Deeptalk.co.id – Kebiasaan mencungkil kulit mati biasa dikenal dengan istilah dermatillomania. Orang yang mengalami dermatillomania akan mendapatkan kepuasan setelah berhasil mencungkil atau mencabut kulitnya sendiri. Perilaku tersebut termasuk dalam kategori perilaku impulsif.

Penderita dermatillomania umumnya memiliki kebiasaan mencabuti kulit mati mereka saat sedang dalam stress atau tekanan yang berat. Dalam banyak kasus, kondisi dermatillomania juga seringkali berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan mental. Maka dari itu dermatillomania bukanlah kondisi yang bisa dibiarkan begitu saja.

Selain itu, penyebab utama dari kondisi dermatillomania juga belum diketahui secara pasti. Sehingga, kondisi tersebut cukup sulit untuk dihindari. Dermatillomania juga bisa dialami oleh siapa saja, dengan jenjang usia berapapun. Namun, kondisi dermatillomania lebih sering dijumpai pada wanita, dan pada usia remaja yaitu sekitar 13 hingga 15 tahun.

Sayangnya, banyak orang yang menganggap remeh kondisi yang satu ini. Akibatnya, dampak yang didapatkan sudah cukup kompleks, dan penanganan bisa menjadi lebih rumit. Hal semacam itu bisa saja dipicu oleh kurangnya pengetahuan, atau bisa juga karena minimnya kepedulian akan kesehatan mental dan perilaku menyimpang.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai kondisi dermatillomania, artikel kali ini akan secara khusus membahas tentang kondisi tersebut. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

Dampak Dermatillomania

Dampak Dermatillomania (Freepik)

Seseorang dengan kondisi dermatillomania sering kali mencabut kulit mati mereka secara tidak sadar. Misalnya saat mereka sedang menonton tv, membaca, bermain handphone, dan masih banyak lagi. Dermatillomania sekilas memang tidak tampak begitu berbahaya, namun ketahuilah bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Kebiasaan mencabut atau mencungkil kulit sendiri ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi, diantaranya:

Menimbulkan luka pada kulit

Awalnya penderita dermatillomania memang hanya mencabut kulit-kulit mati mereka. Namun dalam beberapa kasus, jaringan kulit yang sehat juga sering kali terangkat. Kondisi semacam ini cukup sering menimbulkan luka terbuka pada kulit. Jika terus berlangsung dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, luka tersebut bisa menjadi korang, jaringan parut, hingga hiperpigmentasi.

Infeksi kulit

Saat mencabut kulit, penderita dermatillomania cukup jarang memastikan bahwa jari dan kukunya sudah dalam kondisi steril atau tidak. seperti pada poin pertama, kebiasaan ini bisa menimbulkan luka pada kulit. Jika luka terkontaminasi oleh kuman, virus, dan sejenisnya, maka tidak menuntut kemungkinan penderita akan mengalami infeksi pada kulitnya. Misalnya mengalami folikulitis, sepsis, dan lain sebagainya.

Baca juga: Dermatillomania: Kebiasaan Mencabut Kulit

Kecemasan

Dalam banyak kasus, kondisi dermatillomania memang seringkali berhubungan dengan kecemasan dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya. Orang-orang tentunya memiliki cara yang berbeda-beda untuk merespon rasa cemasnya. Pada kasus penderita dermatillomania, rasa cemas bisa dilakukan dengan mencungkil atau mengelupas kulitnya sendiri. Selain itu, penderita dermatillomania yang tidak bisa mencabut kulitnya atau memiliki hambatan tertentu akan hal tersebut, juga cenderung mengalami kecemasan berlebih.

Menarik diri dari lingkungan sosial

Banyak penderita dermatillomania yang pada akhirnya memiliki banyak sekali bekas luka. Selain itu, mereka juga sadar bahwa perilaku mereka bukan hal yang baik. Kondisi-kondisi tersebutlah yang membuat beberapa penderita dermatillomania cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sayangnya, perilaku yang satu ini juga bisa mempersulit penderita untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Dermatillomania

Cara Mengatasi Dermatillomania (Freepik)

Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh kondisi dermatillomania, tentu kita perlu mengambil tindakan akan kondisi tersebut. Setidaknya untuk mencegah agar penderita tidak mengalami dampak-dampak di atas.

Untuk mendapatkan penanganan akan kondisi dermatillomania ini, kamu bisa mengunjungi psikolog atau psikiater untuk bisa mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu. Setelah itu barulah akan ditentukan jenis penanganan yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengatasi dermatillomania:

Psikoterapi

Cara mengatasi dermatillomania pertama adalah dengan psikoterapi, yang umumnya dilakukan oleh terapis, psikolog, atau orang-orang yang telah tersertifikasi khusus. Psikoterapi dilakukan untuk mengurangi kebiasaan mengelupas atau mencungkil kulit sendiri. Selain itu, penderita juga akan diajarkan berbagai keterampilan untuk mengalihkan pikiran mereka dari kebiasaan buruknya.

Mengkonsumsi obat-obatan

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi dermatillomania adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan. tentu saja obat-obatan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran dokter atau psikiater. obat-obatan yang dikonsumsi juga akan disesuaikan dengan gejala dan tingkat keparahan gejala yang dialami.

Itu dia sedikit penjelasan mengenai dampak dan cara mengatasi dermatillomania. Terlepas dari semua itu, support dari orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan selama proses pemulihan. Pasalnya, proses pemulihan pada penderita dermatillomania memang membutuhkan cukup banyak waktu.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga: Tips Mengatasi Onychophagia (Kebiasaan Menggigit Kuku)

MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK  INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.