Deeptalk.co.id – Saat merasa galau, beberapa orang menjadikan makanan sebagai bentuk pelampiasan emosi mereka. Orang-orang tersebut beranggapan bahwa dengan makan mereka akan merasa lebih tenang dan sekilas tidak memikirkan apa yang menjadi beban pikirannya. Kondisi semacam ini dikenal dengan emotional eating.

Emotional eating sendiri merupakan kecenderungan seseorang untuk merespon perasaan negatif yang miliki dengan mengkonsumsi makanan. Dalam artian, orang yang mengalami emotional eating akan makan bukan untuk memenuhi rasa laparnya, melainkan sebagai bentuk pelarian akan emosi-emosi negatif yang dirasakan.

Kondisi-kondisi yang seringkali membuat seseorang mengalami emotional eating bisa berupa sakit hati karena putus cinta, stress akibat pekerjaan, perasaan kesepian karena ditinggal orang tersayang, dan kondisi-kondisi lainnya yang menyebabkan emosi negatif.

Orang yang mengalami emotional eating akan mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini membuat mereka makan tanpa mempertimbangkan banyak dan jenis makanan apa saja yang telah mereka konsumsi. Tidak heran kondisi ini akhirnya berdampak negatif pada kesehatan orang tersebut.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai emotional eating, artikel ini akan membahas secara khusus mengenai bahaya hingga cara mengatasi emotional eating. Namun perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan para ahli seperti Psikolog atau Psikiater, agar penanganan yang didapatkan bisa lebih tepat sasaran.

Bahaya Emotional Eating

Bahaya Emotional Eating (Cr. Teacher magazine)

Kondisi emotional eating perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja dan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, kondisi ini bisa mendatangkan berbagai dampak negatif bagi diri sendiri. Berikut beberapa bahaya dari emotional eating:

Perasaan bersalah

Perlu diketahui bahwa menjadikan makanan sebagai bentuk pelampiasan emosi tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Bahkan, tindakan tersebut bisa mendatangkan masalah baru. Salah satunya adalah timbulnya perasaan bersalah. Perasaan bersalah ini timbul setelah seseorang telah mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar. Alih-alih berhenti, perasaan bersalah ini justru dapat memicu kondisi emotional eating yang lebih parah lagi.

Kenaikan berat badan

Tidak ada salahnya jika seseorang mengalami kenaikan berat badan. Salahnya, jika kondisi ini berlanjut terus menerus dan akhirnya berdampak pada obesitas. Makan secara berlebih memang selalu dikaitkan dengan kenaikan berat badan secara drastis dan obesitas. Selain dapat mengurangi ruang gerak, kenaikan berat badan juga dapat memicu berbagai komplikasi penyakit lainnya.

Kenaikan berat badan untuk sebagian orang juga dapat memicu stress yang akhirnya berdampak pada kondisi emotional eating yang lebih parah. Untuk itu, agar bisa terlepas dari emotional eating sebenarnya memang bukanlah hal yang mudah untuk diperaktekkan.

Baca juga : Mengenal Penyebab Emotional Eating 

Mual

Beberapa orang yang mengalami emotional eating akan mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam satu waktu. Tindakan semacam ini dapat mengakibatkan mual dan perasaan tidak nyaman di perut. Kondisi ini cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, terlebih lagi perasaan mual bisa saja dirasakan dalam beberapa hari.

Cara Mengatasi Emotional Eating

Cara Mengatasi Emotional Eating (Cr. Practice Business)

Emotional eating memang membawa dampak negatif baik itu untuk kesehatan mental, maupun kesehatan fisik penderitanya. Untuk itu, kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kamu bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasi emotional eating:

Kenali penyebabnya

Sebelum masuk ke cara-cara yang rumit, kamu bisa memulai dari mengenali penyebab emotional eating yang kamu alami. Sudah pasti bahwa emotional eating ini disebabkan dari emosi-emosi negatif yang mengganggu. Namun, apakah kamu sudah mengetahui apa yang membuat mu merasakan emosi-emosi negatif tersebut?

Jika kamu kesulitan untuk mengenali penyebab dari setiap emosi-emosi yang kamu alami, tidak ada salahnya untuk menulis jurnal atau buku harian. Tindakan sederhana ini dapat membantu seseorang untuk lebih mengenal diri sendiri dan apa yang dirasakan.

Selesaikan masalahnya

Cara terampuh untuk terhindar dari stress adalah dengan menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi. Perlu diketahui bahwa stress bisa juga mengakibatkan seseorang mengalami emotional eating. Dengan begitu cara ini bisa dicoba untuk kamu yang mengalami emotional eating akibat stress.

Kenali rasa lapar

Sayangnya beberapa orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami emotional eating. Untuk itu, kamu harus bisa mengenali rasa lapar. Kapan kamu akan makan karena lapar, kapan kamu makan karena ingin mengalihkan emosi negatif.

Temukan aktivitas positif

Alih-alih menjadikan makanan sebagai bentuk pelarian emosi, sebaiknya kamu mencari kegiatan-kegiatan yang bisa membantu mu menjadi produktif dan pengalihan emosi mu menjadi lebih positif. Contohnya saja dengan rutin berolahraga, kegiatan ini dapat meningkatkan perasaan positif. Selain itu, kamu juga bisa mencoba beberapa hobi seperti bermain musik, melukis, jalan-jalan di taman, dan masih banyak lagi.

Minta bantuan profesional

Tidak ada salahnya untuk mengunjungi Psikolog atau Psikiater dan membahas mengenai kondisi emotional eating yang kamu hadapi. Justru tindakan ini akan membantu kamu mendapatkan penanganan yang tepat.

Seperti itulah sekilas pembahasan mengenai bahaya dan cara mengatasi emotional eating. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca juga : Ini Dia Gejala dan Penanganan Pada Penderita Gangguan Makan Pica

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.