Deeptalk.co.id – Saat mendengat istilah gangguan kecemasan sosial, kamu tentu sudah bisa membayangkan gangguan semacam apa itu. Benar sekali, gangguan ini melibatkan hubungan sosial dan kecemasan.

Mengingat manusia merupakan makhluk sosial, menjalani kehidupan sebagai penderita gangguan kecemasan sosial akan menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, interaksi sosial hampir menjadi hal yang mustahil untuk dihindari.

Gangguan kecemasan sosial juga dikenal dengan sebutan fobia sosial yang merupakan bagian dari gangguan fobia kompleks. Kami akan membahas secara lebih detail mengenai gangguan kecemasan sosial dalam artikel ini. Jika kamu penasaran dengan gangguan yang satu ini, pastikan kamu membaca artikel ini hingga habis.

Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial?

Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial (Cr. Halodoc)

Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder) merupakan salah satu bagian dari gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang ditandai dengan adanya kecemasan atau rasa takut berlebih ketika berada dilingkungan sosial.

Penderita gangguan kecemasan sosial akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya. Mereka akan kesulitan untuk berkenalan dengan orang baru, menjalin interaksi dengan orang lain, dan juga berkumpul dengan banyak orang.

Penderita gangguan kecemasan sosial memiliki ketakutan yang beragam saat membayangkan akan menjalani kehidupan sosial. Mereka takut akan dihakimi atau mendapat penilaian buruk dari orang lain, walaupun tidak ada orang yang melakukan hal tersebut. Selain itu, mereka memiliki ketakutan akan dihina di depan umum, disinggung orang lain, bahkan takut menjadi pusat perhatian.

Umumnya gangguan ini dialami oleh remaja dan akan meredah seiring dengan berjalannya usia. Namun, pada beberapa kasus gangguan kecemasan sosial justru terjadi dalam jangka panjang dan membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental.

Penderita gangguan kecemasan sosial cenderung akan menghindari tempat-tempat ramai, misalnya pusat perbelanjaan, bioskop, restoran, bahkan mengikuti webinar. Mereka juga sebisa mungkin untuk menghindari panggilan telepon dan juga berkencan.

Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial

Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial (Cr. Halodoc)

Sama dengan gangguan kecemasan lainnya, hingga saat ini juga belum diketahui penyebab pasti dari gangguan kecemasan sosial. Namun, terdapat beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan resiko gangguan kecemasan sosial, yaitu:

Genetik

Walaupun belum bisa dipastikan seberapa besar faktor genetik menyumbangkan kemungkinan gangguan kecemasan sosial, namun banyak ahli yang sependapat akan hal ini. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan sosial memiliki resiko mengalami gangguan yang sama.

Baca juga : Anxiety Disorder : Ini Dia Ciri-Ciri Gangguan Kecemasan Umum

Struktur otak

Amigdala merupakan bagian otak yang mengontrol respon terhadap rasa takut. Jika struktur otak ini bekerja secara aktif maka respon terhadap rasa takut juga bisa meningkat. Dengan demikian, penderita akan merasakan kecemasan berlebih.

Lingkungan

Faktor lingkungan disini termasuk pola asuh orang tua. Orang tua yang terlalu khawatir dan protektif terhadap anaknya akan beresiko membuat anak tumbuh dengan gangguan kecemasan sosial. Pasalnya, ketakutan dan kecemasan tersebut sudah dipelajari anak sejak dini.

Selain pola asuh orang tua, adanya pengalaman buruk seperti mengalami bullying, penolakan, pelecehan di tempat umum,atau dipermalukan di depan umum juga bisa meningkatkan resiko gangguan kecemasan sosial.

Gejala Gangguan Kecemasan Sosial

Gejala Gangguan Kecemasan Sosial (Cr. wikiHow)

Gangguan kecemasan sosial perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin. Tujuannya agar gangguan tersebut tidak berkembang menjadi berbagai gangguan yang lebih parah. Untuk itu, perlu diketahui gejala apa saja yang ditunjukkan oleh penderita gangguan kecemasan sosial. Berikut gejala yang dimaksud:

Gejala fisik

Penderita gangguan kecemasan sosial saat berada di tempat umum kebanyakan akan menunjukkan gejala fisik seperti wajah memerah, sesak nafas atau kesulitan bernafas, sakit perut, mual, gemetar, jantung berdebar, berkeringat, merasa pusing, hingga pingsan.

Gejala psikologis

Penderita gangguan kecemasan sosial akan merasa khawatir akan penilaian orang lain, takut dipermalukan, takut bahwa orang lain menyadari kecemasan yang mereka alami, takut bereaksi memalukan, takut menjadi pusat perhatian, dan memiliki berbagai pikiran-pikiran buruk akan terjadi pada dirinya saat dia berada di lingkungan sosial.

Penderita gangguan kecemasan sosial juga lebih merasa aman saat berdiam diri di rumah. Mereka akan menghabiskan waktu panjang untuk sekedar mengevaluasi atau mengidentifikasi kekurangan mereka saat berada di lingkungan sosial.

Penanganan pada Penderita Gangguan Kecemasan Sosial

Penanganan pada Penderita Gangguan Kecemasan Sosial (Cr. Halodoc)

Setelah mengetahui tentang gangguan kecemasan sosial, apakah kamu atau orang disekitar mu memiliki gejala dari gangguan yang satu ini? Jika iya, pastikan kalian berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Psikiater umumnya akan memberikan penanganan berupa obat-obatan. Sedangkan psikolog akan memberikan terapi psikologis. Meski demikian, jika dirasa penderita membutuhkan bantuan obat-obatan, maka psikolog akan merekomendasikan sesi konseling dengan psikiater.

Setiap penderita gangguan kecemasan sosial akan menunjukkan gejala dan tingkat keparahan yang beragam. Penanganan antara penderita yang satu dan lainnya juga tentu akan berbeda. Untuk itu, jangan melakukan self diagnosis.

Semoga artikel ini dapat membantu.

Baca juga : Anxiety Disorder : Seberapa Serius Gangguan Agoraphobia?

Denounce with righteous indignation and dislike men who are beguiled and demoralized by the charms pleasure moment so blinded desire that they cannot foresee the pain and trouble.
0

No products in the cart.