Deeptalk.co.id – Kesehatan mental merupakan salah satu kondisi yang harus dijaga demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Terhindar dari berbagai jenis masalah kesehatan mental tentu akan baik bagi kita. Maka tidak heran jika saat ini orang-orang sangat serius akan topik-topik kesehatan mental.
Segala upaya dilakukan untuk mendapatkan kesejahteraan mental. Namun tahukah kamu bahwa salah satu penyebab rusaknya kondisi mental seseorang adalah dari lingkungannya. Tinggal di lingkungan yang toxic akan secara tidak langsung mempengaruhi kondisi mental seseorang. Misalnya saat kamu memiliki pasangan toxic, atau sedang terjebak dalam toxic relationship.
Kabar buruknya, banyak orang yang memiliki pasangan toxic, namun tidak menyadari hal tersebut. Beberapa lainnya juga sudah sadar akan kondisi hubungan yang tidak sehat, namun tidak mampu lepas dari hubungan tersebut.
Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai dampak memiliki pasangan toxic terhadap kesehatan mental. Sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Pasangan toxic adalah pasangan yang membuat kamu merasa tidak nyaman, misalnya pasangan yang tidak bisa menghargai privasi, jarang mendengarkan, selalu mengabaikan, cenderung memanfaatkan, suka mengatur, cemburu berlebihan, bertindak atau berkata kasar, dan masih banyak lagi. Jenis pasangan semacam itu tidak baik untuk kondisi mental kamu.
Berikut beberapa masalah kesehatan mental akibat memiliki pasangan toxic:
Paranoia Berlebih
Memiliki pasangan yang toxic cenderung akan membuat kamu selalu merasa tidak nyaman. Banyak pasangan-pasangan toxic memanfaatkan rasa takut pasangannya sebagai bentuk ancaman mereka. Harapannya, pasangannya bisa mengikuti segala hal yang mereka inginkan. Jika berlangsung lama, hubungan semacam itu bisa membuat kamu mengalami paranoia berlebih.
Paranoia sendiri adalah kondisi dimana seseorang merasa sangat tidak percaya diri, dan menaruh curiga berlebih terhadap orang lain tanpa alasan yang jelas. Kondisi dimana seseorang sering direndahkan, disakiti, dan mendapatkan ancaman, bisa menimbulkan paranoia itu sendiri. Kondisi semacam itu sering kali dilakukan oleh pasangan-pasangan toxic.
Kehilangan Minat Untuk Membangun Hubungan yang Lebih Sehat
Memiliki pasangan toxic sering kali menjadi trauma tersendiri. Terutama jika pasangan toxic tersebut sudah melibatkan kekerasan fisik, kekerasan emosional, manipulatif, dan lain sebagainya. Rasa trauma setelah memiliki pasangan toxic sering kali membuat seseorang kehilangan minat untuk membangun hubungan baru dengan orang lain. Walaupun hubungan yang dibangun bisa lebih sehat.
Selain itu, banyak orang yang memiliki pasangan toxic tidak bisa terlepas dari hubungan tersebut. Bisa karena ancaman, rasa takut yang diciptakan, dan masih banyak lagi. Sehingga, hubungan tersebut terus berlanjut walaupun sudah merusak mental yang kamu miliki.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pasangan Toxic
Meningkatkan Resiko Depresi
Dampak selanjutnya dari memiliki pasangan toxic adalah mampu meningkatkan resiko depresi. Depresi sendiri merupakan jenis gangguan mental yang cukup serius. Depresi ditandai dengan timbulnya rasa sedih mendalam, dan kehilangan minat akan aktivitas sehari-hari. Dalam banyak kasus, depresi juga bisa berujung pada upaya bunuh diri.
Pasangan toxic cenderung memberikan tekanan-tekanan emosional, menimbulkan rasa takut, memberikan ancaman, hingga memberikan kekhawatiran berlebih, yang mampu meningkatkan resiko depresi pada pasangannya.
Kehilangan Rasa Percaya Diri
Memiliki pasangan toxic juga sering kali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Pasangan yang toxic akan terus-menerus menjatuhkanmu, meremehkan segala perbuatanmu, bahkan tidak segan untuk membuat kamu merasa tidak berharga. Terbiasa diperlakukan seperti itu, terutama oleh orang yang kamu cintai, sangat mungkin membuat rasa percaya dirimu menghilang.
Stress Berlebih dan Gangguan Kecemasan
Pasangan toxic juga bisa membuat kamu mengalami stress berlebih, bahkan gangguan kecemasan. Stress berlebih sendiri dipicu oleh tekanan berlebih yang sangat mungkin dilakukan oleh pasangan toxic. Misalnya dengan memaksa kamu melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai, melarang kamu melakukan hobi atau bergaul dengan orang lain, dan masih banyak lagi jenis tekanan yang bisa didapatkan dari pasangan toxic.
Sedangkan gangguan kecemasan merupakan kondisi dimana seseorang memiliki rasa takut, cemas, atau khawatir berlebih akan suatu objek atau situasi tertentu. Pasangan toxic sering kali menggunakan rasa takut pasangannya sebagai bentuk ancaman untuk mengikuti kehendak mereka.
Mengabaikan Diri Sendiri
Pasangan toxic akan membuat kamu melakukan apa yang mereka inginkan. Beberapa dari mereka cukup manipulatif, sehingga membuat kamu lupa untuk memprioritaskan diri kamu. Hal ini tentu tidak baik. Pasalnya, sebelum mencintai orang lain penting untuk kita mencintai diri sendiri. Mengabaikan diri sendiri bisa berdampak buruk. Misalnya membuat kita abai akan kondisi fisik dan juga mental.
Itu dia penjelasan singkat mengenai masalah mental yang bisa ditimbulkan saat memiliki pasangan toxic. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga: Mengenal 4 Jenis Respon Trauma
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia