Deeptalk.co.id – Kemarahan, ketakutan, kebencian, frustasi, hingga kecemasan termasuk ke dalam emosi negatif yang banyak dialami oleh setiap manusia. Akan tetapi, karena sifatnya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, maka emosi negatif ini sering dihindari. Padahal emosi negatif sangat penting untuk diterima dan dirasakan. Sehingga hanya perlu menggunakan teknik tertentu untuk dapat mengelola emosi negatif tersebut.
Tak heran jika pada beberapa kondisi, emosi negatif cenderung dihindari dan berusaha diabaikan. Hal ini karena keadaan emosi negatif dapat menciptakan stres ekstra pada tubuh dan pikiran Anda. Selain karena tidak nyaman, tetapi keadaan ini akan menyebabkan masalah kesehatan jika stres yang dialami menjadi kronis dan berlebihan.
Tidak ada yang suka merasa tidak nyaman, jadi wajar jika ingin melepaskan diri dari perasaan negatif ini. Juga selain itu bahaya dari stres yang tidak terkelola adalah nyata. Namun, ada perasaan yang terkadang dimiliki orang bahwa emosi ini akan bertahan selamanya atau bahwa perasaan itu sendiri adalah masalahnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa emosi negatif memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Emosi negati bisa memberikan informasi dan mengirimkan pesan kepada manusia. Seperti misalnya perasaan frustasi atau kebencian memotivasi seseorang untuk mengubah sesuatu dalam hubungan.
Atau rasa takut merupakan daya tarik untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kewaspadaan diri. Sehingga pada dasarnya, emosi negatif ada untuk mengingatkan kita bahwa ada sesuatu yang perlu diubah dan memotivasi kita untuk melakukan perubahan itu.
Bahkan Emosi Positif Memiliki Kelemahan
Ahli psikolog juga berpendapat bahwa meskipun ada banyak manfaat dari keadaan emosi positif seperti harapan, kegembiraan, dan rasa syukur, ada juga efek negatif yang dapat muncul darinya. Optimisme, misalnya, yang telah dikaitkan dengan banyak hasil yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebahagiaan serta kesuksesan pribadi.
Namun, optimisme yang tidak terkendali dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis. Bahkan risiko berbahaya yang dapat menyebabkan kerugian dan semua perasaan negatif yang menyertainya. Keadaan emosional yang lebih tidak nyaman seperti kecemasan, atau bagaimanapun itu, dapat menyebabkan motivasi untuk melakukan perubahan yang dapat menciptakan lebih banyak kesuksesan dan menghindari bahaya.
Emosi negatif dirancang untuk membuat manusia tetap aman. Selain itu juga memotivasi seseorang untuk meningkatkan kehidupannya, sama seperti emosi positif.
Baca juga : Cara Menerima Emosi Negatif Yang Hadir Dalam Diri
Teknik Mengelola Emosi Negatif
Bidang psikologi positif sedang mengalami “gelombang kedua” penelitian yang berfokus pada sisi gelap kebahagiaan. Para ahli telah belajar lebih banyak tentang bagaimana emosi negatif memengaruhi manusia dan apa yang harus dilakukan dengannya, dan bagaimana mereka dapat tetap sehat secara emosional selama proses berlangsung.
Sama seperti ada manfaat dari emosi negatif, ada juga kerugian dari “kepositifan palsu” di mana seseorang mempermalukan diri sendiri karena mengalami keadaan alami ini dan mencoba menyangkalnya atau memaksa dirinya sendiri untuk berpura-pura merasa lebih positif daripada yang sebenarnya.
Strategi yang lebih baik adalah menerima dan bahkan merangkul keadaan negatif pada diri sendiri, sambil juga terlibat dalam aktivitas yang dapat mengimbangi emosi tidak nyaman ini dengan cara yang otentik.
Sekelompok pendekatan tertentu semakin populer di kalangan terapis dan pelatih. Teknik-teknik tersebut, sebagaimana digariskan dalam penelitian Ceri Sims, memiliki singkatan TEARS of HOPE. Berikut ini maksud dari teknik mengelola emosi menggunakan singkatan tersebut
T E A R S
T – Teach and Learning (mengajar dan belajar) : Ini berarti merangkul kesadaran diri dan meningkatkan pengetahuan pribadi tubuh dan pikiran Anda, serta bagaimana mereka menanggapi stres dan keadaan emosional lainnya. Ini memungkinkan Anda untuk memahami kapan dan mengapa Anda kesal, juga lebih mampu menafsirkan sinyal yang dikirimkan tubuh Anda.
E – Ekspresikan dan aktifkan pengalaman indrawi dan yang ingin diwujudkan : Yang ini terdengar sedikit lebih rumit tetapi hanya melibatkan keterbukaan dan keingintahuan yang mendorong dalam diri Anda untuk meningkatkan penerimaan Anda atas apa yang datang.
A – Accept and befriend (menerima dan berteman) : Akan sangat bermanfaat untuk secara aktif fokus pada peningkatan belas kasih dan toleransi diri Anda sendiri terhadap perasaan frustrasi.
R – Re-appraise and re-frame (menilai ulang dan membingkai ulang) : Anda dapat menggunakan pendekatan perilaku kognitif untuk melihat berbagai hal secara berbeda.
S – Social support (dukungan sosial) : Ini dapat melibatkan praktik meditasi cinta kasih, yang dapat memperluas perasaan hubungan Anda dengan orang lain. Selain itu dengan belas kasihan diri Anda saat Anda berinvestasi dalam hubungan.
H O P E
H – Hedonic well-being and happiness (kesejahteraan dan kebahagiaan hedonis) : Penelitian menunjukkan bahwa sangat bermanfaat untuk memiliki rasio 3 banding 1 antara emosi positif vs. emosi negatif. Artinya Anda menambahkan pengalaman positif ke dalam hidup Anda, fokus pada kenangan indah dan nikmati kesuksesan. Atau misalnya, untuk meningkatkan jumlah waktu yang Anda habiskan untuk merasa baik secara otentik.
O – Observe and attend to (amati dan perhatikan) : Cobalah untuk melatih perhatian secara mindfulness. Yaitu dengan memperhatikan hal-hal dalam hidup tanpa menghakimi.
P – Physiology and behavioral changes (fisiologis dan perubahan perilaku) : Fokus pada relaksasi, latihan pernapasan, dan perawatan diri.
E – Eudaimonia : Berjuang untuk tujuan dalam hidup dan rasa yang otentik.
Sumber :
Scott, E., PhD. (2022a, February 16). How Negative Emotions Affect Us. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/embrace-negative-emotions-4158317