebut meliputi stres berlebihan, kecemasan, tekanan emosional, dan situasi sosial yang menegangkan. Kadang-kadang, panic attack juga bisa terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.

 

Baca juga : Mengatasi Perasaan Malu karena ‘Body Shaming’ dan Komentar Negatif Online.

 

Jika kamu mengalami panic attack, jangan khawatir karena kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami keadaan ini dan ada banyak cara untuk mengatasinya. Beberapa strategi yang bisa kita coba termasuk meditasi, latihan pernapasan, olahraga, dan terapi psikologis. Penting juga untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi panic attack atau jika gejalanya semakin parah. Ingatlah bahwa kamu tidak perlu merasa malu atau terisolasi karena mengalami panic attack, karena ini adalah hal yang sangat umum dan dapat diatasi.

 

 

Gejala Panic Attack

 

Kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana tahu apakah kamu sedang mengalami panic attack. Ada beberapa gejala fisik dan psikologis yang biasanya muncul ketika seseorang mengalami keadaan ini.

 

Beberapa gejala fisik yang bisa kamu rasakan saat mengalami panic attack antara lain denyut jantung yang cepat dan berdebar-debar, sesak napas atau sulit bernapas, berkeringat, gemetar atau menggigil, perasaan mual atau ingin muntah, dan sakit perut atau gangguan pencernaan lainnya.

 

Baca juga : Mengapa Orang-Orang Yang Lebih Pintar Cenderung Merasa Lebih Rendah Diri?

 

Sementara itu, beberapa gejala psikologis yang sering muncul ketika mengalami panic attack meliputi perasaan takut dan cemas yang berlebihan, rasa khawatir atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, rasa tidak nyaman atau kesemutan pada tubuh, rasa tidak realistis atau kehilangan kendali atas situasi, dan perasaan bahwa kamu sedang mati atau sekarat.

 

Kita harus ingat bahwa tidak semua orang mengalami gejala yang sama ketika mengalami panic attack, dan beberapa gejala mungkin muncul lebih intens daripada yang lain. Jika kamu merasa bahwa kamu sedang mengalami gejala-gejala ini, cobalah untuk tenang dan bernapas secara perlahan dan dalam. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi panic attack atau jika gejalanya semakin parah.

 

Berikut ini adalah kriteria diagnostik panic attack menurut DSM IV TR:

 

Pernah terjadi episode tiba-tiba dari ketakutan atau ketegangan yang mencapai puncak dalam beberapa menit dan termasuk empat atau lebih gejala fisik atau kognitif berikut:

 

  1. Pernapasan pendek atau sesak napas
  2. Palpitasi, detak jantung yang cepat, atau denyut jantung tidak teratur
  3. Keringat berlebihan
  4. Gemetar atau menggigil
  5. Rasa tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu atau kesemutan
  6. Nyeri dada atau ketidaknyamanan lainnya pada dada
  7. Mual atau gangguan pencernaan lainnya
  8. Pusing, merasa tidak stabil, atau merasa akan pingsan
  9. Perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang kuat kehilangan kendali, kegilaan, atau kematian.

 

Paling tidak satu episode dari gejala-gejala di atas terjadi tiba-tiba dan tak terduga, tanpa gejala fisik yang dapat dijelaskan oleh kondisi medis umum atau efek obat atau zat.

 

Setidaknya satu dari episode ini diikuti oleh setidaknya satu bulan ketakutan atau khawatir berlebihan tentang kemungkinan terjadinya episode lain atau konsekuensi dari episode yang terjadi (misalnya, kehilangan kendali, serangan jantung, kegilaan).

 

Gangguan ini tidak diakibatkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan, alkohol) atau kondisi medis umum lainnya (seperti hiperteroid, gangguan jantung, epilepsi).

 

Gangguan ini mengakibatkan distress yang signifikan atau interferensi dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan.

 

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

 

 

Contoh Simulasi Penderita Panic Attack

 

Kita bisa melakukan simulasi untuk memahami bagaimana penderita panic attack merasakan gejala-gejala tersebut. Mari bayangkan kita berada di tengah kerumunan orang di sebuah mal. Tiba-tiba kamu merasa napasmu menjadi pendek dan sulit bernafas. Kamu juga merasa denyut jantungmu meningkat dan terasa berdebar-debar. Kita mulai merasakan keringat dingin di dahi dan tubuh kita. Kemudian merasa gemetar dan gelisah.

 

Kita merasa sangat cemas dan takut, namun tidak tahu alasan pasti mengapa perasaan ini muncul. Kita mungkin merasa seperti kehilangan kendali atas situasi dan mulai merasa tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu atau kesemutan.

 

Mungkin kita akan merasa ingin segera keluar dari kerumunan orang atau mencari tempat yang lebih sepi. Kita mungkin merasa seperti ingin berlari atau berteriak, namun pada saat yang sama merasa seperti tidak bisa bergerak atau terpaku pada tempat.

 

Itulah gambaran singkat tentang bagaimana seseorang dengan panic attack merasakan gejala-gejalanya. Kita harus ingat bahwa setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda atau intensitas yang berbeda-beda. Penting untuk mencari bantuan profesional jika kita merasa kesulitan mengatasi panic attack atau jika gejalanya semakin parah.

 

Sumber:

Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.