Deeptalk.co.id – Gangguan kepribadian atau personality disorder tentu bukan istilah yang asing lagi ditelinga kita. Keunikan gangguan kepribadian membuat kondisi tersebut cukup menarik untuk selalu menjadi pembahasan. Bagaimana tidak, gangguan kepribadian mempengaruhi pola pikir dan perilaku penderitanya. Sehingga, penderita gangguan kepribadian tampak cukup aneh di mata orang-orang yang mengenalnya.
Eksistensi gangguan kepribadian di mata masyarakat tentu juga dipengaruhi oleh banyaknya jenis dari gangguan kepribadian tersebut. Secara garis besar gangguan kepribadian terbagi atas tiga tipe, yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. Dimasing-masing tipe tersebut juga memiliki jenis-jenis gangguan yang lebih spesifik lagi, berdasarkan gejalanya masing-masing.
Artikel kali ini akan secara khusus membahas mengenai gangguan kepribadian tipe A. Namun sebelum kita masuk pada topik pembahasan utamanya, perlu diketahui bahwa artikel ini dibuat sebagai bahan edukasi, dan tidak untuk dijadikan patokan self diagnosis. Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa kondisi seperti yang dipaparkan dalam artikel ini, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Dengan begitu kamu akan mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Pembagian jenis gangguan kepribadian ini memang dibedakan berdasarkan karakteristik dan gejala khas yang ditimbulkan. Untuk kasus gangguan kepribadian tipe A ini merupakan kondisi dimana penderitanya cenderung membatasi diri dengan lingkungan sekitarnya. Mereka umumnya memiliki pola pikir dan perilaku yang aneh atau tidak wajar.
Gangguan kepribadian tipe A sendiri terbagi atas tiga jenis gangguan mental yang lebih spesifik lagi. Berikut 3 jenis gangguan kepribadian tipe A:
Gangguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan kepribadian skizotipal atau schizotypal personality disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan timbulnya perilaku dan pemikiran yang tidak wajar, bahkan terkesan aneh. Penderita gangguan kepribadian skizotipal cenderung mempercayai hal-hal mistis, tahayul, atau gaib. Tidak jarang mereka bahkan membatasi diri untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut membuat mereka terkesan terisolasi dari masyarakat.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab utama dari gangguan kepribadian skizotipal itu sendiri. Meski demikian, kondisi tersebut bisa saja dipicu oleh beberapa faktor, misalnya faktor genetik, lingkungan sosial yang buruk, pola asuh orang tua yang tidak tepat, komplikasi dari jenis gangguan mental lainnya, sehingga proses pembentukan kepribadian yang tidak tepat.
Gangguan kepribadian skizotipal sering kali disalah artikan sebagai skizofrenia. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa kedua kondisi tersebut bisa dialami sekaligus. Meski demikian, baik gangguan kepribadian skizotipal, maupun skizofrenia, keduanya merupakan dua masalah kesehatan mental yang berbeda.
Penderita gangguan kepribadian skizotipal memang beberapa juga mengalami gejala psikosis, seperti delusi dan halusinasi. Dimana kondisi tersebut merupakan ciri khas dari penderita skizofrenia. Namun, delusi dan halusinasi pada penderita gangguan kepribadian skizotipal cenderung lebih ringan, dengan intensitas yang lebih jarang jika dibandingkan dengan penderita skizofrenia. Penderita gangguan kepribadian skizotipal juga masih bisa membedakan kenyataan dan halusinasi, sedangkan penderita skizofrenia kesulitan dalam hal tersebut.
Baca juga: Perbedaan Histrionic Personality Disorder dan Narcissistic Personality Disorder
Gangguan Kepribadian Skizoid
Jenis gangguan kepribadian tipe A selanjutnya adalah gangguan kepribadian skizoid atau schizoid personality disorder, yaitu kondisi mental dimana seseorang cenderung bersikap dingin dan menghindari aktivitas sosial. Dalam banyak kasus, penderita gangguan kepribadian skizoid juga mengalami kesulitan untuk menunjukan ekspresi mereka.
Sama halnya dengan kebanyakan jenis gangguan kepribadian, penyebab utama dari gangguan kepribadian skizoid ini juga belum diketahui hingga saat ini. Meski demikian, kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti faktor genetik, pola asuh yang tidak tepat, hingga pengalaman traumatis khususnya pada masa kanak-kanak.
Penderita gangguan kepribadian skizoid cenderung mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut dipicu oleh sikap mereka yang dingin, tidak ekspresif, dan tidak peduli akan pujian maupun kritikan. Penderita gangguan kepribadian skizoid juga suka menarik diri, tidak memiliki teman dekat, kesulitan membangun hubungan romantis, dan terhambat dalam berbagai aktivitas sosial.
Gangguan Kepribadian Paranoid
Jenis gangguan kepribadian tipe A selanjutnya adalah gangguan kepribadian paranoid, yaitu kondisi psikologis dimana seseorang memiliki kecurigaan tinggi terhadap orang lain tanpa alasan yang jelas. Walaupun dalam beberapa kasus kita memang tidak boleh terlalu percaya pada orang, namun pada kasus gangguan kepribadian paranoid ini terkesan berlebihan. Mereka bahkan percaya bahwa orang lain memiliki niat buruk untuk menipu, mencelakai, memanfaatkan, dan niat-niat negatif lainnya kepada dirinya.
Penyebab utama dari gangguan kepribadian paranoid juga belum bisa diketahui hingga saat ini. Meski demikian, kondisi tersebut bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti faktor genetik, malnutrisi pada masa pranatal, trauma masa kanak-kanak, penyalahgunaan NAPZA, sehingga mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.
Itu dia penjelasan mengenai 3 jenis gangguan kepribadian tipe A. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater jika kamu mengalami beberapa kondisi di atas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca juga: Histrionic Personality Disorder
MEMBUTUHKAN KONSULTAN KESEHATAN MENTAL UNTUK INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH MENTAL HEALTH.
HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:
DeepTalk by Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD
Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):
Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
Training & Outbound : 0811-1075-456
Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456
Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia